Shirabu

1.8K 233 77
                                    

Shirabu menggendong Hinata sambil tersenyum cerah. Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah karena ia mendapat giliran pertama kali dalam rencana "merawat Hinata".

"Shirabu onii-chan?" Si pemilik nama langsung tersadar begitu Hinata bersuara.

"Ya? Ada apa Hinata?"

"Kita mau kemana?"

"Ke rumah Onii-chan. Hari ini Hinata tidur bareng Onii-chan."

"Heee... tidur di rumah Shirabu onii-chan ya. Asik!"

Shirabu terkekeh gembira. Harapan terpendamnya selama ini akhirnya menjadi nyata. Yaitu mempunyai adik laki-laki yang menggemaskan. Walau hanya sehari.

"Hinata nanti mau makan apa?" Tanya Shirabu sembari membuka obrolan kecil.

"Hmm... apa ya. Shoyou mau bakpao daging saja!"

"Eh, tapi itu tidak membuatmu kenyang loh."

"Iya ya. Yasudah. Shoyou mau pizza yang banyak dagingnya aja!"

"Siap, kapten!"

Mereka ber-2 pun tertawa riang bersama. Tawaan biasa yang menurut orang awam terdengar sangat menyenangkan.

Namun tidak begitu bagi 3 ekor penguntit di belakang sana. Tawa Shirabu bagi mereka cukup menyeramkan.

"Apa aku sedang bermimpi? Shirabu tertawa sangat bahagia barusan." Bisik penguntit 1.

"Tidak. Ini nyata." Penguntit 2 langsung menampar pipi penguntit 1.

"Oh iya nyata." Penguntit 1 hanya bergumam sembari mengelus-elus pipinya.

"Hei hei, apa ini aman?" Celetuk penguntit 3.

"Maksudmu?"

"Habisnya dia terlihat sangat... uhm, senang saat berada di dekat Hinata."

"Iya ya. Seperti pedopil saja."

"Nah itu maksudku."

"Jadi gimana? Haruskah kita lapor polisi?"

"Eh, masa langsung lapor polisi sih?"

"GUK GUK GUKKK!!"

"ANJIR, CABUT BRO!! ADA ANJING GALAK!!"

"WASEM!!"

"LARI BANGKE! MALAH DIEM AJA!!"

Ke-3 penguntit itu langsung lari tunggang langgang begitu melihat sesosok bulldog beraut ganas yang sedang menggonggong kencang kearah mereka.

Karma itu ada dan nyata.

×♬♬♬×

"Kita sudah sampai~ Aku pulang..." Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 7 menit, Shirabu dan Hinata akhirnya sampai di rumah dengan selamat.

"Selamat datang... Are? Kenjirou membawa siapa itu?" Tanya sang ibu saat menyambut kedatangan anaknya.

Shirabu pun menurunkan Hinata. Lalu si kecil itu menghampiri ibu Shirabu sembari mengadahkan tangan kanannya.

Warna ShiratorizawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang