"Kenapa kau masih di sini?"
Jun menaikkan sebelah alisnya sambil meminum air mineralnya dengan santai.
"Aku?" Tanya Sora tak percaya. Benar Jun bisa melihatnya? Sorot mata Jun benar-benar sedang menatapnya!
"Aku lapar ge..." Jawab seseorang dengan bahasa cinanya. Sontak Sora pun berbalik ke belakang dan mendapati Minghao sedang berdiri tepat di belakangnya sambil memegangi perut.
'Ternyata bukan aku...huh!' Kesal Sora menyadari bukan dirinyalah yang dimaksud Jun. Hampir saja ia loncat-loncat kegirangan karena harapannya Jun dapat melihatnya terkabul. Ternyata salah orang.
Minghao yang berada di belakangnya melewatinya begitu saja dengan berjalan malas menuju meja makan di dekat Jun.
"Huh, seenaknya kau menembusku! Dasar kurus!" kesal Sora pada Minghao yang tak tahu menahu apa salah dirinya.
Minghao duduk di salah satu kursi sambil menatap sayu-sayu penuh harap ke arah Jun. Tak lupa tangannya masih memegangi perutnya yang memberontak karena kelaparan.
"Gege...." Lirihnya pada Jun yang sedang meneguk segelas air dingin.
"Wae? Wae? Wae?" Tanya Jun cepat, sepertinya Jun tahu apa maksud Minghao memanggilnya manja seperti itu.
"Hey Minghao-ya! Kau ini manja sekali, masak sendiri sana!" Jangan kira itu Jun. Itu adalah Sora yang lagi marah-marah sambil mengerucutkan bibirnya karena kesal.
"Lapar ge..." Jawab Minghao. Jun tak peduli dan kembali menuangkan air dingin ke dalam gelasnya.
"Kau tak lihat dia lelah?" Lagi-lagi Sora yang nenjawab.
"Buatin ramen ge..." Pinta Minghao memasang wajah ibanya dan langsung mendapat tatapan tajam dari Jun.
"YAK! XU MINGHAO!" Sora membentaknya tepat di wajahnya dengan kedua tangan yang berkacak pinggang. Persis seperti ibu-ibu yang sedang meneriaki anaknya.
Jun hanya berjalan membawa gelasnya menuju tempat cuci piring yang berdekatan dengan kompor. Melihat respon Jun Sora menyungging senyum ke arah Minghao, seakan mengejek Minghao yang permintaannya tak di kabulkan.
Sementara Minghao memasang wajah cemberutnya sambil melangkah malas menuju kompor untuk memasak ramen.
"Mau ke mana? Duduk saja di situ. Tadi minta masakkan..." Ucap Jun tangannya meraih dua bungkus ramen dalam lemari makanan.
Wajah Sora yang tadi tersenyum sumeringah kini berubah menjadi wajah kaget.
"Yak, oppa...andwae!! Geumanhae, kau kan lelah..." Omel Sora yang sekarang mendekati Jun sambil mengisyaratkan tangannya seolah 'jangan'.
"Aaaa gegeeeee.... Wo ai ni..." Seru Minghao kegirangan dan kembali duduk melipat tangannya di atas meja layaknya anak kecil yang menunggu sarapan.
"Hey Xu Minghao! Kau itu laki-laki! Jangan bilang wo ai ni - wo ai ni pada Jun oppa! Arra?!"
Telunjuk kanan Sora mengacung tepat di depan wajah Minghao dan tangan satunya berkacak pinggang. Entah kenapa dari awal Sora menjadi seorang Carat ia tak terlalu suka dengan namja bernama panggung The8 ini. Bukan tak suka, lebih tepatnya ia merasa cemburu karena Minghao sering di pasangkan dengan belahan jiwanya, Wen Junhui. Ditambah lagi Jun memang akrab dan selalu bersikap manis dan memanjakan Minghao layaknya seorang kekasih. Sebenarnya bukan kekasih, tetapi Jun sudah menganggap Minghao seperti adiknya sendiri.
Sora kembali mendekati Jun yang kini sibuk dengan ramennya.
"Oppa kau kan lelah, jangan buat dirimu tambah lelah." Lirih Sora berdiri tak jauh dari Jun yang asik mengaduk ramen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible
RandomAku mendedikasikan diriku sebagai Carat! Yap, sebutan untuk fans idol grup yang tengah naik daun, SEVENTEEN! Dan, JUN, ah dia biasku yang posisinya tak akan pernah berubah. Selalu di list no.1! Aku ingin sama seperti Carat lainnya, sama seperti fan...