Sakura POV
"Selamat datang, Haruno Sakura."
Aku masih menegang di tempatku berdiri. Entah kenapa, kalimat dari bos Uchiha yang terdengar seperti sebuah sapaan itu malahan terdengar menakutkan di telingaku.
Bahkan sampai Kakashi menutup pintu dan meninggalkan kami berdua setelah membungkuk hormat pun aku sama sekali tak bergeming.Jangankan bergeming, mendongak saja aku tidak berani. Aku terlalu takut.
Sial. Lelaki yang duduk di kursi kebesarannya sebagai bos Uchiha itu adalah si pantat ayam menyebalkan tadi malam. Dan reputasinya tambah menyebalkan ketika aku menemukan sosoknya lagi pagi ini. Saat ini. Tepat di hadapanku dan berhasil membuat seluruh pergerakan dalam tubuhku mati seketika.
Diam-diam aku menggigit bibir bawahku pelan. Merutuki diriku yang dengan cerobohnya 'tanpa sengaja' sudah membuat masalah dengan Bos besar di hadapanku ini. Tapi itu bukan sepenuhnya salahku. Aku juga tidak tau kalau dia Uchiha dan akan menjadi bosku.
Siapa juga yang tau kalau dia Uchiha. Apa di dahinya tertulis begitu jelas? Atau ia membawa spanduk Uchiha transparan di dadanya? Atau papan nama atau semacamnya? Atau... dia memang sudah lahir sebagai Uchiha tanpa perlu memberi tahu orang lain?
Dan ayolah... siapa juga yang mau berbicara kepadanya 'Hai, aku Haruno Sakura. Besok akan mendaftar di perusahaanmu yang besar itu. Dan kau harus tau itu tuan.'
Benar-benar idiot.
"Ehem!"
Dehaman kecil dari bos Uchiha itu sontak membuatku mendongak. Oh Tuhan, bahkan hanya berdeham saja begitu menakutkan terdengar. Tapi nyatanya, bos - entah siapa namanya itu - sama sekali tak beranjak dari duduknya. Ia hanya menatapku lekat.
"Kau sudah tau namaku bukan?" Ia menunjuk sebuah papan nama berwarna putih transparan di mejanya. "Uchiha Sasuke."
Aku berkedip-kedip, mencoba mencari letak papan nama yang ditunjuknya. Oh bagus, bahkan aku jadi katarak mendadak sekarang. Terima Kasih Uchiha Sasuke, faktor intimidasimu benar-benar mengerikan.
"Ha'i. Uchiha Sasuke-sama."
Kulihat ia mengernyitkan alisnya tak suka. Apa yang salah dengan penyebutan namanya? Pelafalan bahasa Jepangku bagus-bagus saja.
"Hilangkan embel-embel -samamu, Sakura. Lebih baik kau memanggilku Sasuke-kun."
Sasuke memberi nada sensual pada penyebutan namanya sendiri. Lelaki di hadapanku ini benar-benar membuatku bergidik. Setelah menyebar kecanggungan di seluruh ruangan, kini ditambah dengan keseksiannya dalam bicara, dan- Oh Tuhan, ia hampir membuatku tergoda."Ha'i. Sa... Sasuke-kun." Ucapku ragu.
Sasuke menyeringai. Seringai puas, seringai kemenangan. Dan aku benci mengakuinya, tapi seringai benar-benar sexy. Benar kata orang, Uchiha memiliki segalanya.
Ya, segalanya.
Semuanya.
"Bagus. Aku suka anak yang penurut."
Aku sendiri tidak tahu, itu pujian atau sindiran. Tapi biarlah, aku tidak ingin banyak bicara disini.
Setelah berkata demikian, Sasuke melarikan onyxnya untuk menatap lekat tubuhku. Menelisik dari bawah hingga ke atas, lalu kembali ke bawah tepat di dadaku. Refleks, aku menyilangkan tanganku untuk melindungi harta berhargaku ini. Dan Sasuke mendengus menahan tawa setengah mengejek. Aku mengerti apa yang coba diejeknya. Sialan memang."Dadamu sama sekali tidak memadai nona." Tidak usah diperjelas tuan, "Kau tau? Sekertaris lamaku punya dada yang begitu besar hingga menimbulkan bunyi 'boing boing' ketika ia berjalan. Aku sangat suka ketika ia berjalan ke arahku. Dan kau tau? Caranya berjalan sangatlah menggoda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Secretaty [SasuSaku]
FanficPunya bos tampan dan kaya? Menjadi sekertaris tersayangnya? Mungkin bagi sebagian orang, mereka akan rela melakukan apapun untuk itu. Tapi tidak untuk Sakura, apalagi ketika bos itu adalah Uchiha Sasuke. Ia pikir ia akan gila sekarang . ...