Part 2

260 120 22
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Elang masih berdiri sambil menatap wajah cantik Eva yang sedang tertidur dengan duduk di bangku depan kafe.

Kapan lo bisa inget gue va? Batin Elang.

Lo masih sama. Eva yang gue kenal dengan wajah polos saat tertidur Batinnya lagi.

Kemudian Elang duduk di samping Eva tapi pandangannya tetap tertuju pada seorang Eva Sri Angela.

"Bahkan nama gue aja lo nggak inget Va" Ucap Elang.

Elang masih setia memandangi wajah Eva yang tertidur dan saat ia sadar ada pergerakan di tubuh Eva ia langsung menepuk pipi Eva untuk membangunkannya.

"Woy bangun lo Va" Ucap Elang sambil menepuk - nepuk pipi Eva.

Gue sebenarnya nggak tega bangunin lo va Batin Elang.

"Ehmmm" Ucap Eva.

Eva beberapa kali mengedipkan matanya sampai ia sadar bahwa ada tangan yang sedang menepuk - nepuk pipinya.

"Elang! jauhin tangan lo" Ucap Eva menepis tangan Elang.

"Abisnya lo kalo nggak di tepuk kayak gitu nggak bakalan bangun hehe" Ucap Elang.

"Ehh ini kan masih jam sekolah... Lo bolos ya?" Ucap Eva.

Elang memukul pelan kepala Eva.

"Aww" Ucap Eva.

"Harusnya gue yang nanya kayak gitu, lo tau? gue nggak konsen belajar karena cariin lo, tapi lo? santai amat lo nggak ada gue!" Ucap Elang.

"Elang gue itu bukan siapa - siapa lo dan lo juga bukan siapa - siapa gue!" Ucap Eva.

Elang terdiam lalu dengan cepat ia mencerna perkataan Eva dengan baik.

Gue sadar kok va, sadar banget gue! gue pengen banget lo jadi siapa - siapa gue va, dan tanpa lo minta pun lo itu udah jadi orang yang paling spesial di hati gue... walaupun gue tau lo nggak nganggap gue siapa - siapa lo Batin Elang.

Mereka berdua terdiam setelah perkataan Eva barusan, Eva sadar kalau perkataannya kurang baik, tapi Eva tidak tahu atas dasar apa Elang begitu perhatian padanya padahal Eva baru saja mengenalnya tiga hari.

Sedangkan Elang. Ia sudah tak mampu menahannya dan dengan sendirinya air mata Elang menetes.

"Maaf.." Ucap Eva yang sadar kalau Elang meneteskan air mata.

"Maaf buat apa sih va? lo jangan alay deh hahaha" Ucap Elang yang berusaha menyembunyikan kesedihannya.

"Lo nangis Elang?" Tanya Eva.

"Ah? hahaha gue kelilipan banyak debu disini" Ucap Elang sambil mengucek - ngucek matanya.

"Ohh gitu" Ucap Eva.

Nggak peka dia Batin Elang.

-----

a/n

Shadow Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang