[Four Connect]: Second Meeting

187 10 7
                                    

Dark Forest sesuai namannya hutan itu penuh dengan moster element kegelapan yang rata-rata berlevel 50.

Ia mengalahkan mereka semua dengan mudah mengingat statusnya,  ia naik 3 level setelah mengalahkan moster dalam perjalanan.

"Jadi ini Elf Village..." ia melihat banyak player berwujud elf yaitu bertelinga runcing yang sangat banyak dan beberapa player ras lain seperti Human dan Demi-Human.

Ia sekarang memakai pakaian yaitu sebuah kaos hitam biasa yang ditutupi jubah hitam dan celana panjang berwarna hitam. Lalu sarung tangan selengan. Dengan busur di punggungnya.

"Mungkin aku harus belajar memanah dulu tapi, aku tidak punya panah." Ia menatap busur yang ia dapat setelah mengalahkan Guardian Towl Elf Village, yang berupa busur hitam.

"Disana ya...?." Ia segera menuju salah satu toko senjata disana.

"Selamat datang." Terlihat seorang player berpakaian pelayan yang menjaga toko.

Dari Namanya "Kiki" ia dapat diketahui sebagai seorang player yang bekerja di toko ini.

"Ada yang bisa kuban.....tu." Pelayan itu melihat character Azel yang cukup tampan dengan rambut hitam sepunggung yang dikuncir kebelakang dengan wajah putih pucat.

"Aku mencari anak panah apakah ada.?." Ia bertannya sambil melihat-lihat.

"Aa-anak panah ya." Kiki akhirnya tersadar dari lamunannya.

"Mungkin disana." Ia menunjuk sudut ruangan yang penuh dengan anak panah dan peluru.

"Silahkan dipilih."

"Hmm....." Ia mengambil salah satu anak panah dan menelitinya.

(Hmm........ damagenya 50 ya. Yah level memanahku juga masih level satu jadi cukup untuk melawan moster.)

"Baik aku beli yang ini 200 buah."

"Ba-baik mo-mohon tunggu sebentar." Ia menghitung harga anak panah yang dijualnya.

"Ettoo.... berapa harga satu anak panah..?" Azel bertanya karena sepertinya kiki kesulitan menghitung harganya.

"Etto anu.. 25 Silver."

"Jadi 5000 Silver atau sekitar 50 gold, mahal juga ya."

"Iya, karena ini merupakan item class A"

Setelah membeli anak panah ia pergi menuju area pelatihan.

"Disini ya..." terlihat sebuah tempat yang dipenuhi oleh player pemanah dan instruktur yang mecontohkannya.

(Hmm.... semua tempat penuh ya,sepertinya diujung sana ada satu tempat kosong.)

Ia pergi menuju ujung area pelatihan. Ia mengambil busur dengan tangan kanannya dan mengambil panah dengan tangan kirinya. Ia menaruh panah pada busur dan menariknya dengan kuat.

Ia membidik target yang berupa orang-orangan sawah yang diberi tanda lalu mengincar kepala target.

Panah ia lepas lalu meluncur dengan cepat mengenai kepala target dan membuatnya menjadi partikel.

"Hah... sepertinya aku terlalu berlebihan." Ia sekarang menjadi pusat perhatian karena menghancurkan orang-orangan sawah yang memiliki durability diatas 2000.tapi mereka mengabaikannya karena mengira Azel adalah player berlevel tinggi.

Ia lalu memilih pergi dari area pelatihan. Dan mencari tempat lain untuk mencoba menaikkan skill memanahnya.

Tidak beberapa lama ia tiba di tujuan.

Dragon Mountain

Sesuai namanya ini merupakan sebuah pegunungan yang penuh dengan moster tipe Dragon dengan level diatas 200. Azel berjalan dengan tenang sampai ia memasuki hutan dan bertemu dengan dua naga kembar sebesar rumah yang berwarna hitam & putih yang terbang diatas sebuah gunung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

God Slayer OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang