Separuh hatiku telah kau rengut
Kini jiwaku carut marut
Menyisakan luka dan duka
Yang kau pahat sempurna
Bersemayam menyesakkan dada
Dalam setiap kerinduan
Serupa belati yang tajam menikam
Tepat di ulu hati terdalam
Bersama langit aku menangis
Menepis bayang-bayang manis
Saat hujan pergi meninggalkan genangan
Dan kau tinggalkan aku bersama kenangan
Kubiarkan mawar merah menjadi perlambang
Diatas gundukan tanah basah
Dengan ukiran batu nisan terindahSurakarta, 18 November 2016