villa terduduk di balkon kamar nya menelungkupkan kepala nya sembari terus menangis. ini pertemuan pertama lagi bersama andra. laki laki itu masih tetap tampan gaya nya tak banyak berubah dia juga masih sama seperti dulu membuat villa jatuh kedalam pesonanya dan hal itu malah membuatnya seperti diobrak abrik hatinya.
" lo kenapa lagi sih vill " bayu datang sembari menyelimutkan jaketnya kebahu villa
" bay gue gak bisa bay gue masih sayang sama dia gue masih cinta sama dia, gue tau gue bodoh, gue tolol, gue goblok tapi gue gak peduli bay gue sayang sama andra gue sayang sama dia " nadanya terdengar lirih tenggorokannya tercekat seperti di pelintir, menyedihkan sangat menyedihkan matanya sembab sepertinya stok air matanya mulai menipis
Bayu menarik nafasnya kasar lalu menghembuskannya perlahan kemudian dia ikut terduduk di pinggir villa menatap wajah sahabatnya itu villa masih sangat cantik meski keadaannya menyedihkan seperti sekarang
" lo cinta banget ya sama si bhakti itu " tanya bayu di jawab anggukan mantap dari villa
" lo panggil dia andra bukan bhakti ? " villa kembali mengangguk
" dari dulu gue manggil dia andra. awalnya emang gue manggil dia bhakti sama aja kaya yang lain tapi dia minta gue ngubah panggilan nama dia jadi andra dia bilang biar beda dari yang lain" terang villa sembari tersenyum samar
" pantesan lo slalu manggil dia andra bukan bhakti " villa kembali menggangguk
" vill gue tau lo cinta sama dia, lo sayang sama dia tapi lo mau nunggu sampai kapan vill? lo mau nunggu sampai malinkundang nikah sama nyai endit gak semua yang lo mau harus lo dapetin sama aja kaya si bhkati negara itu mungkin dia tercipta bukan buat elo. kadang cinta cuma datang buat pergi lagi, lo pikirin lagi perasaan lo gue tau lo cinta mati sama si bhakti tapi cinta yang lo punya malah bikin lo bego dan mau menderita, gue balik vill " setelahengatakam itu bayu berlalu meninggalkan villa yang masih menangis sesemggukan
" aku sayang kamu ndra " lirihnya pilu air mata masih merembes dari pelupuk matanya
villa terbangun pukul lima pagi dia baru tidur sekitar pukul dua malam berarti hanya tiga jam, villa melangkahkan kaki nya menuju kamar mandi mematut wajahnya di cermin wajahnya mengenaskan matanya tak berbentuk seperti mata karna saking sembabnya hidung nya merah menyedihkan sekali, villa membasuh wajahnya di wastapel lalu segera mandi dan menunaikan ibadahnya dia memang sedang patah hati tapi kalau sampai meninggalkan ibadahnya mau jadi apa dia nanti
"makan dulu vill, mama mau nganterin kakak kamu chek up hari ini nanti pulang sekolah kamu ke rumah sakit ya ketemu sama papa katanya ada hal yang mau papa bicarakan sama kamu.sudah ya mama pergi dulu kamu habiskan sarapan kamu.millly ayo berangkat sayang " wanita yang menyebut dirinya mama ini melangkah tanpa dosa meninggalkan villa yang masih mematung di ujung tangga, villa tersnyum hambar.
sudah menjadi makanan sehari hari dia di buang seperti ini tak ada yang memperdulikannya papa nya sibuk dengan pekerjaannya sebagai kepala rumah sakit sedangkan mamanya sibuk mengurusi kakanya yang sedang hamil muda, sudah biasa dia sendiri dulu pasti andra yang selalu mengantar jemputnya menemani makan bahkan saat villa sakit andra akan selalu ada untuknya tapi sekarang andranya menghilang meski ada sosok bayu yang menemaninya tetap saja rasanya berbeda seperti saat andra menemaninya meski begitu dia tetap bersyukur bayu dan kakaknya putri sangat menyayangi villa.
villa berjalan menuju carport dan melihat ranger rover kesayangannya disana, villa segera masuk lalu menggas mobilnya membelah jalan raya, villa mendengarkan lagu dari stereo mobilnya, lagu ini lagu audi judulnya Di balas dengan dusta lagu ini bagai sindiran halus untuk dirinya tapi siapa yang perduli toh dia menyukai lagu ini dia bersenandung sembari menghapus tetesan air matanya. jangan bilang villa cengeng karna dia menyadari hal itu.