Chapter 13

7.1K 317 8
                                    

Chapter 13  

Aku terbangun. Terdengar tempat tidur berdecit ketika aku beranjak dari sana. Aku melihat keluar jendela. Di kejauhan aku dapat melihat Drave dan sesosok orang yang aku tidak bisa kutebak. Mereka berdua berjalan bersama menuju hutan. Samar-samar aku melihat sesosok itu membawa sebuah dagger ditangannya.

“What the heck?”

Panik. Itulah yang aku rasakan. Aku berlari  mencari jalan keluar dari mansion ini. Tapi ketika sampai di halaman belakang, semua orang yang ku kenal berkumpul dan berpakaian serba putih. Isak tangis terdengar dimana-mana.

“What’s wrong?!”

Aku menerobos gerombolan orang-orang dan melihatnya. Drave tergeletak dengan dagger yang tertancap di bagian dada sebelah kiri tepat dimana jantungnya berada. Darah kering tampak menyelimuti tubuh bagian depannya. Kedua matanya tidak tertutup. Terbuka lebar dengan warna hitam legam.

Aku terduduk disamping Drave. Air mataku menetes melihat tubuh tak bernyawa Drave. Orang yang selama ini sangat berarti pergi begitu saja.

Tiba-tiba aku mendengar suara tawa seorang laki-laki. Ketika aku mendongkakkan kepalaku, aku melihat sesosok yang bersama Drave tadi. One word, Trevor.

“You!! What the hell is wrong with you?!!! You killed him!!!"

Kini tanganku penuh darah. Darah Drave. Tiba-tiba Trevor menarik rambutku dan menaruh dagger yang penuh darah itu tepat didepan leherku. “Follow me, or I will cut off your neck,” ucapnya disamping telingaku.

Aku dituntun berjalan kearah hutam dimana Drave sebelumnya dibawa. Aku menoleh ke belakang dan tidak ada satu orangpun disana. Memasuki hutan, suasana sangat sunyi dan hawanya sangat dingin. Tak lama kami berdua tiba dibagian hutan yang tidak terlalu banyak pohon, lebih tepatnya seperti lapangan ditengah hutan.

“Bring them here!!” Suara nyaring Trevor menggema.

Tak lama gerombolan vampire suruhan Trevor datang dan membawa tubuh-tubuh lifeless dari semua orang terdekatku. Aku berteriak melihat itu. Mama dan papaku, Charles, seluruh keluarga Drave, sahabat-sahabatku, mereka semua dibunuh! “BURN THEM!!”

Seluruh tubuh mereka dilempar begitu saja, kemudian salah satu dari mereka membakar tubuh mereka. Aku semakin berteriak diselingi dengan air mata yang turun dengan derasnya. Trevor terus memegang tanganku supaya aku tidak berlari.

“MOM!!!!!DAD!!!!!CHARLES!!!!!!”

“There’s no use to call them, they’re gone! And your precious prince is gone too! And for now, you are mine Lindy! YOU ARE MINE!!!!!”  

“Baby, wake up!” Suara Drave membangunkanku dari mimpi buruk. Nafasku tersengal-sengal dan keringat dingin terasa dikeningku. Drave merangkulku hangat dan berkata kalau semuanya baik-baik saja. Yeah, aku harap seperti itu. Ini hanya mimpi buruk saja.

“Nightmare?” tanya Drave.

“Yeah, it’s about Trevor.”

Drave tersenyum. “No need to worry babe, it’s just a nightmare.”

Ya, mungkin ini hanya sebuah mimpi buruk saja. Selama ada semua orang disini, aku akan baik-baik saja. Sekarang pukul 5 pagi dan aku tidak bisa tidur. Drave disebelahku, dia terlihat seperti mayat. Tertidur dan tidak bergerak dengan wajah pucatnya.

Aku keluar dari kamar dan mencari dapur. Well, sangat susah mencari dapur dimansion sebesar ini. Untungnya, ada seorang pelayan yang kutemui dan memberi tau dimana letak dapur. Aku kesana dan ada beberapa pelayan dan tukang masak sedang menyiapkan makanan untuk pagi hari.

Blood Sucker (SEDANG DIREVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang