Imagination

1.4K 89 8
                                    

Hehe, oneshoot back. Kalau kalian Shawn lovers pasti tau judul diatas itu judul lagunya Shawn. Ini cerita abal emang agak nyerempet dikit ke judul lagu itu, tapi nggak plek/sama banget sama lirik lagunya kok.
Typos bertebaran, duh maaf banget yang nunggu Like Wind or Unacceptable. *kayak ada yang nunggu aja wkwkwkkwk
Oke, jadi sebenarnya saya mau curhat, ff abal saya yang Unacceptable itu sebenarnya kurang 1 chapter aja dan itu udah end mentok. Nah berhubung saya bingung bagaimana meng end kannya makanya saya biarin aja, jadi yah mohon maaf itu filenya di laptop sampek mengendap wkwkwkwkwwk. Unacceptable bakal saya bikin kayak Poo, just 7 chapter, and I won't make sequel or whatever you say. Hehe,  sorry saya orangnya agak malas kalau disuruh cari ide buat sequel. Nah untuk yang Like Wind, tetap saya update kok, hanya saja tidak tentu harinya. Aduh banyak omong saya. Oke, kalau baca cerita ini, usahakan jangan sambil tiduran ya.

Happy Reading

Pria itu melihat gadis itu lagi, di waktu juga hari yang sama. Gadis itu terlihat cantik hari ini, meskipun tampilannya sedikit tomboy. Tapi bagi pria pembuat roti yang kini sedang berdiri didekat etalase toko rotinya, gadis sedikit tomboy itu begitu cantik dengan caranya sendiri. Gadis itu tengah merapikan topi hitam yang kini dipakainya usai memasuki toko roti milik pria itu. Si pemilik sekaligus baker toko roti Candlestone ini terlihat berusaha mengurangi kegugupannya dengan berpura-pura sibuk menata kembali roti yang baru saja di letakkannya. Toko roti ini terletak cukup dekat wilayah perkantoran kawasan Gangnam, Seoul Korea Selatan. Banyak karyawan dan pejalan kaki yang mungkin melewati juga datang ke toko roti ini. Tapi bagi si pemilik toko roti, pria bernama Cho Kyuhyun hanya gadis tomboy itu satu-satunya gadis yang menarik perhatiannya sejak pertama ia membuka toko roti ini 1 tahun yang lalu. Tingkah pria itu selalu sama jika gadis yang kini tengah sibuk memilih roti di etalase yang terletak di ujung ruang, datang dan menatap datar kearahnya sebentar sekedar membalas sapaannya. Kyuhyun hapal benar kapan gadis itu akan datang ke toko rotinya ini, setiap pagi tepat pukul 8 lebih atau mungkin kurang 10 menit, juga setiap hari Sabtu. Gila, Kyuhyun benar-benar seperti seorang penguntit. Bagaimana tidak hapal? Kyuhyun selalu menyempatkan diri untuk mengamati gadis itu dihari lain jika gadis itu berjalan menuju kantor tempatnya bekerja. Sebuah kejadian yang sebenarnya cukup biasa saja, tapi entah mengapa menurut Kyuhyun hal tersebut lah yang membuatnya bisa memiliki perasaan sedalam itu untuk gadis bermata bulat juga berpipi chubby itu.

1 tahun yang lalu
Kyuhyun baru saja membuka toko rotinya, dia baru tidur pukul 3 dini hari karena sibuk membuat resep baru untuk varian roti di toko roti miliknya ini. Pria itu kini tengah membersihkan bagian  jendela Candlestone dengan telaten. Terlihat membuang-buang waktu memang, tapi Kyuhyun lebih mengutamakan kebersihan toko roti ini. Orang akan percaya bahwa rotinya memang higienis dan sehat tentunya, karena Kyuhyun membuat dengan varian extract buah dan sayur juga beberapa bahan lain. Kyuhyun hendak membalik sign closed pada pintu kaca toko ini. Namun niatnya tersebut terhenti saat melihat keramaian di ujung trotoar didepan tokonya, pria itu buru-buru keluar dari tokonya tanpa merubah sign tokonya menjadi open. Terlihat dimata Kyuhyun seorang perempuan yang tengah beradu mulut dengan pria paruh baya yang sepertinya sedikit mabuk, terlihat dari penampilan acak-acakkan pria tersebut.
"Daripada anda membuang tenaga anda untuk berteriak-teriak, lebih baik anda menolong ahjumma ini." tunjuk gadis itu pada seorang ahjumma yang terkulai tak sadarkan diri. Gadis itu sibuk mengamati kesekeliling berharap menemukan bantuan, orang-orang yang kebetulan lewat disana hanya panik dan berusaha membangunkan ahjumma yang masih terbaring tak sadarkan diri akibat terbentur cukup keras dengan mobil yang dikendarai pria paruh baya yang kini justru sibuk berdebat dengan gadis yang sedari tadi diamati oleh Kyuhyun. Gadis itu kini terlihat meminta tolong pada orang disampingnya untuk menghubungi lagi ambulance.
"Dia yang bersalah, kenapa dia menyebrang saat lampu untuk kendaraan masih menyala hijau." Si pria paruh baya tetap saja melontarkan pembelaan diri. Gadis itu terlihat menghela nafas, mencoba tak menanggapi perkataan pria paruh baya tersebut. Selang beberapa detik ambulance pun tiba, beberapa orang segera mengangkat tubuh ahjumma tersebut dan gadis itu dengan sigap ikut masuk kedalam mobil ambulance tersebut, Kyuhyun tiba-tiba saja melangkahkan kakinya memasuki ambulance tersebut. Selama perjalanan, Kyuhyun serius menatap kepanikan gadis yang masih tak menyadari keberadaannya. Gadis itu terlihat menggumamkan do'a, yang terlihat lucu menurut Kyuhyun, Kyuhyun tersenyum tipis mendengar do'a kecil yang dilontarkan gadis itu. Merasa diamati, gadis tersebut menoleh dan menatap heran kearah Kyuhyun, sementara petugas ambulance memasang alat pernafasan pada ahjumma korban kecelakaan.
"Kau keluarga ahjumma ini?" tanya gadis itu pada Kyuhyun, Kyuhyun menggelengkan kepalanya pelan. Gadis itu terlihat panik sekarang, menggerak-gerakkan tumit kakinya adalah hal yang biasa dilakukan gadis itu saat gugup. Hal itu akan dihapal Kyuhyun dengan sebaik-baiknya,
"Kita bisa menghubungi keluarganya jika ahjumma ini sudah sadar. Tenanglah, bukan kau juga kan yang mencelakai ahjumma ini?" tanya Kyuhyun pada gadis itu.
"Ahjussi itu benar-benar tidak bertanggung  jawab." Gerutu gadis itu sembari mengerucutkan bibirnya lucu, Kyuhyun berusaha menyembunyikan kekehannya dari gadis itu. Keadaan sedang genting seperti ini, bagaimana bisa ia merasa bahagia seperti ini. Dalam beberapa menit ambulance tiba di rumah sakit.
"Pihak rumah sakit akan mengurus pasien, jadi silahkan urus administrasi dan tunggu diruang yang sudah disediakan." Kata petugas pada gadis itu juga Kyuhyun. Gadis bermata bulat itu berinisiatif untuk mengurus administrasi, namun niatnya tersebut terhenti karena hal tersebut sudah lebih dulu dilakukan oleh Kyuhyun. Gadis itu pun duduk di kursi tunggu yang sudah disediakan, gadis itu hanya menatap datar ruang operasi.
"Untukmu." Sebuah suara tiba-tiba saja hadir bersamaan dengan sebotol air mineral yang terpampang  jelas didepan gadis berpipi chubby itu. Gadis itu mendongak dan menerima sebotol air mineral itu dengan senang hati. Tanpa menunggu aba-aba gadis yang terbilang sediki tomboy itu meneguk air mineral tersebut hingga setengahnya. Kyuhyun lagi-lagi menahan tawanya melihat tingkah laku gadis yang duduk disampingnya ini. Merasa ada yang aneh, gadis itu menatap sengit pada Kyuhyun.
"Apa?" tanya Kyuhyun kemudian.
"Kau menertawakanku?" tanya gadis itu sengit.
"Untuk apa?" tanya Kyuhyun dengan tampang lugunya. Gadis itu melengos begitu saja, tak mempedulikan Kyuhyun yang sudah tersenyum diam-diam.
"Maaf sebelumnya, kau benar-benar tidak dalam keadaan sibukkan?" tanya Kyuhyun yang seolah ingat akan keadaan dirinya sendiri yang lupa tidak membuka toko rotinya sendiri. Tak apa tak mendapatkan keuntungan dari bisnis toko rotinya, setidaknya seimpas dengan melihat beberapa tingkah lucu gadis yang kini menatapnya polos. Gadis itu menepuk keningnya keras, Kyuhyun hampir saja menyemburkan tawa saat melihat tingkah gadis yang menurutnya lucu ini. Ah, Kyuhyun sadar sekarang, ia tertarik pada gadis yang kini sibuk mengutak atik smartphonenya.
"Sepertinya aku tidak bisa datang hari ini." ucap gadis itu diponselnya. Kyuhyun melihat gadis itu sedikit meringis dan menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Ne, Cjwhaeseonghamnida, ne, ne." Kata gadis itu buru-buru mengakhiri panggilannya.
"Kau bisa menyerahkan semuanya disini padaku." mulut Kyuhyun sebenarnya tidak rela mengatakan hal tersebut. Ia datang kesini karena gadis ini, jadi mana mungkin ia rela bila gadis ini akan meninggalkannya disini. Biarlah Tuhan mengutuknya karena niatnya bukan untuk membantu ahjumma tadi, melainkan agar bisa lebih dekat dengan gadis yang kini menatap menyesal padanya.
"Sebenarnya aku sangat ingin pergi, tapi aku tidak setega itu untuk meninggalkanmu sendiri, tuan." Jelas gadis itu, Kyuhyun tersenyum simpul.
"Aku Kyuhyun, Cho Kyuhyun, kau?" tanya Kyuhyun sembari mengulurkan tangan berniat menjabat tangan gadis itu. Gadis itu menatap uluran tangan Kyuhyun, namun tak urung tetap menjabat tangan besar milik Kyuhyun. Bagi Kyuhyun genggaman tangannya pada tangan gadis itu entah kenapa semakin membuat degupan di jantungnya berkejaran tidak jelas. Seolah Kyuhyun baru saja berlari dengan jarak 100 meter. Gila, sepertinya Kyuhyun setelah ini harus menemui bagian cardiologist untuk mempertanyakan kesehatan jantungnya.
"Seohyun, Seo Joohyun." kata gadis itu cepat dan buru-buru melepas jabatan tangan mereka, dan Kyuhyun, yang dilakukan pria iu sekarang adalah mengingat baik-baik nama gadis itu. Seohyun.

OneShootWhere stories live. Discover now