Merindu....
Aktivitas yang menghancurkan kalbu
Membuat banyak hal menjadi pilu
Resah, dan tak menentuDan merindumu
Suatu hal yang lebih berat daripada hanya merindu
Merindukanmu itu aneh
Jika aku merindukan orang lain dan tidak berkunjung temu
Mungkin aku bisa mengungkapkannya lewat tangis saat jelang tidurkuTapi jika merindumu?
Hati rasanya hambar
Sedikit terasa perih
Jiwa seperti sepi
Tapi tangis, telah lama ini ia tak menghampiri
Bahkan untuk satu tetes pun tak pernah terjadiEntahlah, mengapa tangis tak lagi mengusikku
Walaupun hatiku sedang diambang kehancuran
Apa mungkin tangis lelah?
Atau mungkin tangis telah mengering?Jika aku ingin memilih
Aku lebih baik merindumu dan menangis sejadi-jadinya
Itu terasa lebih baik,
Karena selama ini tangis adalah pelampiasan rasaku
Daripada saat aku merindumu yang aku tahu tak akan pernah berkunjung temu
Hatiku malah hambar, merasakan sakit tapi tak sekalipun mampu mendatangkan tangis sebagai pelampiasanIni lebih menyiksaku
Karena aku merasa, apa lagi yang menjadi pelampiasan ku selain tangis?