Prolog

3.5K 73 2
                                    

Putih abu-abu,

Masa baru inilah yang akan dijalani oleh perempuan satu ini. Yang selalu tersenyum kepada org yang ia lihat. Dia ramah, suka menyapa. Dan gayanya yang terlihat sedikit tomboy. Tapi hatinya yang masih labil, kekanak kanakan yang mudah tersentuh dan tersakiti.

Ia berjalan memasuki pekarangan sekolah barunya itu. Merasakan ada hal asing disini. Iya, karna hari ini adalah hari pertama ia akan masuk kekelas baru, bertemu teman sebangku, dan guru.
Setelah beberapa hari yang lalu ia mengadakan MOS di sekolah ini. Kini, ia sudah bisa dibilang bahwa murid dari SMK Nusa Bangsa Pekanbaru.

Mengambil posisi di bawah pohon yang rindang dan disedikan tempat duduk dibawahnya mengarah tepat kearah lapangan sekolahnya. Dari situ, dapat melihat setiap murid yang akan memasuki kelasnya. Merenung, menikmati dinginnya semilir angin pagi.

Masih sedikit yang datang sepagi ini. Yang berlalu lalang sedari tadi hanya lah pengurus OSIS untuk menyiapkan upacara senin pagi ini.

"Dek..." ucap seseorang dri belakang mengagetkan lamunan Nadira. Tiba-tiba saja ia datang dari belakang dan memukul pundak nadira pelan.
Nadira mengahadap kebelakang. Mendapati seorang lelaki tampan tengah melihat kearahnya. Ia Senior Nadira.

"Lah, kok ngelamun-_-" ucap abang Senior itu lagi sambil memperlihatkan wajah bingungnya.

"E...e..ehh, kenapa b.ba..bang?" Tanya nadira gugup

"Ada ngeliat Ketos ga dek?"

"Kaga bang. Kenapa?"

"Lah? Bukannya dari tadi duduk disini ya? Ga ngeliat gitu Ketos jalan kearah mana?"

'Dia ngeliatin jir' dalam hati nadira

"Ngga bang"
'Ketos aja kaga tau yg mana'dalam hati

"Iyaudahdah. Makasi ya.
Btw, jangan duduk sendirian disini. Serem. Klau mau kekelas kuncinya di ruang pelayanan, noh" ucap abang tersebut sambil mengarahkan jari telunjuknya yang mungkin(?) Itu ruang pelayanan, sambil perlahan pergi masuk kekelasnya yang berada tepat dibelakang nadira duduk sekarang.

'Ganteng ya, senyumnya manis, alisnya tebal, matanya hitam:)' ucap nadira dalam hati sambil berjalan menuju ruangan yg ditunjuk oleh abang itu.

SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang