Pertemuan

2.1K 256 90
                                    

Ke-7 pasang mata itu menyernyitkan mata secara serentak.

"Wa-Wakatoshi... kau... kau tidak menculiknya kan?"

"Tidak."

"Kau yakin?"

"Tentu saja."

Oke, tampaknya dia memang sedang tidak berbohong. Terlihat dari ekspresi datar wajahnya.

"Eh~ tapi anak ini lucu sekali ya." Tangan Taichi bergerak pelan mengusap-usap kepala bocah orange itu. "Ne Ushijima-san, bisa tolong ceritakan rincian kejadiannya?"

"Baiklah..."

( Flashback mode : on )

"Latihan kita kali ini di mulai dari lari mengelilingi sekolah lewat jalur luar sebanyak 2x!" Umum Washijou-sensei dengan suara judesnya.

"Wtf." Gumam Taichi kaget.

"Hora, kau kan sudah terbiasa. Jangan memasang wajah seolah kau akan mati ketika sedang berlari nanti!" Hayato yang berdiri di sebelah Taichi menyeletuk iseng.

"Yosh." Dengan langkah yang hampir sama seperti kuda perang, Ushijima langsung nyelonong tanpa pamit.

"O-Oi! Wakatoshi!" Reon berusaha mencegahnya.

"Tanpa pamit seperti biasa." Sahut Semi. "Yasudah, kita juga kalau begitu."

"Tsutomu!! Gaya berlarimu seperti anak perempuan!!"

"E-eh!? Ma-maaf, Washijou-sensei!!

"Satori, kubilang berlari!! Bukan melangkah seperti balerina!!"

"Ha'i, ha'i."

Sementara teman-temannya baru saja start, Ushijima sudah setengah rute.

"Onii-chan!!"

Kaki kekarnya menjeda sejenak. Lalu ia tolehkan kepalanya ke belakang.

"Onii-chan!!" Di dapatinya seorang anak lelaki kecil dengan warna rambut cukup mencolok. Ushijima langsung berjongkok ketika anak itu menghampirinya.

"Ada apa?" Tanyanya kalem.

"Onii-chan, tolong antar Shoyou pulang!" Seru anak itu setengah berteriak.

"Tapi... aku tidak tau dimana rumahmu."

"Kalau begitu aku sama Onii-chan aja!"

"Aku tak mengenalmu."

"Kenalan dong!"

Tangan kecil si bocah terulur semangat. Ushijima terkekeh sebentar. Lalu menyambutnya hangat. "Namaku Ushijima Wakatoshi."

"Aku Hinata Shoyou!!" Tiba-tiba terpancar aura menggemaskan dari anak itu. Membuat Ushijima meleleh mendadak.

"U-Urkh..." Ushijima berusaha bangkit sekuat tenaga. "Ma-Maaf Shoyou... tapi aku... masih ada... pekerjaan."

Warna ShiratorizawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang