spy state :2

1.1K 96 0
                                    

"Siapa dia?"
-
Happy reading :)
.
.
.
Montezuma, New Mexico.
14 Agustus, 2016.

Mobil BMW berwarna hitam mengilap memasuki halaman rumah di kawasan salah satu perumahan ternama di Montezuma.

"Kita sudah sampai"ujar Mr.Home dengan suara beratnya.

Iqbaal mengangguk pelan dan keluar dari mobil BMW hitam tersebut. Matanya memuji interior luar rumah Mr.Home yang sangat mewah.

"Hey! Apakah kau akan terus berdiri disana?"seru Mr.Home yang sudah berdiri di depan pintu rumahnya.

"Maaf, Om"Iqbaal berlari kecil mendekati Mr.Home.

"Panggil aku Paman, aku tidak suka di panggil dengan sebutan Om. Anak zaman sekarang, tidak berbicara sesuai dengan kamus. Tidak sopan"keluh Mr.Home.

"Baik, Paman."balas Iqbaal, kepalanya mengangguk pelan.

Mr.Home berpaling menatap bel, dan tangannya menekan bel beberapa kali. Setelah itu tangannya kembali dia masuk ke dalam saku celana.

Cekrek..

"Ayah.."

Deg!

Iqbaal terpaku, matanya terus menatap gadis yang memeluk Mr.Home dengan manja. Mr.Home tersenyum lalu melepaskan pelukan anak semata wayangnya, (Namakamu).

"Ayo,sebaiknya kita masuk. Di luar sangat dingin, nanti kamu sakit"ucap Mr.Home seraya merangkul (Namakamu).

"Ayo, Iqbaal"ujar Mr.Home tak lupa mengajak Iqbaal yang sedari tadi tak dapat berkutik.

Iqbaal berjalan dengan kikuk memasuki rumah Mr.Home.

Brag!

Iqbaal sedikit terkejut dan menoleh menatap pintu utama rumah Mr.Home yang tertutup sendiri.

"Itu pintu yang bisa tertutup secara otomatis, tidak perlu kebingungan"suara Mr.Home membuat Iqbaal tersadar dari rasa bingungnya dan segera mengikuti langkah Mr.Home.

"Siapa dia, Ayah?"bisik (Namakamu) pada Mr.Home.

"Nanti akan Ayah beritahu saat makan malam, sekarang..tolong antar dia ke kamar tamu di samping kamar kamu ya"jelas Mr.Home.

(Namakamu) mengangguk, mengerti.

"Iqbaal.."ucap Mr.Home seraya menghentikan langkahnya.

Iqbaal menghentikan langkahnya.

"(Namakamu) akan mengantarkan mu ke kamar, paham?"

Mata Iqbaal berbinar, dadanya sesak akan perasaan bahagia.

"Iqbaal? Apakah kau tidak mendengar ucapanku?"Mr.Home menatap bingung Iqbaal.

"Ah? Eum...iya, ba-baik Paman."gagap Iqbaal.

Mr.Home menggelengkan kepalanya.

"Ya,sudah cepat ikuti (Namakamu)"perintahnya.

Iqbaal mengangguk dan berjalan mengikuti langkah (Namakamu) yang menaiki tangga. Iqbaal menatap (Namakamu) dari belakang, bahkan melihatnya dari belakang pun mampu membuat jantung Iqbaal berpacu dengan cepat. Ada apa ini?

"Ini, kamarmu."ucap (Namakamu) seraya menghentikan langkahnya.

"Iya, Terima kasih"balas Iqbaal dengan senyum manisnya.

(Namakamu) mengangguk pelan, lalu pergi berlalu tanpa senyuman. Iqbaal menatap (Namakamu) memasuki kamar di samping kamarnya.

"Dingin banget.."gumam Iqbaal seraya membuka pintu kamarnya.

SPY STATE ⚫IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang