╰ 1.6

107 13 0
                                    






Tak habis dipikir oleh Jinri.

Chanyeol?






Park Chanyeol?







Orang yang menolongnya seharian kemarin adalah Park Chanyeol?

Pertanyaan-pertanyaan itu selalu melayang-layang dalam pikiran Jinri. Sampai yeoja itu tidak bisa tidur semalaman.

Bahkan pagi inipun Jinri tidak bisa berhenti memikirkan kenyataan yang cukup mengejutkan tersebut.








Kini, bel istirahat sudah berbunyi. Jinri berjalan menuju toilet dengan sendirinya. Dia mulai terbiasa mengandalkan indera miliknya yang lain untuk menggantikan indera penglihatannya yang sudah hilang. Meskipun terkadang Jinri masih menabrak sana-sini dan sering terjatuh.

Jinri menghentikan langkahnya karena ada beberapa orang tengah menyebut-nyebut namanya di dalam toilet. Diapun menyembunyikan diri dan mendekatkan telinganya ke pintu toilet untuk mendengarkan apa yang dibicarakan oleh orang-orang yang menyebut namanya itu.

"Sooji, kau ini kerasukan setan apa? Kau seharusnya tak melakukan hal ini " itu suara Soojung. Jinri ingat dan yakin betul kalau itu suara milik Soojung.

Tapi apa yang Soojung bicarakan? Jinri sungguh penasaran karena dia mendengar nama Sooji yang baru saja disebut oleh Soojung. Pasti Sooji yang disebut adalah Sooji teman mereka yang sejak kemarin menghilang dan tidak berinteraksi dengan Jinri sama sekali.

"Aku tak habis fikir pada yeoja sebodohmu Soojung, kenapa kau sekarang malah membela Jinri???" balas Sooji dengan wajah yang penuh amarah.

"Disini, aku tidak membela siapapun Sooji-ya... Bukankah Jinri adalah teman kita? Ingat Sooji... dia adalah teman kita" ulang Soojung. Jinri pun semakin mendekatkan telinganya saat namanya tersebut lagi.

"neo mworago??  Sahabat??!" pekik Sooji. (apa maksudmu?) "Apa kau tidak ingat? Dulu dia merebut Mark dari tanganku. Padahal saat itu dia tahu aku menyukai namja itu. Lalu sekarang, dia merebut namja yang diam-diam aku sukai... Kim Myungsoo.... Kenapa semua laki-laki yang aku sukai seperti mereka hanya terlahir untuknya???" suara Sooji meninggi.

Wajah perempuan itu memerah karena amarah yang menyulutnya. Sedangkan Soojung? Dia hanya diam memandang kesal kepada Sooji yang menurutnya sudah banyak berubah. Perempuan di hadapannya itu bukanlah Sooji yang dia kenal dulu.

"Aku sangat bersyukur Soojung-ah, aku bersyukur Jinri mengalami kecelakaan itu hingga dia menjadi buta. Dengan musibah yang menimpanya itu, aku bisa mengambil kesempatan untuk merebut Myungsoo dari tangannya. Aku sangat bahagia begitu tahu Myungsoo memutuskan hubungan mereka. Kini aku bisa memilikinya. Aku cukup puas sekarang. Itulah yang aku inginkan selama ini." senyuman sinis kini menghiasi bibir Sooji.

Benar apa yang Soojung kira. Sooji sudah berubah.

"Sooji, kau sama sekali tak berperasaan! Kau bukan Bae Sooji yang aku kenal! Kemana perginya Bae Sooji temanku? Kenapa sekarang perempuan yang bernama Bae Sooji itu berubah menjadi iblis sejahat ini???!" pekik Soojung yang benar-benar tak menyangka pada yeoja yang berada di hadapannya ini.

Tanpa dia minta dan inginkan, setetes airmata jatuh di pipinya sendiri. Soojung merasa bersalah kepada Jinri karena tidak bisa menjadi teman yang baik. Begitu pula kepada Sooji karena tidak bisa menyadarkan Sooji dari hasrat buruknya itu yang menghancurkan persahabatan mereka bertiga.

Time Goes By.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang