Part 3 - Fabian Dirgantara

15 1 0
                                    

Aku berdiri disudut ruangan cafe yang hari ini resmi aku buka, ini adalah cabang cafe ke 5 yang aku buka dibeberapa kota dengan tekat dan modal nekad dulu aku mencoba membuka usaha kecil-kecilan disela-sela kuliah soreku, aku harus fokus kerja, kuliah, tugas dan tidak ada waktu untuk main-main, dengan modal yang aku kumpulkan sedikit demi sedikit, aku bisa membuktikan kepada mereka semua kalau aku juga bisa sukses, tanganku mengepal kuat mengingat kejadian masalalu saat seseorang yang aku sayangi memilih untuk pergi karna aku tidak apunya apa-apa untuk dibanggakan, pandanganku berhenti pada pengunjung yang sedang memasuki area cafe, rambut hitam sebahu mata sipit dan kulit putih begitu cantik, bagaimana bisa aku melupakan wajah itu, wajah yang selalu ada disetiap mimpi dan bayangan hidupku.

"sari.." aku memanggil pegawaiku

"kapan sambutan pembukaan cafe harus saya sampaikan?"

"seitar 10-15 menit lagi pak ..mungkin 1 lagu setelah ini".

"baiklah"... aku tersenyum membayangkan bagaimana terkejutnya dia nanti melihatku lagi berada didepannya.

"Hadirin sekalian untuk acara selanjutnya adalah sambutan dari pemilik Treehouse Cafe ...beri tepuk tangannya"...... aku menapaki tangga menuju mini panggung untuk acara live musik dicafeku.

"Para hadirin sekalian saya mengucapkan bayak terima kasih atas semua dukungan ini. Kami tidak akan bisa membangun treehouse cafe ini tanpa dukungan kalian semua, harapan saya selama cafe ini buka akan bertambah ramai" aku menulusuri setiap pengunjung yang datang mencari dimana keberadaannya.. sampai saat dibagian pengunjung paling belakang aku menangkap mata itu.. mata cantik teduh penuh ksih sayang yang dulu pernah dia berikan kepadaku,.. sekarang berganti dengan tatapan sendu penuh erindua, aku juga merindukanmu sayang. Aku tidak melepaskan pandanganku darinya, dia begitu cantik dan mempesona

"Saya tidak akan berlama-lama selamat menikmati acara dan hidangan yang kami sajikan terimakasih selamat malam". Aku terus menatapnya sampai aku turun dan menuju kearahnya.

Aku masih ingat tadi saat ada laki-laki yang mencoba mendekatinya, rasa kesal dan cemburu menyesakkan dadaku. Tapi entah apa yang cia bilang ke laki-laki tadi sampai dia pergi dengan begitu saja, aku meliahat dia mulai panik dan berdiri berbalik untu pergi jangan berani-beraninya kamu mencoba kabur dariku sayang, tetap disitu.

"alicia,......" aku memanggil namanya untuk menghentikan langkahnya

Dia mulai berbalik masih dengan tatapan mata sendu, lalu berubah menjadi wajah bingung.

"i..iyaa.. siapa ya? Apa aku mengenalmu?" kata-kata dan suara merdu itu bagaikan panah api yang menusuk jantungku, oh jadi kamu mau bermain-main denganku sayang, baiklah aku layani.

"kamu lupa dengan wajah ini..? ya tidak heran sih.. karena ku semakin tampan dari teakhir kali kita berpisah dulu?" aku melihat amell menahan tawa, dia juga teman ku yang menjadi matchmaker kami dulu.

"siapa ya?.." dia tetap memasang wajah innocentnya yang membuat aku mulai geram dibuatnya, jangan sampai terpancing, liat siapa yang akan menang nanti sayang.

"aku fabian ...fabian dirgantara..MANTAN pacarmu dulu" pandangan matanya melebar seakan shock, come on baby aku gak akan tertipu, kamu tidak akan pernah bisa membohongi ku.

"fabian..oh hai ap kabar lama tidak bertemu ya..sekarang sukses bisa buka cafe sendiri" aku tau kamu memaksakan senyuman itu cia.

"iya ini cabang ke 5 yang aku buka, berkat seseorang aku menyadari betapa uang sangat berperan dikehidupan jaman sekarang ..iyan kan cia?" tatapan mata itu mullai meredup lagi, jangan sedih sayang.

"ohh.. em iya begitu ya?.. em sepertinya aku harus segera pergi kasian amel dia sedang hamil tidak bisa lama-lama berpergian."

"oh waw kamu sudah hamil mell? Kenapa g pernah undang aku dulu saat menikah, jangan bilang kamu juga melupaanku heh?"

"aku.. Cuma buat acara sederhana ko' keluarga aja yang tau" amel menggaruk tengkuknya terlihat gugup.

"oh ayolah kita rayakan reuni ini bersama aku akan menyajikan makanan terbaik dicaffeku ini"

"oh maaf tapi...aku.."

" Alicia....."ucapan cia terpotong oleh suara laki-laki dibelakang yang baru datang.

" oh hai ... kamu sudah datang, ayok kita pulang sekarrang" tangan alicia mengapit lengan laki-laki

"tapi aku..." ucap laik-laki itu terus dipotong cia "ayukk... pulang sekarang.."

"maaf bian aku harus pulang sekarang mungkin lain kali ya.. bye" dia buru-buru berjalan beriringan dengan tangan yang masih merangkul lengan laki-laki itu. Tanpa menoleh kebelakang lagi.

" fuck....." aku meninju angin mengacak rambutku kesal... "oh ternyata kamu sudah punya penggantiku cia sayang?? Ok permainan baru saja dimulai aku tidak akan membiarkanmu hidup tenang selain denganku." Aku menyungingkan senyuman terindahku.

******************

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang