Satu

16 3 0
                                    

Michele kembali ke kantor karena jam istirahat sudah habis. Pria tadi yang menurutnya bening hanya mampir sebentar di warung langganannya, kurang lebih lima menit setelah pria tadi menyesap habis pesanannya, ia pergi setelah membayar.

"Chel, habis ngantor kemana?"

Suara Dara, mengintrupsi Michele kembali ke dunia nyata.

"Pulang, kenapa Ra?"

"Pengen ngajak lo ngopi, sekalian ngecengin siapa gitu di kedai kopi depan." Dara terkikik sendiri.

"Dasar jones!"

Tapi, akhirnya Michele menuruti juga permintaan Dara.

***

Michele mulai berkemas saat melihat jam menunjukkan angka lima lebih sepuluh, jam pulang kantornya. Dara sudah berdiri sedari tadi di sampingnya, menunggu Michele selesai berkemas. Heran, dari dulu sepuluh menit sebelum jam pulang kantor Dara pasti sudah bersiap untuk pulang dan anehnya sampai sekarang tidak ada yang pernah menegurnya untuk itu.

Michele hendak berdiri saat Rizky menghampiri meja kerjanya.

"Pada mau kemana?"

"Ngopi, join?" tawar Michele pada Rizky. Rizky mengangguk lalu berjalan di belakang Michele dan Dara.

Ketiganya sudah sampai di Kedai Kopi Merah Putih yang berada di seberang kantor. Lalu ketiganya duduk dan mulai memesan saat pelayan menghampiri meja mereka.

Secangkir ristretto sudah berada di depan Michele, disusul
hot espresso dan ice cappuccino pesanan Dara serta Rizky yang datang bersamaan.

Michele menyesap ristrettonya dengan perlahan, menikmati kepekatan kopi yang masih mengepul itu.

"Eh, pak Keenan kok lama nggak kelihatan, ya?" Dara memecah keheningan diantara mereka.

"Namanya juga bos. Suka-suka, Ra." Michele menjawab seadanya.

"Keenan lagi nyiapin pernikahannya." Rizky yang merupakan sahabat lama dari yang bersangkutan menjawab.

Michele dan Dara melongo sebentar sebelum sadar dan mendesah kecewa.

Mereka bekerja di PT Pratama Karya, Keenan cucu dari Pratama pemilik perusahaan perseroan itu menjadi direktur di perusahaan konstruksi terkemuka di Asia Tenggara, tempat mereka bertiga bekerja.

PT Pratama Karya bukan hanya perusahaan di bidang kontruksi, tapi juga mempunyai anak perusahaan lain seperti perhotelan, properti dan manufaktur.

Michele dan Dara merupakan pegawai yang di pimpin langsung oleh Rizky sang manajer keuangan.

"Nikah sama yang sering lewat itu?" Dara menerka dengan tampang takut-takut.

Michele berdecak. "Maksud lo Tyas?"

Dara mengangguk pelan.

"Iya, Keenan emang mau nikah sama Tyas." sahut Rizky pada akhirnya dan tidak mengalihkan pandangannya pada ponselnya.

Dara dan Michele saling menatap horror. Membayangkan bos gantengnya menikah dengan manusia yang tingkahnya mirip medusa.

"Ngeri." ucap dua wanita itu bersamaan.

Rizky mengalihkan pandangannya lalu mendengus. Ia lalu mengedarkan pandangannya di sekitar kedai kopi, matanya menatap postur tubuh seorang pria yang tidak asing di indra penglihatannya. Saat orang itu berbalik, Rizky tersenyum tipis yang dibalas senyum lebar dari orang itu.

"Long time no see." ucap pria itu saat Rizky sudah berdiri dan menyambut pelukan singkat yang diberikan pria itu.

"Kapan balik?"

"Tadi pagi gue sampai. How are you, Ky?"

"As you see, basi banget pertanyaan lo."

Lawan bicaranya terkekeh lalu Rizky mempersilahkan duduk di sebelahnya.

"Kenalin, ini Adipati adiknya Keenan."

Michele menatap tanpa kedip pria itu, pria bening yang ia temui saat istirahat tadi.

MICHELETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang