Naruto © Masashi Kishimoto
Sasuke POV
Hiruk Pikuk dalam bar sama sekali belum reda setelah kurang lebih satu jam aku mendudukkan bokongku diatas sofa hitam dekat meja bartender ini. Lampu warna-warni yang berkelap-kelip sering bertabrakan dengan sinar yang terpancar dari laptop yang berada dipangkuanku. Sementara meja di hadapanku sudah penuh dengan snack dan beberapa gelas bir ringan yang tidak memabukkan.
Oh, sungguh. Bukannya aku sama sekali tak tergoda dengan hiruk pikuk yang ditawarkan Baka Dobe sejam yang lalu. Tapi ayolah, direktur macam apa yang akan meninggalkan pekerjaan yang bertumpuk hingga bisa menandingi gunung fuji hanya demi kesenangan sesaat seperti ini.
Walau bagaimana pun diriku, Aku tetaplah Direktur Uchiha Corporation, Uchiha Sasuke - yang terhormat. Jangan lupa untuk menambahkan embel-embel itu dibelakang namaku."Sasuke-Teme! Oy!"
Aku sejenak mengalihkan perhatian dari laptopku. Menatap jengah pada baka Dobe yang entah sudah berapa kali datang padaku bersama wanita-wanita sexynya yang menggiurkan. Oh, lihatlah tampang bejat yang begitu menyebalkan itu.
"Hn." Aku bergumam seperti biasa. Itu sudah menjadi ciri khasku bukan?
"Mau sampai kapan kau berkutat dengan laptop sialan itu, heh?"
Aku mendesah bosan. Dari suaranya saja, sudah kelihatan kalau si pirang bodoh itu mabuk. Apalagi wanita-wanitanya itu menopang tubuh kekarnya dengan susah payah.
"Sudahlah Dobe, kau mabuk. Duduklah." Aku sedikit memerintah sambil menepuk tempat di sampingku.
Naruto alias baka Dobe menggeleng keras sambil bergerak tidak jelas, membuat wanita-wanitanya makin kewalahan.
"Aku masih mau bersenang-senang, iya 'kan sayang?" Ia bertanya sambil menatap wanitanya satu per satu.
Sementara wanita-wanita itu tentu mengangguk setuju. Mereka dibayar, dan siapa yang akan menolak jika ditawari 'kesenangan' dan dibayar? Jawabannya tidak ada.Aku tak ingin memberi tanggapan lagi. Lebih baik aku kembali mengurusi laptop yang terlihat merengek karena kubiarkan menampilkan grafik-grafik mengerikan itu.
Mungkin kalian bertanya-tanya. Kenapa aku mengurus semua ini? Kemana Kakakku? Uchiha Itachi? Baiklah, sebenarnya Itachi mengurus cabang di Chicago, dan dengan berat hati-tentunya. Aku harus mengurus perusahaan ini, di Jepang.
Banyak yang bilang, aku Direktur Muda yang hebat. Bayangkan saja, diumurku yang baru 25 Tahun ini, aku sudah hampir membawa Uchiha Corp. Pada puncak kejayaannya. Hebat bukan? Tentu saja!Tapi asal kalian tahu, hubungan asmaraku sama sekali tak sehebat karirku. Sebenarnya, jika aku ingin. Aku hanya tinggal mengucapkan nama orang yang ingin kunikahi saja, dan semuanya akan beres. Tapi aku tak ingin semudah itu. Ayolah, hidup itu harus menarik dan penuh tantangan.
Jika saja aku mengucapkan salah satu nama artis, mungkin mereka juga akan langsung membuka kakinya lebar-lebar untukku. Seperti... Angelina Jolie? Mungkin? Ah, tidak. Aku tidak tertarik dengan wanita tua yang sudah bersuami. Tapi melihat kesuburannya, sepertinya ia sangat menarik dijadikan istri.Baiklah, lupakan soal hubungan asmara mengerikanku itu. Percayalah, aku masih fresh, sama sekali belum terjamah. Jujur saja, wanita-wanita yang berkeliaran di tengah malam dan dengan suka rela ditelanjangi di tengah bar seperti ini bukan-atau bahkan sama sekali bukan tipeku. Mereka terlalu banyak dimana-mana. Mungkin kau akan menemukannya di puncak gunung Fuji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Secretaty [SasuSaku]
FanfictionPunya bos tampan dan kaya? Menjadi sekertaris tersayangnya? Mungkin bagi sebagian orang, mereka akan rela melakukan apapun untuk itu. Tapi tidak untuk Sakura, apalagi ketika bos itu adalah Uchiha Sasuke. Ia pikir ia akan gila sekarang . ...