part 4

212 84 18
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Elang sedang duduk di kursi yang berada di balkon kamarnya dengan gitar di pangkuannya.

Ia hanya memetik senar gitarnya tak karuan, ia menatap lurus ke depan. Bayangan-bayangan kenangannya satu tahun yang lalu membuatnya menetaskan air mata.

"Gue mau lo diet El!"

"El gendut!"

"Gue itu suka sama cowok yang bertubuh atletis dan nggak jauh beda sama Cameron Dallas dan lo? ah sudahlah."

"Pokoknya gue mau lo diet El diet!"

Elang kembali mengingat kata-kata Eva yang membuatnya langsung tersenyum dengan sangat manis.

"Sekarang gue udah nggak jauh beda sama Cameron Dallas Va." Ucap Elang.

"Gue udah nggak gendut Va!" senyum Elang mulai memudar dan digantikan kembali oleh tetesan air mata.

"Sekarang lo udah tau semuanya! Apa lo bisa balas perasaan gue sekarang Va?" ucap Elang frustasi.

Elang meletakkan gitarnya lalu berdiri kemudian berjalan memasuki kamarnya, ia berdiri di depan cermin dan langsung membuka bajunya dan setelah itu langsung melemparnya ke sembarang tempat.

"Lihat tubuh ini Va lihat!" ucap Elang.

"Nggak ada lagi perut buncit yang selalu lo pukul, enggak ada lagi lemak yang berlebihan yang selalu lo ejek, enggak ada lagi pipi tembem Va, enggak ada!" ucap Elang kemudian mengacak rambutnya karena frustasi.

Flashback on

"Va, gue harus pergi ke Amerika!" Ucap Elang.

"Tapi kenapa El? lo udah nggak sayang sama gue?" Tanya Eva yang mulai meneteskan air matanya,

"Gue masih dan akan selalu sayang sama lo Va, tapi gue harus ikut keluarga gue dulu." Ucap Elang kemudian memeluk tubuh Eva.

"Tapi gue bakalan kesepian kalo nggak ada lo gendut!" Ucap Eva dengan memukul dada Elang.

"Dan gue yang paling kesepian kalo nggak ada lo cantik!" Ucap Elang yang langsung membuat pipi Eva merona.

Elang melepaskan pelukannya dan melihat Eva yang tertunduk karena malu.

"Eva blushing haha" Ucap Elang.

"Gue nggak blushing El gendut!" Ucap Eva.

"Yaudah deh! gue pergi dulu ya, nih!" Ucap Elang lalu memberikan Eva sebuah kotak musik.

"Nggak! gue nggak bakalan terima apapun dari lo El! itu hanya bakalan buat gue makin rindu sama lo." Ucap Eva menolak pemberian Elang.

"Tapi Va, lo nggak mau terima kenangan terakhir gue." Ucap Elang dengan raut wajah sedih.

"Enggak ada yang namanya terakhir El! Gue bakalan tetap nungguin lo entah sampai kapan." Ucap Eva.

Eva membalikkan badannya lalu berjalan meninggalkan Elang, Belum jauh ia kembali membalikkan badannya dan menatap mata Elang yang masih mematung di tempatnya tadi.

"Inget El! Gue bakalan nungguin lo, walaupun nggak tahu sampai kapan." Ucap Eva tersenyum dan kembali membalikkan badannya lalu berlari meninggalkan Elang.

Elang hanya bisa tersenyum tapi air matanya tidak bisa berhenti menetes.

"Gue bakalan kembali Va."

Flashback off

***

Hari ini adalah hari pertama Elang melihat Eva tetapi tidak menyapa bahkan menghampirinya.

Ia hanya berjalan melewati Eva yang sedang berdiri memandang mading.

Sampai di kelas Elang hanya langsung duduk dan membuka buku, ia melihat Eva yang baru-baru masuk ke dalam kelas, mata mereka saling bertemu tapi dengan cepat Elang langsung mengalihkan pandangannya kembali ke buku yang ia pegang.

Eva berjalan menuju bangku tempat ia duduk yang tepat berada di belakang Elang. Ia Sempat melihat ke Elang saat melewatinya.

Setelah sampai Eva langsung duduk di bangkunya, ia menatap punggung Elang dengan tersenyum kecut. Saat ini yang ada di hati Eva hanya satu. Elang, Elang, dan Elang.

Eva memberanikan diri untuk memanggil Elang agar mau berbicara dengannya.

"Elang! Gue pengen ngomong sama lo." Ucap Eva.

Tapi sebelum Elang menjawab guru sudah datang.

Gue pengen ngomong sama lo El, gue pengen kita kayak dulu, gue udah tungguin lo sejak lama El, jujur gue seneng karena udah tau kalo ternyata lo El yang selama ini gue kenal. Batin Eva.

Gue juga pengen ngomong sama lo Va, gue pengen kita kembali kayak dulu, gue udah datang Va, sebenarnya gue senang banget karena lo udah tau semuanya. Batin Elang.

-----

a/n

Thanks for vomment guys

Shadow Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang