"Tak ada apa-apa. Tapi, kenapa aku jadi merinding....."
Kini Dokyeom memegangi lehernya. Ia mempercepat jalannya, merasa ada yang tak beres!
~Wajah sumeringah gadis itu tak henti-hentinya mengembang saat kakinya kini berada tepat di depan pintu dorm member Seventeen. Sengaja ia tak mengikuti Dokyeom yang telah masuk duluan dengan langkah cepat dan menutup pintu dorm itu dengan sangat kasar karena takut.
Choi Sora, gadis yang berdiri di depan dorm Seventeen itu masih berdiri tegak di sana. Ia belum berani masuk, ia menguatkan hatinya agar tidak berdebar sangat kencang saat ia masuk dan menemukan para member Seventeen yang selalu dilihatnya dari kejauhan.
Sora menghela napas panjang dan angin bertiup menerbangkan anak-anak rambutnya dan beberapa helai rambut menutupi bagian wajahnya.
Krieeett
Pintu dorm itu terbuka. Seseorang dari dalam muncul dari balik pintu berwarna abu gelap itu. Melihat siapa yang keluar, Sora tercekat, napasnya tiba-tiba berhenti untuk sekian detik.
Sora mengacungkan tangannya, menunjuk-nunjuk ke arah namja itu.
"WE-WEN JU-JUN-JUNHUI !!!! WEN JUNHUI !!!" Teriak Sora kegirangan saat seorang namja yang keluar dari balik pintu itu adalah bias (idola)nya.
Jun mendongakkan kepalanya, menghirup udara malam yang dingin ssmbil menutup kedua matanya. Ia sunggu menikmati suasana dinginnya malam.
"OPPAAAAA!!! LIHAT AKU!!!" Teriak Sora lagi sambil kedua tangannya melambai-lambai di depan Jun.
Diwaktu itu pula Jun menurunkan wajahnya yang tepat berhadapan dengan wajah Sora yang tersenyum lebar.
Kedua netra mereka bertemu.
'Mata tajam itu, apa dia melihatku? Tapi dia benar-benar memandangku!' batin Sora, jantungnya berdebar semakin cepat kala Jun mengedipkan matanya berulang-ulang tepat di hadapannya.
"Oppa, kau melihatku?" Tanya Sora, suaranya pelan dan gugup.
Tidak menjawab, Jun hanya menghela napas panjangnya lalu berjalan melewati Sora yang kini diam mematung di tempatnya.
"Di-dia menembusku." Ujar Sora diiringi wajah murungnya.
Ia menengok ke belakang melihat punggung Jun yang yang semakin lama semakin menghilang. Ia pun berlari mengejar Jun.
"OPPA!!! Kau sungguh tak melihatku?" Tanyanya lagi sambil berusaha menyampingi Jun. Namun Jun terus berjalan, layaknya tak ada seorang pun yang sedang berbicara padanya.
Sora tak henti-hentinya bertanya pada Jun apakah dia melihatnya apa tidak, sepanjang jalan ia hanya mengoceh itu saja hingga akhirnya Jun menghentikan langkahnya di sebuah taman bermain. Sora pun ikut berhenti tepat di belakang Jun.
"Kenapa berhenti di sini? Kau ingin bermain?" Tanya Sora sambil memiringkan kepalanya.
Jun tak menjawab dan langsung menuju ke sebuah ayunan di tengah-tengah taman itu. ia duduk perlahan sambil berayun-ayun.
"Benar kata Doekyeom, malam ini dingin sekali, harusnya tadi aku tidak keluar." Sesal Jun sambil memasukkan kedua tangannya di saku mantelnya.
"Oppa, kau kedinginan. Lebih baik kembali ke dorm saja." Ujar Sora, ia pun duduk di ayunan samping Jun.
Menyadari sesuatu yang aneh, Jun menengok ke sampingnya. Dengan ekspresi bingung, kedua alisnya mengerut melihat ayunan di sampingnya yang tadi diam kini ikut bergoyang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible
RandomAku mendedikasikan diriku sebagai Carat! Yap, sebutan untuk fans idol grup yang tengah naik daun, SEVENTEEN! Dan, JUN, ah dia biasku yang posisinya tak akan pernah berubah. Selalu di list no.1! Aku ingin sama seperti Carat lainnya, sama seperti fan...