Chapter 1 - Perkenalan

3.1K 166 171
                                    


Suasana kantin saat istirahat pertama pasti lebih ramai dibandingkan istirahat kedua. Selain karena menu makanan pada istirahat pertama masih banyak pilihan, juga saat istirahat kedua siswa-siswi Putra Bangsa lebih senang menghabiskan waktunya dimasjid sekolah, atau sekedar tidur-tiduran di kelas. Mengingat jam-jam tersebut sangat mengundang hawa kantuk.

Kantin kali ini terlihat berbeda, perbedaannya terletak pada area kantin yang kini lebih luas dibandingkan biasanya. Pihak sekolah sengaja merelakan gudang yang sudah lama sekali terkunci demi memperluas kantin. Hasilnya memang memuaskan. Kantin yang semula minimalis kini berubah lebih luas. Siswa-siswi Putra Bangsa pun terlihat menikmati makanan dan minuman mereka dikantin baru tersebut.

"Fareeeee!!!! Usil banget sih lo!!!" teriak salah satu siswi yang diketahui bernama Naya, berhasil menyita perhatian hampir seluruh murid setelah rambutnya diacak-acak oleh salah satu sahabatnya. Fare namanya.

Ingat! Fare bukan pare.

"Lo kaya gatau kebiasaannya si Fare aja, Nay"

"Iihh belain gue kek, kenapa malah belain si Fahri sih, Ren?!" Naya merajuk, memanyunkan bibirnya setelah mendapat komentar dari Rendra yang duduk diseberangnya.

Sebenarnya hal tersebut seolah sudah menjadi kebiasaan Fare begitu sampai dikantin. Teriakan Naya juga sudah jadi salah satu kebiasaannya saat merespon tindakan nista dari Fare.

Naya benci rambutnya diacak-acak oleh Fare, dan sialnya hobi Fare adalah hal yang paling dibenci oleh Naya. Apalagi kalau bukan mengacak-acak rambut sahabat perempuannya itu.

"Sekali lagi lo panggil gue pake nama itu, gue jambak rambut lo, Nay!" ancam Fare setengah berbisik disebelah Naya.

Naya seketika pura-pura bergidik ngeri karena teringat kisah dua pedangdut sohor yang pernah terlibat kasus saling jambak dan saling cakar sampai berakhir di pengadilan. Kalian taulah siapa mereka.

"Kenapa sih, kan nama asli lo Fa--" Naya langsung terdiam setelah mendapat tatapan mematikan dari Fare. Naya melirik ke kanan lalu mendekati Nando, pura-pura meminta snack-nya.

Fare memang tidak suka saat ada yang memanggil namanya dengan nama aslinya- Fahri. Katanya, 'Fare lebih keren'.

Rendra yang duduk di depan Naya menggeleng-gelengkan kepala melihat perdebatan dua sahabatnya yang selalu menjadi pembuka istirahat dikantin. Sedangkan Nando hanya memfokuskan diri pada makanannya. Typical Nando yang bodo amat kalau sudah menyangkut perdebatan antara Naya dan Fare. ia tau, dilerai pun percumah.

"Dennis mana? Kok belum keliatan?" tanya Naya bingung, biasanya shabatnya yang bernama Dennis itu selalu lebih dulu sampai kantin dibanding dirinya.

"DI HATIMU!!!"

"SETAN!!!" latah Fare setengah berjingkat.

"DENNIS!" dengus Naya kemudian menoleh ke sumber suara di belakangnya. Fare mengikuti pergerakan Naya, dan betapa terkejutnya saat Dennis sedang menatap Fare dengan bola mata yang hampir keluar.

"Lo bilang apa tadi, Re?"

Fare menggeleng.

"Ulangin coba," tantang Dennis lagi yang membuat Fare mendengus kasar.

"Setan! Ya abisnya lo ngagetin gue, Den"

"Mana ada setan berwajah malaikat kayak gini," sahut Dennis heran. Ia mengisyaratkan Fare agar pindah tempat. Mau tidak mau setelah memasang wajah ingin muntah Fare langsung beranjak lalu duduk disebelah Rendra- yang sama mualnya setelah mendengar ucapan Dennis tadi.

Jatuh Cinta SepihakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang