Queena berjalan melewati lorong sekolah sambil kebingungan. Ya, dia baru saja memasuki sekolah ini. Ditambah lagi, sekolah ini lebih luas daripada yang terlihat di brosur.
Semua mata tertuju padanya, dia merasa seperti seekor mangsa di tengah kawanan singa. Dia selalu diperhatikan setiap kali dia berjalan melewati kelas-kelas itu. Kawanan singa betina memperhatikannya dengan tatapan dingin dan sadis. Entah tidak suka atau iri terhadapnya.
Setelah lama berkeliling, dia akhirnya menemukan ruang guru. Masuklah dia ke ruang itu.
"Ada apa ya?" Ucap salah satu guru disana
"Maaf Pak, saya Queena Salsabila. Murid pindahan dari SMA Tunas Bangsa. Saya akan bersekolah disini, Pak." Balas Queena.
"Ooo yayaya. Perkenalkan nama saya Anis Danar, kamu bisa panggil saya Pak Danar. Selamat datang di SMA Pelita Harapan. Sebentar ya, saya panggilkan wali kelasmu dulu." Ucap Pak Danar.
"Terimakasih Pak Danar." Ucap Queena membalas.
"Queena ya? Saya Dewi Susanti, wali kelasmu. Kamu masuk ke kelas X-1. Mari saya antarkan." Sapa Bu Dewi sambil memperkenalkan diri.
"Iya Bu, saya Queena. Terimakasih, Bu" balas Queena.
Queena berjalan mengikuti Bu Dewi. Sampailah ia ke depan kelasnya. Bu Dewi pun masuk dan memperkenalkan Queena kepada murid kelas X-1.
Kelas
"Selamat pagi anak-anak." Sapa Bu Dewi.
"Selamat pagi Bu.." balas murid-murid serentak.
"Wushh gilak, siapa dia? Cantik bener, tinggi, putih, punya lesung pipit lagi. Sempurna" celoteh salah satu murid di kelas itu.
"Anak-anak, kita kedatangan murid baru. Queena, silahkan perkenalkan dirimu." Ucap Bu Dewi.
Queena mengangguk dan memberikan senyuman manisnya kepada teman-temannya.
"Nama saya Queena Salsabila. Kalian bisa panggil saya Queena. Saya dari SMA Tunas Bangsa. Saya pindah karena saya ikut dengan Mama saya. Salam kenal." Ucap Queena mengenalkan diri.
"Queena, silahkan duduk di bangku yang kosong. Itu di sebelahnya Agnes " Ucap Bu Dewi.
"Baik Bu." Balas Queena.
Queena berjalan menuju bangkunya. Agnes pun tersenyum dan memberikan tempat untuknya.
"Gue duduk sini ya?" Tanya Queena.
"Iya." Balas Agnes singkat.
"Nama lo siapa? Gue Queena." Ucap Queena mengajak berkenalan.
"Nama gue Agnes. Gue juga udah tau nama lo keles. Tadikan lo udah kenalan di depan. Btw, salam kenal ya" Balas Agnes.
"Salam kenal juga." Balas Queena sambil tersenyum
Bu Dewi mulai menjelaskan materi pelajaran kepada murid-muridnya. Semua murid pun memperhatikan Bu Dewi, kecuali dua mata yang sedang memperhatikan Si Gadis Baru itu.
"Rizky, coba kedepan terus kerjakan soal yang Ibu berikan."
Rizky tidak mendengar perintah dari Bu Dewi karena Ia sedang memperhatikan Si Gadis Baru itu. Bu Dewi pun memanggilnya dengan nada yang lebih keras
"Rizky!"panggil Bu Dewi
"Hah iya Bu ada apa?"balas Rizky kaget.
"Kamu tidak memperhatikan saya?"tanya Bu Dewi
"Maaf Bu."
"Sudah, sekarang kamu fokus dengan pelajaran saya. Coba kamu kerjakan soal yang ibu berikan."ucap Bu Dewi
"Ohh ini sih gampang, Bu. Shapp laksanakan."balas Rizky dengan bangga
Rizky pun mengerjakan soal tersebut dengan mudah.
"Bagus, tetapi kamu jangan sering melamun dan tidak memperhatikan pelajaran saya."ucap Bu Dewi menasehati
Kriiing... kriinggg..
Tak terasa bel istirahat pun berbunyi. Bu Dewi menutup pelajarannya."Oke anak-anak, waktu kita sudah habis, silahkan istirahat dan jangan lupa kerjakan tugas rumah kalian. Selamat bertemu di lain kesempatan."ucap Bu Dewi menutup pelajaran.
"Terimakasih Bu.."murid-murid menjawab serentak
Bu Dewi keluar meninggalkan kelas
"Woi Queen, mau ke kantin ga?"tanya Agnes
"Males ah, lagian kantinnya juga jauh. Coba aja kalo deket."balas Queena
"Kata siapa jauh. Orang cuma di depan. Ih sini ayok. Sekalian biar lo tau lingkungan sekolah, ga cuma di kelas aja."balas Agnes
"Yauda deh, yokk."ucap Queen mengalah
Queen dan Agnes berjalan keluar kelas menuju kantin. Mereka berdua melewati lorong yang tadi mengantarkan Queena ke ruang guru.
Lorong kelas XI
"Ihh.. kenapa lewat sini sih? Di sini kayaknya banyak yang gasuka liat gue deh, apalagi gue anak baru di sini."ucap Queena kesal
"Jalan ke kantin ya lewat sini yang paling deket. Nanti kalo muter, lo gamau."balas Agnes
"huftt.."Queena menghela napas
"Sebenernya sih gua juga males lewat sini. Abisnya kakak kelasnya suka rese."balas Agnes
"Cewek.. cit cuiiitt..."celoteh salah satu kakak kelas
Queena dan Agnes mencoba menghiraukannya. Tiba-tiba ada kakak kelas mendekati Queena dan berdiri di hadapannya
"Hai cantik.. Anak baru ya? Kenalin gue Bagas, cowok paling keren di tongkrongan."ucap Bagas mengenalkan diri
Queena tidak berkutip apapun dan pergi meninggalkan Bagas. Bagas menarik tangan Queena. Namun Queena mencoba melepaskannya dan langsung pergi.
"Anjir, dikacangin gue."ucap Bagas kesal.
Queena dan Agnes tergesa-gesa menghindari Bagas. Tiba-tiba...
*brakkk
Jeng jeng jeng jengg
Mau lanjut ga nih? Ceritanya tambah seru lohh.
Biar ceritanya lancar, vote terus yaa!!!
Biar ga ketinggalan ceritanya, silahkan add story ke library kamu yaa... see you
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?
Teen FictionPergilah, aku tidak ingin melihatmu. Dengan aku melihat wajahmu sama saja aku mengkhianati janjiku sendiri. Aku membencimu.