#1

14 1 0
                                    

Namaku Yoo So Eun. Aku gadis biasa yang biasa bekerja paruh waktu untuk membantu Omma dan Appaku. Aku anak tunggal, jadi wajar saja aku berusah keras untuk membantu keuangan keluargaku.

.
.
.
.

Yoo So Eun POV

Sekang High School. SMA elit di Seol yang muridnya merupakan anak dari pejabat, pengusaha kaya dan konglomerat. Di SMA ini aku bersekolah. Dan sekarang aku kelas 3. Tidak mudah bagiku untuk masuk kesana. Banyak hal yang kulalui selama 2 tahun ini, dan pastinya itu bukan hal yang mudah. Butuh biaya yang tidak sedikit. Tapi karena kecerdasanku aku bisa sekolah disana dengan Beasiswa..

Disana semua kasta dibedakan. Aku yang hanya seorang siswi biasa. Tentu banyak yang tidak mau berteman denganku. Mereka lebih memilih popularitas dan sebagainya untuk memilih teman. Meski begitu, masih ada beberapa siswa yang mau berteman denganku. Tak banyak, awalnya hanya seorang. Namun lama kelamaan bartambah. Meski mereka terlihat hidupnya tercukupi karena mereka anak orang kaya, tapi sebenarnya mereka menyimpan berbagai derita dalam diri mereka.

.
.
.
.

Tae Kwang. Gong Tae Kwang dia adalah teman pertamaku. Dia laki-laki yang baik, tampan, tidak seperti siswa kebanyakan yang mementingkan popularitas. Dia berbeda. Dia orang pertama yang mau berbicara padaku. Tae Kwang adalah anak dari pewaris tunggal perusahaan ternama di Korea. Namun itu tidak membuatnya sombong dan berkuasa di sekolah. Banyak siswi-siswi yang menyukainya, Cha Min Soo salah satunya. Putri dari pengusaha fashion ternama di Korea. Gaya dan fashionnya yang selalu modis dan elegan tentu banyak cwok yang meliriknya. Cha Min Soo juga salah satu siswi yang tidak menyukaiku. Dia cantik, tinggi, berkulit putih, rambut lurus panjang dengan poni. Dia paling benci dengan cowok yang selalu mengganggunya. Yah, karena dia itu terkenal wajar saja banyak yang mengejar-mengejarnya. Dia juga tidak suka kotor. Baginya bersih dan wangi itu penting.

.
.
.
.

Cha Min Soo. Dia sangat tidak menyukaiku. Karena aku miskin, beda kasta dengannya. Alasan lain dia tidak menyukaiku adalah karena Gong Tae Kwang. Dari awal aku bersekolah di SMA Sekang dia sudah membenciku. Bahkan aku sering dicerca dan dihina olehnya. Tapi itu sudah biasa bagiku. Ditambah aku yang mulai berteman dengan Tae Kwang menambah rasa bencinya padaku.


"So Eun a...", nampak suara yang tak asing memanggilku. Dia berjalan kearahku di koridor sekolah sambil melambaikan tangannya padaku.

"Ya ada apa Gong Tae?", jawabku.

"Ternyata kau disini. Cepat ikuti aku", ucapnya sambil menyeretku.

"Hei. Baiklah baiklah jangan menyeretku begini. Banyak yang melihat kita Tae Kwang", ucapku sambil berusaha melepaskan pegangannya.

Dia hanya diam tak menghiraukanku. Sambil menyeret tanganku ia terus berjalan. 'Sebenarnya mau ngajak aku kemana sih ni anak' ucapku dalam hati.

"Hei. Kau dengar aku bicara tidak sih? Ha?", aku terus ngomel padanya tapi dia masih saja tak bicara.

"So Eun a. Dengarkan aku bicara. Aku hanya akan mengatakannya sekali jadi dengarkan baik-baik oke? Kau mengerti?", ujarnya serius. Kini aku mulai penasaran dibuatnya. Sebenarnya ada apa sih?

"Ada apa?", jawabku singkat. Namun aku sangat penasaran dengan apa yang mau dia katakan.

"Omma dan Appaku bertengkar lagi", ucapnya singkat. Dia menghela nafas panjang. Terlihat di wajahnya ia nampak frustasi.

"Lagi? Kenapa lagi?", tanyaku padanya. Orang tua Tae Kwang memang sering bertengkar. Bahkan mereka hampir bercerai namun batal karena Tae Kwang marah dan kabur dari rumah waktu itu.

"Mereka berdua itu egois. Tak ada yang mau mengalah. Aku tak tahu apa yang mereka bicarakan. Aku hanya melihat mereka bertengkar dan Appaku menampar Ommaku. Aku sangat benci melihat hal itu. Jadi aku langsung pergi dari sana", ujarnya menjelaskan padaku.

"Sabar Gong Tae. Lalu kau pergi kemana? Kamu kabur lagi?", tanyaku lagi.

"Ya. Semalam aku menginap dirumah hyeongku", jawabnya

"Kabur lagi? Sampai kapan kau terus begini? Kau harus menghadapi masalahmu Tae!",  ucapku padanya. Gong Tae Kwang mempunyai Kakak sepupu. Setiap ada masalah biasanya ia menginap disana. Kebiasaan.

"Trus aku harus gimana? Hah?", ucapnya kesal.

"Sebagai seorang anak harusnya kau bisa melerai pertengkaran mereka. Apalagi kau ini anak laki-laki Tae Kwang. Jika kau ingin mempertahanjan keluargamu kau harus merubah sikapmu sendiri", jawabku menasehatinya.

"Mudah saja bicara. Kau tak mengerti perasaanku So Eun!", ucapnya.

"Aku memang tak mengerti dirimu. Tapi aku mencoba memahami perasaanmu. Aku tau rasanya pasti kau kecewa dan sedih. Sudahlah, aku pergi ke kelas dulu. Kau jangan menangis ya?", ucapku padanya. Mengubah suasana sedih menjadi agak riang

"Awas kau ya bisanya mengejekku terus", ucapnya.

Aku langsung pergi meninggalkannya dan berjalan menuju kelasku. Aku dan Tae Kwang berbeda kelas. Aku kelas 3-2 dan Tae Kwang kelas 3-1. Tak lama kemudian bel tanda masuk pun berbunyi.

Kkkkrrrrrrriiiiiiiiiiiinnnnnggggg!!!!

Kelas pun akhirnya dimulai. Selang beberapa lama setelah aku duduk guru pun datang.

"Selamat pagi anak-anak. Mari kita mulai pelajarannya. Keluarkan buku kalian!!", ujar seorang guru. Dia adalah guru matematika. Park Min He sem. Dia juga wali kelasku.

"Pagi Pak!..", sahut semua murid.

"Langsung saja melanjutkan materi kemarin. Buka bukunya BAB II", suruh Min He sem pada semua murid.

"Baik Pak.."

"Sekarang kerjakan halaman 58. Saya beri waktu sampai pelajaran saya habis lalu kumpulkan!", ujarnya.

"Hah? Ba baiklah pak!", ucap semua murid terkejut.

Semuanya mulai mengerjakan dengan serius. Begitupun aku. Mengerjakan soal matematika tidaklah sulit bagiku. Dikelas ini aku dijuluki Si Jenius Match. Aku sangat menyukai pelajaran ini. Ditambah yang mengajar di pelajaran ini adalah Min He-sem. Bagiku saat dia menjelaskan pada muridnya sangat sabar dan mudah diapahami.

Tak terasa 2 jam berlalu. Waktunya hampir habis. Dan aku sudah selesai dengan soal-soalku.

Kkkrrrriiiiiiiiiinnnngggggg!!!

"Waktunya habis! Kumpulkan pekerjaan kaian kedepan!", ucap Min He-sem.

"Baik pak!"

.
.
.
.

TBC

^Omma : Ibu^Appa : Ayah^Hyeong : panggilan adik laki-laki pada kakak laki-laki^

-Hai readers jumpa lagi diceritaku yang kedua. Cerita kali ini terinspirasi dari drama korea. Ya... karna aku juga suka sama drama korea hehe. Semoga suka sama cerita ini ya. Maaf kalo ada bahasa yang salah dan typo. Jangan lupa Vomment ya. Makasih-
Bye bye~

Are You Happy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang