spy state :1

2.9K 129 3
                                    

-
'Cinta pada pandangan pertama? Entahlah, ku rasa aku hanya tertarik saja,bukan jatuh cinta'
-
Happy reading :)
.
.
.
Namaku Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. Pelajar Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk menjadi murid di United World College,selama 2 tahun dalam rangka pertukaran pelajar. Yah, awalnya aku hanya pergi ke Amerika karena alasan tersebut, tapi, setibanya aku di Amerika aku malah di culik, dan akhirnya dapat ku ketahui bahwa yang menculikku adalah sekelompok agen rahasia negara Amerika, aku di pertemukan oleh Presiden di sebuah tempat rahasia. Presiden menjelaskan alasan mengapa aku di culik dan di bawa ke tempat rahasia seperti ini. Dia ingin aku bergabung dan menjadi seorang agen rahasia negaranya, karena dia membutuhkan ku di dalam tim agen rahasia negaranya. Dan aku tidak sebodoh itu untuk menerima tawaran seperti ini, aku masih ingin hidup di dunia. Menerima tawaran seperti ini resikonya sangat berat. Salah seorang anggota agen rahasia mendekati ku kemudian memasangkan sesuatu ke telinga kiriku. Laki-laki berkulit coklat sawo matang yang masa jabatannya akan segera habis itu menyerahkan sebuah foto ke hadapanku.Mataku langsung terpaku menatap foto itu, gadis di dalam foto itu membuatku tak bisa berkutik. Siapa dia? Kenapa seorang Presiden dari negara sebesar ini,terlihat sangat menyayanginya?

"Dia adalah gadis yang sangat tangguh..."

Seketika aku menoleh menatap ke arah Presiden yang sempat menghabiskan beberapa waktu masa kecilnya di Indonesia ini.

"A..apa baru saja anda berbicara menggunakan bahasa--"

"Tidak, aku tidak menggunakan bahasa mu. Itu semua karena ini"dia menunjuk ke arah telinganya yang menggunakan sebuah headset putih yang sama persis seperti yang melekat di telinga kiriku.

"Ini agar mempermudah saja.. Dan agar membuat semua agen rahasia lebih nyaman bekerja, karena merasa seperti sedang bekerja di negaranya masing-masing."

Aku terdiam mendengarnya,sama sekali tidak menyangka akan adanya alat seperti ini.

"Lalu, bagaimana tentang jawabanmu? Apakah kau siap menjadi partner gadis spesial seperti (Namakamu)?"tanyanya.

Aku kembali menatap foto yang ada di atas meja, yang tadi di keluarkan Presiden dari jas hitamnya. Kemudian menengadah dan menatap Presiden itu.

"Dia sudah seperti putriku sendiri.."tukasnya.

"Baik, aku siap menerima tawaran ini"jawabku dengan mantap.

Entah mengapa aku sangat ingin menjadi partner kerja gadis bernama (namakamu) ini. Aku berubah pikiran setelah melihat fotonya. Tawaran ini jadi sangat menarik,

"Keluarganya sedang di teror, apa kau siap untuk menjadi pelindungnya?"tanyanya lagi seraya menyerahkan surat perjanjian sekaligus kontrak kerja.

"Dia satu sekolah denganmu, dan saat ini dia tidak mempunyai seorang temanpun"lanjutnya.

"Apakah dia seburuk itu sampai tidak bisa memiliki seorang teman?"alisku bertaut.

"Bukan, ini ada hubungannya dengan peneroran pada keluarga nya. Dia harus menjauhi semua temannya untuk keselamatan temannya itu sendiri"jelasnya.

"Kalau begitu aku bersedia untuk menjadi pelindungnya, aku berjanji padamu aku tidak akan mengecewakanmu. Aku akan selalu ada di sampingnya."Mantapku, kemudian menandatangani surat perjanjian dan kontrak kerja yang berada di samping foto gadis istimewa itu.

"Mulai sekarang, kau akan tinggal bersama keluarganya. Mr.Home silahkan.."

Seorang pria dengan jas hitam,dan dasi berwarna putih tulang berjalan maju dari sisi belakang kursi yang di duduki Presiden. Aku beranjak dari duduk bersamaan dengan Presiden.

"Alaska Grilli Home. Aku adalah ayah (Namakamu)"

Aku menjabat tangannya.

"Saya Iqbaal, om"jawabku seraya nyengir.

"Kamu bisa berbicara dengan bahasa Indonesia tanpa menggunakan headset bahasa ini kepadanya, karena dia juga keturunan Indonesia. Dia bisa berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengan baik."Jelas Presiden itu lagi.

Aku mengangguk mengerti.
- -
UWC, Montezuma.
14 Agustus, 2016.

Lorong sekolah benar-benar sepi saat ini, mungkin pelajaran sudah di mulai,pikirku. Aku berjalan pelan menikmati suasana sepi yang jarang-jarang bisa ku dapatkan saat berjalan di lorong sekolah seperti ini.

"Tunggu.."

Seseorang menahan langkahku dengan menarik salah satu tanganku.

"Ada apa?"tanyaku dengan tatapan flat.

Ryzki menarik lenganku, membawaku ke kantin yang kosong melompong sekarang.Dia membeli 2 botol minuman bersoda dan membawaku duduk di salah satu kursi di kantin.

"Ada apa?"tanyaku lagi.

Ryzki menatapku dengan tatapan khawatir.

"Aku ngerasa,kamu ngejauhin aku setelah malam itu (Namakamu)"ujarnya,kemudian meraih tanganku.

"Kamu masih marah?"lanjutnya.

"Nggak."singkatku.

Dia menatapku ragu, dan ingin angkat bicara lagi. Tapi sebelum itu aku langsung angkat bicara.

"Ryzki..."panggilku.

"Iya?"sahutnya.

"Kamu benar-benar cinta kan sama aku?"tanyaku.

"Iya,aku benar-benar cinta sama kamu. Kamu kan tau itu"jawabnya.

"kalau gitu, kamu bisa kan kabulin permintaan aku ?"tanyaku lagi.

"Bisa, tapi apa permintaannya?"tanyanya balik.

"Tolong,jauhi aku"

Aku menepis tangannya pelan.

"Apa?"ucapnya tak terima.

"Aku mohon..."pintaku.

"Aku ga--"

"Anggap kita ga pernah kenal sebelumnya,anggap semua ini ga pernah terjadi.Anggap kamu ga pernah tau identitas asli Ayah dan Ibu aku.Anggap aja ini cuma mimpi buruk yang akan kamu lupakan saat kamu bangun dari tidur kamu"ucapku memotong pembicaraannya.

"(Namakamu)..."

"Stop! Aku gamau dengar apapun lagi! Ini yang terbaik."Aku bangkit dan berlari kecil menjauhi Ryzki.

Ini keputusan besar. kepalaku hampir pecah memikirkan cara untuk memberbicarakan ini kepada sahabatku, Sarah dan kekasihku, Ryzki.Pagi tadi aku sudah membicarakan dengan Sarah, meminta dia agar menjauhiku dan sekarang Ryki.Mereka sakit,aku juga.Tapi ini yang terbaik, aku yakin Sarah akan mendapatkan sahabat baru yang lebih baik dariku. Begitu pula Ryzki, aku percaya dia akan mendapatkan seorang gadis yang lebih pantas untuk mendapatkan kasih sayangnya. Seiring berjalannya waktu mereka akan melupakan ku sedikit demi sedikit, meskipun akhirnya hanya aku yang tidak akan bisa melupakan hari ini. Tapi aku akan ikut bahagia jika mereka bahagia nanti.

"(Namakamu)"

Ryzki menghalangi jalan ku.Dia sepertinya belum mau menerima keputusanku.

"Ryzki,tolong untuk ngertiin keadaan. Percuma kamu pertahanin ini semua,kita ga akan pernah bisa sama-sama. Lebih baik ikuti semua kata-kataku tadi dan cari gadis lainnya,yang lebih baik dari aku"ucapku.

"Aku gak bisa"jawabnya.

"Jelasin,apa gunanya kamu lakuin ini semua? Ga ada kan, (Namakamu). Ini ga baik,justru ini nyakitin"ujarnya.

"Kalau aku bilang ini yang terbaik,berarti ini memang yang terbaik Ryzki. Aku ga akan nyakiti siapapun"balasku.

Ryzki menggeleng.Dengan cepat dia memelukku dengan erat.

"(Namakamu),kamu salah. Semua yang kamu katakan itu,cuma nyiksa kita"ucapnya dengan nada memelan.

Aku menggeleng.

Bukan kita, tapi aku.

Aku membalas pelukannya.

"Aku sayang kamu Ryzki..Tolong,kalau kamu benar-benar sayang sama aku jangan dekati aku lagi.jaga semua rahasia keluarga ku yang kamu tahu,kamu harus ngerti..Aku gamau...hikshiks"

Aku gamau ingatan kamu tentang kita hilang,karena kamu ga mau ikuti kata-kataku.

"Aku sayang kamu (Namakamu). Aku akan jaga semua rahasia keluarga kamu.."
.
.
don't forget to give like and comment ya guys

SPY STATE ⚫IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang