Aku ingin kembali ke masa kecilku. Bahagia tanpa ada rasa kecewa. Penuh dengan wajah polos yang tak tau apa-apa. Ya, saat masa kecilku dulu, mungkin aku sering membayangkan. Bahagiakah aku ketika aku besar nanti? Bagaimana jika aku besar nanti akan menemui pangeranku seperti cerita seorang putri di negeri dongeng? Oh indah, namun tidak seindah yang kubayangkan.
Aku terus menunggu pangeranku. Saat dia datang, mungkinkah dia pangeranku? Kupikir aku akan bahagia. Namun apa? Ternyata aku salah. Dia bukan pangeranku.
Kenapa harus terjadi padaku? Kenapa bukan orang lain saja? Terlintas di kepalaku kalau Tuhan tidak adil kepadaku. Berangsur-angsur aku mulai sadar. Tuhan bukan tidak adil, Dia sayang kepadaku. Ya, aku akan terus berusaha.Lanjut ga yaa? Amatir nihh. Need 10+ votes and comments ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?
Teen FictionPergilah, aku tidak ingin melihatmu. Dengan aku melihat wajahmu sama saja aku mengkhianati janjiku sendiri. Aku membencimu.