Chapter 3 - Pertemuan

381 32 2
                                    

Malam pun tiba jam menunjukkan pukul 18.00 wib malam ini aku akan keluar sama mama dan bener saja mama sudah di depan pintu kamarku, mama udah cantik sekali memakai baju gaun dress selutut berwarna hitam yang pas di badannya.

"Ayo rissa udah jam segini kalau belum berangkat kasihan papah udah nungguin tau!" Mama sudah ngomel-ngomel karena butuh 1 jam saja aku di kamar baju yang pas untukku dan akhirnya aku memilih dress selutut warna biru gelap.

"Iya ma ini juga udah selesai kok ayo ma turun" Aku gandeng tangan mama dan menuruni anak tangga.

Mamah berjalan duluan dan menuju garasi mobil

"Mana mobilmu rissa?" Mama melihat wajahku syok.

"Di bengkel ma tadi rissa di tabrak orang dan bagian belakang mobil rusak"

"Yasudah"

Mama mengeluarkan mobil mama sendiri dan aku masuk ke mobil mama, pak danang langsung membukakan pagar rumahku. Di perjalanan hanya sebuah keheningan di dalam mobil tidak ada yang mengawali pembicaran, daripada aku bosen aku buka hp iphone 6ku terdapat panggilan tak terjawab dari gebby dan sms juga.

"Riss aku main ke rumahmu ya aku galau habis putus dari richard"

"Gak dibalas!"

"Nih orang tidur kali ya!" Aku segera mengetik pesan ke gebby.

"Maaf geb aku lagi ada acara keluarga nih lain kali aja ceritanya atau besok aja ceritain semuanya di kampus ok"

"Ok deh"

Aku masih focus sama hp dan tiba-tiba mama memanggilku.

"Rissa ayo turun dah sampai" Mama membukakan pintu mobil, tak aku sadar ternyata sudah sampai.

Aku berjalan di belakang mama dan mengikutinya,dan aku melihat ada papa bersama seorang pria dan wanita separuh baya di sampingnya merek .ada seorang sosok pria muda tapi wajahnya gak asing banget ya kayak pernah lihat tapi dimana ya. Aku segera menemui papa dan berlari kecil maklum jarang ketemu papa.

"Papa" Aku peluk erat sekali dan tak kurasa aku mengeluarkan air mata.

"Rissa semakin cantik aja kamu nak" Papa membalas pelukanku dengan senyuman hangat nya.

"Ya pa makasih" Aku segera duduk di tengah-tengah papa dan mama.

Papa langsung berbicara tentang bisnis dengan seorang pria separuh baya dan ujung-ujungnya aku dikenalkan oleh papa ke mereka.

"Gimana wildson anak saya cantik bukan?" Papa ke aku dan seorang pria separuh baya itu tersenyum.

"Bener dia cantik saya pingin punya menantu secantik ini benerkan ma, siapa namamu nak?"

"Clarissa om" Aku melirik sebelah pak wildson seorang pria aku inget wajah cowok dingin itu yang nabrak aku tadi sore kan,tiba-tiba munculah emosi ku terhadapnya.

"Perkenalkan anak saya rissa namanya Aliando biasanya di panggil Al" dia hanya diam dan melihat layar ipadnya nih anak minta di tampar apa gimana sih hmm sabar rissa sabar.

"Ya om"

"Lain kali kerumah om ya biar ramai,benerkan alex" Beliau menoleh ke papaku dan tersenyum.

"Tentu saja wildson,sekarang kita selesaikan makan malam ini".

Aku izin ke kamar mandi dan entah kenapa di saat aku keluar dari kamar mandi disitu ada seorang pria sedang menunggu seseorang,aku hendak mendahuluinya tapi tanganku tiba-tiba di cegah oleh tangannya astaga cowok dingin ini mau apa lagi sih anak.

"Heh gue pingin ngomong sama elo?" Astaga jantungku kenapa jadi deg deg kan gini sih.

"Apa!"

"Bukannya elo yang tadi sore itu ya?" Dia ternyata masih inget kejadian itu tinggal tunggu minta maafnya dia aja.

"Iya kenapa"

"Gak apa-apa cuman memastikan aja!?" Apa dia langsung pergi gitu aja hmm dasar cowok dingin sombong awas aja

Aku menendang kakiku ke dinding haduh sakit dasar cowok itu. Aku kembali ke meja makan sambil jalan terpincang kayaknya kakiku bengkak deh.

Setelah 2 jam makan dan berbincang-bincang aku sudah mengantuk aku melihat jam di tanganku sudah pkul 21.45 wib dan tanpa sengaja aku menatap matanya dan dia hanya memalingkan wajahnya ke ipadnya lagi.

"Wildson kami pulang dulu ya rissa kayaknya sudah mengantuk"

"Oh ya tentu saja hati-hati di jalan"

Aku segera buru-buru ke mobil dan mendengar percakapan papa dan mama.

"Mama tadi itu keluarga wildson altarick, pengusaha sukses altarick group" papa bersemangat sekali membicarakan mereka.

"Benerkah pa kalau begitu mama dukung semoga berhasil ya apa sama proyeknya.

Papa mau membicarakan sesuatu hal waktu aku dan mama belum datang direstaurant tadi, tapi aku gak kuat dengan ngantukku yang gak bisa di tahan akhirnya aku tertidur di dalam mobil. Sesampai rumah aku di bangunkan kak adit.

"Heh udel sampai kapan kamu akan tidur disini cepat pindah ntar kamu sakit!" Kak adit langsung menggendong aku yang masih ngantuk.

Disaat kak adit menaiki tangga di situlah kak adit mengomel hehe.

"Idih udel makin berat" Aku hanya senyum gimana gak berat orang sudah besar bukan kayak anak kecil yang berumur 5 tahun aneh deh kamu kak hahaha.

Sesampai di depan kamarku kak adit membukakan pintu kamar dan membaringkan aku di tempat tidur.

"Selamat tidur udel mimpi indah" kak adit mencium keningku dan menyelimuti ku, lalu kak adit pergi meninggalkanku dan tak lupa menutup pintu kamarku.

Ke esokan harinya cahaya di luar seakan mengintip dari balik korden jendela kamarku aku terbangun dan membukakan korden jendela hari ini hari yang semangat buat jalanin aktivitas weekend. Aku menuju kamar mandi buat cuci muka dan gosok gigi dan merapikan rambut dan di kuncrit kuda setelah selesai aku keluar dari kamar disitu ada kak adit juga baru bangun tidur penampilannya berantakan hehe.

"Pagi kak adit ihh jorok belum cuci muka dan gosok gigi"

"Apaan sih udel ganggu mulu sana-sana ini kan hari weekend" Suara berat kak adit khas bangun tidur hmm genteng banget.

Aku menuruni anak tangga menuju ke dapur disitu ada mama lagi bikin sarapan pagi ini .

"Pagi mama"

"Pagi juga, mama pingin bicara sama kamu rissa serius bisa" hm omongan serius apa tuh .

###
Akhirnya selesai juga author nulis chapter 3 di tunggu ya chapter 4 yang insyaallah akan di terbitkan sabar ya . Penasarankan apa yang akan di tanyakan mamanya ke clarissa?

###
Jangan lupa vote,coment dan kritik saran juga terimakasih ..

My Lovely ClarissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang