villa lo di panggil guru bp " laki laki berambut keriting itu berteriak sambil menunjuk ruangan yang sedari tadi di kerumuni banyak orang itu
" apaan lagi sih ? ngapain gue kesana " jawab wanita yang di sebut villa itu malas dia sedang menyalin catatan milik dirinya kedalam buku milik bhakti
" mana gue tau lo di panggil bu neni katanya lo kesini noh cowo lo ngamuk berantem sama anak sma tunas bangsa " terang si miko cowok comel yang doyan gigitin kuku di jari tangannya membuat semua orang di kelas membecinya.
" jorok banget sih lo ! " seloroh beni cowo keriting yang suaranya super stereo itu.
Tanpa kata wanita yang dipanggil villa itu berlalu pergi meninggalkan kelasnya menuju ruang bp disana banyak sekali siswa siswi yang sedang bergosip dan menceritakan kronologis cerita awal mula perkelahian terjadi. wanita itu menghela nafasnya berat lalu membuka sepatunya masuk keruang bp baru selangkah dia masuk tubuhnya menegang melihat laki laki yang begitu ia cintai babak belur. meski masih terlihat sangat tampan tetap saja dia khawatir melihat darah kering di sudut bibir laki laki tampan itu.disana sedang duduk Andranya, laki laki yang satu tahun terakhir ini dekat dengannya.
" astaga ndra, kamu gapapa, kamu kenapa berantem sih ndra hiks.. hiks " wanita itu menangis sembari mengusap sayang kepala laki laki yang dia panggil andra itu
" aku gapapa vill, gak usah cemas " laki laki itu tersenyum semabari megahapus air mata villa
" ekhemmm... villa duduk kamu " ucap guru bp semabari menatap tajam kearah bhakti dan entah siapa
"bhakti kamu tau apa kesalahan kamu ? dan kamu anak muda! siapa nama kamu " tanya bu neni tajam
" Revan bu " jawab laki laki yang mengenakan baju sma itu
" kalian tau apa kesalahan kalian ? kenapa kalian berkelahi seperti tadi kalian pikir sekolah ini pasar ! ada masalah apa kalian ! " tanya bu neni masih sama tajam seperti tadi bahkan kini mukanya merah menahan amarah
" dia udah bikin adik saya gila bu, bhakti putusin adik saya sampai adik saya meminum obat tidur setiap hari dan dia sekarat bu, dia koma tiga hari setelah dia sadar dia meneriaki nama bhakti terus terusan. Dia sudah membuat adik saya gila dia harus tanggung jawab bu ! " laki laki itu menangis wajahnya memerah dia meringis memikirkan nasib adiknya yang frustasi ditinggalkan bhakti
" gue gak pernah ngasih harapan apapun sama adek lo. dari awal gue udah bilang bukan gue orang yang harus dia cintai tapi dia maksa buat deket sama gue bukan salah gue kalau pada akhirnya gue gak pilih dia " teriak bhakti tak kalah frustasi
" udah ndra.. udahh.. hiks... hiks.. " wanita itu menggenggam tangan bhakti dan menenangkannya
" gara gara cewe ini kan lo ninggalin adek gue! atau lo mau jadiin dia juga sama kaya adek gue. hati hati lo dia itu cowo brengsek yang cuma ngasih harapan tanpa kepastian ! "
bhakti bangkit dari duduk nya dan bersiap memukul laki laki yang berada tak jauh dari jangkauannya ini !!falshback off
" Stopppppppppppp !!!!! " teriak villa sambil memukul mukul kepalanya.kenapa ucapan laki laki bernama revan itu selalu diingat nya. apa yang revan ucapkan memang benar andra adalah laki laki brengsek yang sudah menghacur leburkan harapannya. membawa pergi cintanya hingga tak bersisa. kepingan cinta itu runtuh bahkan tak akan bisa tersentuh lagi.
sudah dua tahun kepergian andra dan semua kenangan laki laki itu masih tersimpan rapi dalam memori villa bahkan nama nya adalah pemegang tahta tertinggi di hati villa nama yang selalu ia hindari dan rindukan secara bersamaan Bhakti Rifalliandra Pangesti atau yang selalu villa panggil Andranya.masih jelas diingatan villa saat dengan bodohnya dia menyatakan cintanya pada andra dulu yang hanya di jawab sebuah senyuman hambar dan kata yang sampai sekarang membuat hatinya pilu
" cinta adalah merasa bahagia ketika orang yang ingin kita bahagiakan merasa bahagia dengan orang yang ingin dia bahagiakan meski orang yang ingin dia bahagiakan bukan kita. bahagiakan orang yang memang pantas mendapat kan cinta kamu vill. tapi maaf bukan aku dan bukan bersamaku " setelah mengatakan itu andra pergi meninggalkan villa yang menangis bahkan villa terduduk dan meraung meneriaki namanya tapi dengan santainya dia berjalan dan pergi meninggalkan villa sampai sekarang villa tak pernah melihatnya bahkan setelah kelulusan itu dia bagai hilang ditelan bumi.