A Little Dreams

34 0 4
                                    

Malam menua, menyisakan senyap dalam ruang penuh cerita. Jantungku berdebar keras, mendetak merobek sepi yang menyelimuti. Dedaunan berbisik, menyebar luaskan isi hatiku, terbawa angin yang menyapa kulit. Pikiranku berkecamuk, merangkai pola benang kusut dalam setiap milidetik yang berlalu. Hanya tentangnya. Iya, tentangnya, yang bahkan kutau bagaimana perasaannya padaku saat ini pun tidak.
Kucoba bicara pada belalang, memaksanya bersumpah untuk tidak memberi tahu dirinya bahwa detak jantungku sekeras ini berpacu, mengganggu malam-malam syahdu.
Kucoba tanya pada sang bulan yang merajai langit malam, apapun tentang dirinya.
Tuhan, jika aku harus memendam rasa, setidaknya jangan biarkan ku jatuhkan hatiku pada orang yang tidak menyisakan ruang di hatinya untuk ku bersinggah. Meskipun terkadang, aku terlalu tak tahu diri jika, menginginkannya. Aku pun paham, mengagumi seseorang terkadang memberi sensasi tersendiri, sebuah seni dalam mencintai. Seni selalu indah bukan? Apapun bentuknya. Tapi Tuhan, jangan, aku lelah. Aku lelah jika harus, terus mencintai, tanpa merasa dicintai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Little DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang