Gue mark. Induk dari anak-anak ayam. Gue ganteng. Dan gue pikir, gak bakalan ada yang bisa nolak gue.
Kakak kelas yang sering glengseran didepan kelasnya bikin gue sakit kepala. Jatuh cinta. Dia cantik. Cocok sama gue.
Sayang-disayang, setiap hari kerjaannya cuma ngepel. Tapi nggak papa. Gue suka yang nggak jaiman.
Waktu diperpus gue kemetu dia. Baca buku. Dia lagi baca buku. Gue ikutan. Bisa dibilang buat pedekateh gitow.
Gue duduk samping dia. Dia yang lagi tengkurepan di atas meja diem aja. Nggak ngerasain kehadiran gue.
Gue nepuk pundaknya.
"Kak?"
Dia diem aja. Gue coba nepuk lagi sambil bilang kak lagi. Dia juga gak sadar. Masih teler.
Gue nyoba berkali-kali bangunin dia. Tapi dianya gak bangun juga.
Karena emosi, gue tabok kepalanya.
"Bangun nyett" .
Eh dia bangun.
Apa gue naboknya kekencengen ya?
Dia plonga-plongo aja. Bingung keknya. Bingung kok ada gue di sono.
Dia mbuka suara,
"Lo siapa?" Dia majang tampang bingung.
"Hay kak, gue mark" gue senyumin dia.
"Oh. Napa dek?" Dia tanya lagi
"Mo pedekate kak. Hehe" gue ikutin kata hati. Karena hati gue bilang "tancep", jadi gue ngebut.
"Ohh gitu. Masih kecil mah belajar aja dek gak usah aneh-aneh." Dia nasehatin gue cem mamak.
"Tapi gue udah terlanjur suka kak"
Gue nyoba kedipin mata. Berharap si koi sadar. Tapi doi mah ngomong gini..
"Mata lo katarak dek?"
Tai ngga sih? GAK PEKA!!
"Gue suka lo kak" gue jujur-jujuran.
"Lo mau gak jadi pacar gue?" Gue pajang muka melas. Biar dia mau nerima. Inilah Ngemis Cinta.
"Dek," dia njeda kata-katanya. Tapi kok tampangnya mendadak berubah?! Ada apa dengan cinta?
Gerbrakk...
"LO BERANI NEMBAK SETELAH NEMPELENG GUE?"
Dia mukul meja terus teriak gitu ke gue. Dan akhirnya gue cuma bisa lari.
Belum sampe pintu keluar gue kepleset. Abis itu dia lari ndatengin gue. Dan lo tau didepan gue dia ngapain?
DIA NGENTUTIN GUE WOY!!
KENTUT..
GUE AKUI GUE SALAH!
*m : salah milih cewek
