Perkenalan kita sangat instan. Kepolosanmu membuat aku percaya,bahwa kamu adalah pria paling tepat. Aku mulai membangun mimpi,harapan,dan keyakinan agar tidak menyianyiakan waktuku. Kamu pendiam dan manis,dua hal itu memang tak cukup dijadikan alasan akan hadirnya cinta. Terlalu terburu-buru jika aku mengartikan semua ini adalah cinta,mungkinkah aku terjebak dalam ketertarikan sesaat? Aku tak tahu,sayang. Aku tak mau tahu fakta-fakta itu. Jika benar ini hanya ketertarikan sesaat,mengapa aku begitu sedih ketika kamu memutuskan untuk mengakhiri apa yang belum pernah dimulai?
Iya memang aku bukanlah sosok yang kauinginkan. Aku bukan sosok yang kau harapkan. Bukankah menyakitkan jika keberadaanku tak pernah kau anggap meskipun aku selalu hadir dalam tatapanmu?
Aku sudah berusaha semampuku untuk terus membangun harapan,namun nampaknya usahaku tak begitu terlihat dimatamu. Setiap hari aku berusaha menerima kenyataan dan perubahan itu. Setiap hari aku mencoba meyakinkan diriku bahwa suatu saat pasti aku bisa melupakanmu. Tapi ketika melihatmu dengannya,ada luka yang tergores lagi. Karena kamu belum benar-benar aku miliki,tapi mengapa aku bisa sesakit ini?
Setelah itu aku memejamkan mata. Pipiku basah entah oleh apa. Jangan suruh aku mengaku bahwa ini adalah air mata,karena kamu tak akan mengerti rasa sakitku. Kepergianmu sudah cukup membuatku paham bahwa aku tak perlu lagi berharap terlalu tinggi. Kita belum saling membahagiakan,tapi mengapa kauinginkan perpisahan?
Apa saja yang aku lakukan selama satu tahun ,saat selalu ingin tahu apa perasaanmu? Aku juga tak tahu apakah aku dan kamu bisa disebut punya hubungan atau tidak,karena semua berjalan dalam ketidak jelasan,hanya aku yang bodoh. Mendambakan seorang pria yang tak peduli siapa aku. Penyatuan kita juga tak menemukan titik temu. Mungkinkah dulu hanya aku yang inginkan kejelasan?
1 tahun yang lalu ,kamu begitu mengejutkan dalam berapa hal yang membuat aku selalu penasaran. Letupan-letupan kecil perhatianmu pada seseorang,membuat aku ingin juga merasakannya ,aku yang lama tak merasakan cinta seperti tersetrum oleh energi magis. Kamu mulai ungkapkan rasa padanya melalui orang lain,bercerita tentang rasa kagummu terhadapnya. Diam-diam aku sebenarnya juga sudah mengetahui,tapi aku tak ingin bilang. Memang tidak ada yang salah dari hadirnya perasaan , tapi hanya kisah yang salah. Aku terlalu pedih untuk mengatakan bahwa aku mulai mengikhlaskan dan mulai melupakan keberadaanmu dihari-hariku.
Hari-hari kulewati dengan banyak pertanyaan. Apakah perasaanmu sedalam yang kuharapkan? Selalu saja pertanyaan itu terjawab oleh luka.. Bagaimana mungkin aku bisa begitu mudah melupakan hal-hal yang selalu aku harapkan?
Entah mengapa aku tak bisa berpikir jernih bahwa pria seberlian kamu tak mungkin menaruh hati pada tanah liat seperti aku.
Kamu berbeda dari yang lainnya. Kamu sederhana,apa adanya,misterius,dan begitu sulit untuk ditebak. Wajahmu mungkin pahatan seniman kelas dunia ataupun bikinan pabrik yang jelas-jelas sempurna. Aku tak memikirkan bagaimana penampilanmu dan bagaimana caramu menata rambutmu. Aku mencintaimu karena begitulah kamu. Kamu yang sulit kutebak tapi begitu manis dalam beberapa peristiwa. Kamu yang menggemaskan dalam keadaan yang bahkan sulit kujelaskan. Aku sangat mencintaimu dan sekarang pun masih begitu. Sadarkah kamu?
Kamu bisa dengan mudah merasakan kebahagiaan tanpa pernah tahu perasaan seseorang.Kamu menghancurkan segala harapan dan usahaku. Kamu memilih diam,ketika aku mulai menyayangimu dan terus ingin memperjuangkan kamu. Bayangkan,semua hanya terjadi satu kisah! Begitu singkat!
Kamu memilih membuka kisahmu dan perasaanmu pada dambaanmu, saat aku sedang menikmati khayalan yang indah bersamamu. Kini,aku melewati hari yang berbeda. Tidak ada lagi kamu dan tawamu dibenakku. Dan lagi rasa sakit itu masih begitu sama.
Aku pergi tanpa berkata pamit. Karena kehadiranku tak pernah kamu anggap ada dalam kisahmu. Lalu apa aku terlalu rendah untuk mengharapkan pria setinggi kamu? Apa aku terlalu busuk untuk mendambakan sosok sempurna seperti kamu.
Kamu tentu tahu,melupakan sesuatu yang sudah mulai melekat bukanlah hal yang mudah. Aku tak ingin perpisahan,tapi tuhan berkata lain—kita berpisah.
Namamu begitu indah kudengar ditelingaku. Aku mencintaimu,tak ada yang lain lagi selain kamu!
Pertemuan kita kemarin,membuat semangat yang kembali menemukanku disudut yang dingin dan gelap. Selesai aku mendengarkan lagu sakit hati yang kuharap bisa sampai ketelingamu. Aku menemukan sosokmu sedang duduk termenung. Kulambaikan tanganku dan mata kita bertemu. Kamu tersenyum. Sederhana sekali. Ternyata,dari banyaknya pengabdian dan rasa sakit yang kauberikan;aku masih bisa mencintaimu. Tapi bayangkan semua itu hanya khayalan, hanya terjadi di dalam mimpi.Aku yakin bahwa aku siap membuka mata dan hatiku pada orang baru yang akan membahagiakanku. Usahaku begitu keras untuk mematikan perasaan ini. Segalanya memang tak mudah karena perjuangan yang kulakukan terus berlanjut. Tak mudah mematikan perasaan pada seseorang yang bisa kita temui setiap hari. Kamu sudah jadi bagian dari hari-hariku,hampir setiap hari aku melihatmu. Perubahan yang begitu berbeda membuatku sulit menerima bahwa kita tak mungkin sama. Aku melihatmu setiap hari dan untuk menganggap bahwa aku tak pernah punya perasaan yang spesial sungguh bukanlah hal yang mudah. Terimakasih kamu yang tak pernah aku dapatkan ,telah memberi aku satu kisah yang pedihnya tak bisa aku ceritakan pada orang lain . Kamu adalah pelajaran paling berharga didalam kehidupanku. Setelah apa yang terjadi ,aku mendapatkan pelajaran bahwa kebahagiaan yang seseunggunya adalah mengikhlaskan seseorang bahagia dengan caranya sendiri. Sampai kapanpun sebuah perasaan tidak bisa dipaksakan , jalani kisah sampai akhir.Apapun yang terjadi itu adalah pengalaman paling baik. Kamu menjadi alasan aku kuat menghadapi keadaan yang sangat membuat rapuh. Aku senang pernah mengharapkanmu,tak peduli apapun hasilnya , yang pasti aku senang pernah mencintaimu. Aku merasa seperti aku hidup didalam kehidupanmu. Kamu adalah bahagiaku yang dulu,meskipun aku bukan yang kamu harapkan , tapi aku yakin aku pernah menjadi seseorang yang kamu pikirkan sampai akhirnya kamu mengizinkan aku tahu perasaan kamu padanya ,seseorang yang baru aku kenal dekat. Dia memang baik untukmu , akupun merasa inginkan kamu memberikan seluruh perasaanmu padanya tanpa membuatnya kecewa , aku berharap besar padamu. Karena aku senang bisa memberikan sedikit kebahagiaan pada kamu dan dia. Meskipun kenyataannya sangat pahit , aku tetap berharap kalian bisa bersatu tanpa ada aku yang menghalang. Aku lebih menyayangi dia sahabatku ,aku tak mau lagi memikirkan siapa kamu ,kamu akan begitu asing ditelingaku , kamu akan begitu mudah aku anggap sebagai ombak yang hanya akan berlalu begitu saja. Kini aku ingin menjauhkan segala harapan yang pernah ada. Tidak seperti dulu ,dulu aku selalu merasa mati di setiap nafasku , aku selalu merasakan yang tak terjadi , semua akan ku lewati tanpa pernah aku ingat lagi , semua akan terhenti tanpa aku akhiri , semoga kamu selalu ingat salam ku dari beberapa orang yang kamu kenal. Ini semua pahit lebih dari yang paling pahit.Tapi aku bersyukur saat ditakdirku tertulis namamu~
Aku ingin meminta maaf atas nama ruang dan waktu. Ditempat sejauh ini,maka kita diperdekatkan dalam kejauhan. Lewat sebuah angin, isyaratku sampai ke telingamu. Aku hanya ingin memberi tahu. Perkataanku tak akan terdengar lagi , karena selama ini hanya ilusi dalam sebuah mimpi. Doaku dan semua harapan hanya akan tersirat di cermin dan kaca jendela.
Jika selama ini aku bermimpi, lalu apakah aku tidur dalam mimpimu?
-from 2015 ---- 2016