16. Masalah Baru

5K 289 71
                                    

Di mulmed ada castnya Dion. Cakep kan?

💙💙💙

Ponsel Alta bergetar di saat jam pelajaran terakhir berlangsung. Alta buru-buru membuka ponselnya sebelum suara getarannya semakin berisik dan mengganggu konsentrasinya. Alta tersenyum ketika mendapati sebuah BBM dari Dito.

Miu, hari ini aku udah mulai bimbel. Kamu pulang sendiri nggak papa, ya. [received 12:00]

Dengan lincah, Alta segera mengetikkan pesan balasan untuk Dito.

Aku nunggu kamu aja ya, Piu. Aku tunggu di kantin. [send 12:03]

Tak lama setelah pesan itu terkirim, sebuah balasan masuk kembali ke ponsel Alta. Alta pun buru-buru membalasnya dan sibuk memencet layar ponselnya di balik meja. Takut jika guru kimia yang masih ada di kelas melihatnya sibuk bermain ponsel.

Nggak usah, Miu. Kamu pulang duluan aja. Takut bimbelnya lama, ntar km nunggu sendirian. [received 12:05]

Nggak papa, Piu. Lagian aku di rmh juga nggak ngapa-ngapain. [send 12:07]

Bener nih? Ya udah kamu di kantin aja. [received 12:09]
Jangan ke mana-mana. Tunggu aku. [received 12:09]
Love you :* [received 12:10]

Siap. Love you too :* [received 12:11]

Setelah pesan terakhir terkirim, Alta pun kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.

Ines yang sedari tadi memerhatikan Alta tersenyum-senyum sendiri, menyipitkan mata curiga pada sahabatnya itu dan menyenggol pundaknya pelan.

"Chatting sama siapa sih, kok senyum-senyum sendiri?" tanya Ines mengagetkan Alta.

"Oh, ini loh anak basket," jawab Alta berbohong lalu nyengir lebar pada Ines.

"Anak basket, apa pacar kamu?" tanya Ines dengan senyuman menggoda.

"Anak basket, Nes. Nggak percayaan banget, sih?" jawab Alta yang terus saja mengelak dari Ines.

"Iya deh, percaya. Oh ya, ngomong-ngomong, kamu udah punya pacar belom sih, Al? Kok nggak pernah cerita sama aku?" tanya Ines penasaran dan sedikit berbisik. Alta menelan ludahnya mendengar pertanyaan Ines itu.

"Ehm ... gimana ya ngomongnya." Alta ragu-ragu untuk menjawabnya. Ines semakin menyipitkan mata curiga pada Alta.

"Ada masalah serius ya, Al? Cerita aja sama aku, ada apa?" tanya Ines seraya menyentuh lengan Alta.

Anak itu melihat Ines sesaat lalu kembali menatap papan tulis yang penuh dengan rumus-rumus kimia di depan sana.

"Kita backstreet, Nes. Itu masalahnya," jawab Alta seraya tersenyum tipis. Ines mengerutkan keningnya mendengar penuturan Alta.

"Backstreet? Kenapa?" tanya Ines bingung.

"Ada banyak hal yang jadi pertimbangannya," jawab Alta lagi.

Ines menatap Alta dengan tatapan penuh tanya, tetapi tak ingin mendesak Alta untuk bercerita lebih lanjut padanya.

"Al, aku nggak tahu kenapa kamu milih nutupin hubungan kalian. Tapi apa pun itu, aku harap semoga semuanya baik-baik aja. Aku juga nggak mau maksa kamu buat cerita apa masalahmu yang sebenarnya. Mungkin kamu emang berat buat cerita sama aku. Tapi, percaya deh, kapan pun kamu butuh aku. Aku siap dengerin semuanya," ujar Ines tersenyum lembut.

BETWEEN YOU & USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang