02 - Kamu datang lagi

90 5 4
                                    

" Nevilleee!!!!!!" Spontan Zefanya berteriak heboh ketika melihat Neville jatuh saat hendak lay up dan Zefanya langsung ngacir nggak jelas ke bawah ring basket. Neville meringis kesakitan akibat kakinya yang jatuh tadi, apalagi kakinya belum benar benar pulih.

"Katanya kapten basket SMA Bina Bangsa, tapi jatuh kok nangis?" Ucap Daniel dengan nada menghina, Neville hanya bisa menatap Daniel dengan tatapan tajam.

"Kak Daniel!" Teriak Zefanya sambil menahan tangis namun gagal di tahannya.

"Apa?! ngapain lo nangis cuma buat cowok nggak jelas?! Apa gara gara lo masih suka sama dia?" Entah menapa sekarang Daniel mudah marah setelah kejadian Adrian dulu.

Neville hanya bungkam. Yang ada di pikirannya hanya rasa sakit yang mendalam, Neville tidak akan pernah rela jika Zefanya di marahi oleh kakak kesayangannya karena ulah Neville sendiri.
Bulir bulir air mata Neville kini berjatuhan membasahi baju basket kesayangannya yang bernomor 24 itu.

Zefanya juga memilih untuk bungkam, jujur saja Anya tak terima dengan perkataan Daniel tadi, Neville adalah cowok baik dan jelas, dan yang paling penting Anya nggak suka sama Neville karena perasaannya yang dulu hanyalah perasaan kagum.

Suasana lapangan hening sejenak, setiap orang intropeksi diri sendiri sendiri, suara sesenggukan tangisan Neville dan cuitan burung mendominasi lapangan basket yang hening itu.

Keheningan yang menyedihkan itu terpecah saat sebuah mobil masuk di villa yang besar itu.

Adrian, itu yang pertama kali Anya lihat, Adrian turun dari mobil dengan santainya dan langsung masuk ke rumah itu seperti sudah hafal dengan tempat tersebut.

'Adrian?' gumam Anya pelan.

Tanpa sadar Neville sudah berjalan terbata bata menuju ke rumah besar di villa itu. Setelah sadar, Anya berusaha lari mengejar Neville yang ternyata sudah jauh dari pandangannya.

"Lo mau ngejar Adrian atau Neville?" Tanya Daniel dengan nada pelan berbeda dengan yang tadi mungkin Daniel sudah menenangkan dirinya yang tadi sedang emosi.

"Apaan sih kak?" Jawab Anya dengan nada super kesal sambil mempelototi kakaknya itu.

"Gue kan cuma tanya, hahaha.."
Jawab Daniel enteng, tanpa basa basi Anya langsung pergi mengejar dua cowok ganteng tersebut tanpa menghiraukan Daniel yang melanjutkan bermain basket sendirian.

Sesampainya di rumah besar itu, Anya langsung masuk, sontak semua yang berada di ruangan itu menatap Anya dengan raut wajah bingung termasuk Adrian.

Adrian, laki laki pertama yang pernah membuat hati Anya berbunga bunga saat SMP hingga sekarang. Anya mengakui jika 'fall in love daynya' hanya pada saat kelas 1 SMP. Lucu ya, kisah cintanya masih baru terjadi tetapi sudah berahkir begitu cepat karena ulah Adrian.

"Maaf menggangu." Ucap Anya sopan tidak seperti biasanya, biasanya Anya memakai suara cempreng yang merusak pendengaran siapapun yang mendengarnya.

"Kamu Zefanya temannya Adrian waktu SMP kan?" Tanya seseorang yang ternyata Bundanya Adrian. Wanita berusia 40an itu tampak masih muda dan tidak berubah sejak Anya tidak satu sekolah dengan Adrian, maklum, Adrian masih kelas 3 SMP karena orang tuanya telat memasukkan anaknya sekolah ketika masih TK dan Zefanya sudah kelas 2 SMA, berbeda dua tahun dengan Adrian.

"Iya,tante. Anya TEMANnya Adrian waktu SMP. " Jawab Anya sopan dengan menekan kata TEMAN.

"Kamu kok bisa di sini?" Tanya Mia, Bunda Adrian kepo. Adrian pernah bercerita jika Bundanya sangat kepo dengan semua hal termasuk hal hal kecil sekalipun.

MimpiWhere stories live. Discover now