Being a Daddy *part 3*

1K 109 0
                                    

   Semenjak Sena mengandung, Woozi lebih sering pulang kerumah dan menemani sang istri diwaktu senggangnya. Seperti hari ini, Sena berencana untuk pergi ke mall untuk membeli beberapa baju hamil dan belanja bulanan untuk rumah tangga mereka. Saat hendak berangkat ke mall yang dituju, Sena mendapat sebuah pesan dari Woozi jika dirinya sudah menunggu sang istri dilobby apartement mereka. Sena pun bergegas menyelesaikan pekerjaan rumahnya dan menyusul sang suami di bawah.

"Kenapa kau repot-repot pulang lagi? Bukankah 3 hari yang lalu kau sudah pulang?" tanya Sena sesaat setelah menemukan Woozi yang sedang duduk dilobby.

Woozi berdiri dan mencium kening sang istri, "Gwenchana, hari ini diperusahaan aku tidak terlalu sibuk. Anak-anak juga sedang santai, jadi kuputuskan untuk menemanimu pergi hari ini."

Sena hanya tersenyum dan mengikuti Woozi berjalan keluar apartement untuk berangkat ke tempat tujuan mereka. Kehamilan yang sudah memasuki bulan ke 4 mengharuskan Sena untuk membeli beberapa baju ibu hamil karena semua baju miliknya mulai tidak muat dengan perut buncitnya. Selama diperjalanan, Woozi sesekali mengajak Sena dan calon baby mereka mengobrol. Woozi pun sempat mengatakan keinginannya, jika sang bayi sudah lahir, dia akan membuatkan sebuah lagu khusus untuk anaknya dan akan dinyanyikan saat Seventeen konser. Awalnya Sena menolak dengan alasan malu tapi karena itu sudah menjadi keinginan suaminya, akhirnya dia setuju dengan Woozi.
1 jam perjalanan, mereka pun sampai disebuah mall di daerah gangnam. Siang itu menjadi hari yang menyenangkan bagi calon ayah dan ibu muda ini. Mereka beberapa kali memasuki outlet baju-baju khusus ibu hamil dan menyusui. Sesekali Sena mencoba beberapa pakaian yang sekiranya cocok dan pantas dia kenakan selama hamil. Woozi yang menemaninya hanya mengangguk setuju setiap kali Sena meminta pendapat masalah ukuran bajunya.

"Setelah ini, kita makan siang dan keperusahaan sebentar. Baru saja hyung manager memberitahukan jika akan ada meeting untuk acara akhir tahun. Kau tidak apa-apa ikut?" tanya Woozi disela-sela kegiatan mereka.

"Hhmm, gwenchana. Sekalian aku ingin mengunjungi anak-anak juga." jawab Sena.

     Akhirnya, setelah kurang lebih 3 jam menghabiskan waktu di mall, Woozi dan Sena melanjutkan perjalanan mereka ke agensi tempat bernaungnya Seventeen. Mereka pun memutuskan untuk makan siang bersama dengan anak-anak Seventeen. 30 menit perjalanan, mereka pun sampai didepan Pledis Entertaiment dan masuk kedalam. Beberapa staff yang berpapasan dengan Woozi, menyapanya dan sang istri. Beberapa dari mereka juga mengucapkan selamat kepada laki-laki muda itu yang akan segera menjadi ayah. Setelah mengobrol dengan beberapa staff, Woozi dan Sena pun beranjak ke lantai 3, ketempat para member Seventeen menghabiskan waktu mereka. Dari jauh, Woozi melihat ada beberapa member yang sedang bersantai.

"Nawaseoyyo." Sapa Woozi saat memasuki ruang santai. Melihat siapa yang datang, beberapa member pun menyapa balik sang composer itu.

"Eoh, hyung. Annyeong, Noona." balas DK saat melihat wanita dibelakang Woozi.

"Nadoo, DK. Annyeong yedera." sapa Sena. Setelah beristirahat sejenak, Woozi pun turun untuk memesan beberapa makanan untuk makan siang dirinya, Sena, dan member. Sepeninggalan Woozi, Sena ditemani oleh DK, Dino, Hoshi, dan juga Joshua.

"Bagaimana kehamilanmu? Baik-baik saja?" tanya Hoshi.

"Hhmm? Sehat dan yah.. terkadang sedikit lelah." jawab Sena.

"Kau harus banyak istirahat, apalagi kandunganmu semakin besar. Jangan membuat dirimu terlalu lelah dengan pekerjaan." pesan Hoshi.

"Arraseo. Kau juga. Kegiatanmu dengan Seventeen sangat menguras tenaga, jadi jagalah kesehatanmu." balas Sena.

Hoshi tersenyum tipis sembari mengangguk. Sudah bukan rahasia umum jika Hoshi dan Sena sejak dulu sudah menjadi teman dekat. Semenjak Hoshi berpisah dengan sepupu Sena, dirinya menjadi lebih dekat dengan Hoshi. Selain karena umur mereka yang sama, Hoshi dan Sena sering mengobrol satu sama lain, entah mengenai pekerjaan atau masalah pribadi. 30 menit menunggu pesanan, akhirnya Woozi kembali dengan membawa banyak makanan. Mereka pun akhirnya makan siang bersama sembari mengobrol santai.

TBC...

Being a Daddy *Short Fiction*[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang