Parmenides

133 1 4
                                    

Lupakan saja Parmenides.
Karena aku kurang mengerti apa yang ia maksud dengan 'yang ada itu tidak mengalami perubahan. Oleh karena itu, ada selalu dalam masa kini, tidak menjadi masa lampau dan tidak memiliki masa depan. Ada sama jumlahnya di setiap penjuru. Batasnya dari pusat pun sama'.
Bagaimana bisa ada itu tidak mengalami perubahan?
Jadi, maksudnya ada itu tetap dan tidak berubah?
Bagaimana dengan ada yang hanya ada dalam masa kini, yang tidak menjadi masa lalu dan tidak memiliki masa depan?
Ada yang jumlah dari awal pun tetap sama di setiap penjurunya?

Pemikiran Parmenides ini tidak bisa aku terapkan padaku ataupun padamu.
Karena kita pasti mengalami perubahan. Yang setiap hari bertambah saling mengasihi, bertambah saling menyayangi, atau juga bertambah saling membenci. Semuanya itu bergerak dan berubah.
Baiklah, abaikan ada di masa lalu karena itu sudah berlalu. Tapi, mana bisa kamu hanya menjadi masa kini tanpa memiliki apalagi menjadi masa depan?

Karena maksud Parmenides tidak terpahami dan aku pun tidak paham, yang akhirnya kami jadi tidak sepaham. Jadi, mari kita lupakan saja.

-- Philosophy --Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang