Chapter 11- Kesadaran

105 4 0
                                    

Pernikahan kak Adit dan kak Claudya telah tiba.

"Hallo."

"......."

"Ok bisa di atur kan semuanya?"

"...."

"Bagus, terimakasih".

Aku menghampiri kakak yang sedang berdiri di dekat pintu halaman

"Eciye kakak sudah mau nikah aja ya hehe, telpon siapa tadi kak?"

"Kepo mulu nih udel, kalau orang mau nikah tuh biasanya sering dihubungi siapa?"

"Or..."

"Et, bentar dek ada telpon lagi" berjalan menjauh ke aku dan pindah posisi di ruang keluarga.

Ish belum selesai ngomong aja sudah di saut kayak bebek deh nyeselin. Aku berjalan ke halaman rumah dan disana sudah ada papa dan mama.

"Pagi mam hehe pagi pah." Aku mencium pipi mereka satu-satu.

"Pagi juga sayang."

"Mam, kak Adit benar-benar udah sibuk ya."

"Namanya juga mau menjelang pernikahan." Mama tersenyum kepadaku.

"Iya sih,tapi mam aku belum bisa rela kak Adit nikah terus jarang ke rumah,jarang ngajak aku keluar jalan dan masih banyak lagi, oiya satu lagi kalau gak ada kak Adit rumah sepi mam."

"Hehe anak mama kenapa tiba-tiba gini ya, bukannya kamu sama kakak mu itu musuhan kayak tom dan jerry." Mama tertawa lepas.

"Ih gak mah, aku sayang kak Adit kok. Kak adit istimewa mah,"

Tiba-tiba, ada yang sentuh kepalaku.

"Kak Adit."

"Eh, kamu kenapa tiba-tiba pikirannya kayak gitu. Sampai kapanpun kamu tetap jadi adek kecilku yang mungil,cengeng,suka ngambek."

Aku langsung meluk kakak

"Kak.." Entah kenapa air mata mengalir tanpa henti

"Eh,ngapain lu nangis sih? Ini bukan drama korea yang oppa oppa itu hehe." dapatlah cubitan kecil di pipiku.

"Apaan sih kak,namanya juga demam korea sekarang,kak Adit aja yang kudet wkwk." kak adit hanya senyum dan memelukku semakin erat.

Hari pernikahan kak Adit pun tiba.

Aku yang sudah cantik dengan baju kebaya warna merah dan banyaknya para tamu undangan dari kalangan pebisnis semua, untung aja sih muka dingin itu gak disini.

"Kau mengganggu penglihatanku!" hah siapa? Aku , aku menoleh ke sumber suara ternyata dia hm.

"Oh, ya maaf." aku segera pergi dari dia mungkin bisa dibilang menghindar.

"Ee, tunggu.."

"Ya,ada apa lagi?"

"Ingat kontrak perjanjiannya, ini di lingkungan keluarga kan."

"Hm ok," aku menggandeng tangan Al dan membaur bersama keluarga besar kita ,ada Ardi juga disana tapi dia tau tidak kalau aku dengan Al melakukan perjanjian kontrak?

Pernikahan kak Adit sangat meriah,para hadirin tamu satu persatu pulang tinggal keluarga besar kami saja. Banyak yang di bahas pastinya membahas pernikahanku dengan Al

"Gimana kalau kita majukan pernikahan Rissa dan Al?" haduh bagaimana ini hubungan ku telah salah dengan Al ,kalau sampai berlanjut aku yang akan sengsara tapi kalau di hentikan dan bilang ini hanya sandiwara maka di pastikan keluarga kita bakal akan terjadi sesuatu bisa aja pak Alex akan jatuh sakit.

"Jangan dulu Alex, kita baru merayakan pernikahan Adit. Kita bisa nentukan hari dan tanggal yang tepat jadi kita undur.." syukurlah.

"Baiklah kalau gitu saya ikut apa kata kalian saja Al dan Rissa"

Aku menoleh ke Al dan tatapan Al benar-benar serius dan bukan wajah Al seperti ini.

"Lebih baik di undur saja pah, ini sudah keputusanku dengan Rissa.." sumpah demi apa ? Dia setuju di undur pernikahan ini.

"Yasudah kalau itu mau kalian, kita sebagai orang tua hanya mendukung saja.." pak Alex tersenyum dan disitu aku merasa bersalah, ya tuhan maafkan aku.

Setelah semua sudah beres aku dan Al satu mobil dan pulang duluan.

"Masuk!" iya membukakan pintu mobil untukku dan segera aku masuk ke mobil dan di susul olehnya.

"Al.." aku mencoba memberanikan untuk bicara dengannya.

"Hmm.."

"Kita hentikan semuanya,cepat lambat semua bakal tau kalau kita sandiwara.." tiba-tiba dia menghentikan kelajuan mobilnya

"Apa! Tidak bisa kita harus melanjutkan ini.."

"Tapi kan kita tidak saling cinta Al, tolong hentikan" aku mengeluarkan air mata dan mengalir ke pipiku.

"Pokoknya tidak bisa!"

"Terus sampai kapan kita kayak gini Al? Sampai kapan? Hah!"

"Aku belum pastikan itu semuanya, aku belum siap Rissa!"

Aku hanya menangis di sepanjang jalan hingga sampai di rumahku, ia menurunkan aku di dalam mobil dan buru-buru meninggalkan aku. Aku segara masuk ke dalam dan berlari ke dalam kamar tidak memperdulikan si mbok memanggilku.
Dia jahat aku benci sama dia ,aku benci!! Sampai kapan ini akan berakhir semua pasti akan terluka Al pasti akan terluka.

Keesokan harinya aku menerima paket dari pak pos dan nama seseorang yang pengiriman ini di rahasiakan. Aku segera membuka isi paketan itu dan ternyata?

Semua isi foto Al dan si cewek itu Nisa, what!
Gila berani sekali dia kirim begini di rumahku, kalau yang nerima itu papa dan mama bakal hancur semuanya. Aku harus kasih tau ke Al ..

#####

Akhirnya chapter 11 usai maaf kalau ceritanya sedikit atau apa ,sekali lagi author minta maaf karena author bener-bener sibuk sama nugas kampus ..
Jadi tolong pengertiannya ya readres

####

Jangan lupa vomment ya thanks ;)

My Lovely ClarissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang