Part 1 - Alicia Maharani

12 1 0
                                    


Jeritan seorang perempuan perpaduan antara kesakitan dan kelelahan atau bahkan frustasi membuatku terjaga dari posisi tidurku, aku melirik jam dinding yang menunjukan sudah pukul 02.30

"huaaahh aaemm... " aku baru tidur selama 30 menit dengan posisi duduk dan tanganku sebagai bantal diatas meja, aku ketiduran.

Segera kulangkahkan kakiku menuju ruangan yang tadinya sunyi dan sekarang penuh dengan jeritan itu.

"Tarik nafas panjang ya bu'.. pelan ambil dari hidung lalu keluarkan dari mulut" aku menghampiri ibu itu mencoba memberikan saran agar dia lebih rileks, tidak menjerit dan membuang tenaganya.

Bukan ....bukan..aku bukan berada disituasi dimana menenangkan orang frustasi, tapi aku sedang membantu seorang ibu hamil yang sedang dalam masa persalinan diklinikku, klinik bersalinya maksutnya yang bekerjasama dengan klinik umum milik dr.Wahyu Adri Ramadian.

"semua ini gara-gara perbutan kamu.... yah" ibu ini terus menjerit dan meraung tak mengindahkan saran yang aku berikan, raut wajah kesatikan dan lelahnya nampak jelas dengan tangan mencengkeram pada lengan sang suami yang setia menemani disampingnya, sedang suami hanya pasrah saja dicakar-cakar, digigit dibentaki istrinya.

"iya iya buk...ini juga ayah kan tanggung jawab"...

"sabar ya pak.. saya akan melakukan pemeriksaan apakah pembukaannya telah lengkap" aku ingin tertawa sebenarnya melihat tingkah pasienku ini, sudah banyak pasien yang aku tangani dengan berbagai keajaiban yang mereka miliki, ya contohnya seperti sekarang ini,.. kejadian seperti ini bukan merupakan hal baru baginya. tapi aku masih waras jika tak ingin ikut dicakar sama pasiennku hihi.....

" fanya pembukaan lengkap,.... siapkan alat " dengan tangan yang masih melakukan pemeriksaan aku meminta asisten sekaligus teman kerjaku ini menyiapakan alat.

"ibu kalau terasa kenceng ngejen ya..."

****************

suara tangisan bayi memecah keheningan malam ini, aku berjalan dengan kaki pegal dan lelah, mata sayu menahan kantuk yang sangat, berjalan dikoridor klinik sendirian dimana penghubung klinik umum dan bersalin tempat biasa aku beristirahat saat sedang ada pasien bersalin pada dini hari seperti ini.

Aku membuka pintu ruang istirahat dan suasana kamar remang minim pencahayaan menyambutku, hanya sorotan lampu dari luar kaca jendela menerangi ruang kamar ini, aku berjalan menuju peraduan favoritku diklinik ini.

"anya geser dikit aku ikutan tidur.. ngantuk maksimal nih.." gundukan bertutupkan selimut bersemayam dikasur satu-satunya ruang ini

Aku merebahkan tubuh lelahku disampingnya disatu kasur tanggung ini berdua dan berbaring memunggungi seseorang yang tidur disebelahku.

Kesadaranku mulai menipis dan aku baru menyadari sesuatu "nya...ini perasaan aku aja atau memang badanmu lebih besar dari biasanya.. ya?" lalu mimpi indah menyambutku.

kehangatan melingkupi tubuhku dan membuatku makin terlelap nyaman dalam tidurku, tapi ada hal aneh yang aku rasakan seperti ada lengan kokoh meraih pinggangku lebih dekat dan erat lalu sepasang kaki besar menindih kakiku seperti guling....

"sepertinya aku mulai bermimpi erotis... mungkin benar yang dikatakan amel aku harus cari calon suami..tapi kenapa aku merasakan ada harum parfum yang maskulin didekatku, lalu kehangatan serta kaki tangan kokoh memeluk ku" aku mencoba bergerak tapi tidak bisa, saat ada benda keras yang kurasakan tengah menusuk perutku saat ini dan dengan berat hati aku membuka mata dn hal pertama yang kulihat adalah sesosok cowok tampan tengah tidur denan posisi memelukku.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang