Pertemuan

36 4 1
                                    

"Kring... Kring... Kring...! Jam weker ku berdentang untuk sekian kalinya. Dari tadi, aku sudah menunda jam wekerku, hingga aku tak sadar sudah pukul 05.30 WIB. Yap, hari ini adalah hari pertama aku ke sekolah lagi, setelah kurang lebih 4 minggu libur. Namun, pada hari yang spesial ini aku malah terlambat bangun. Mungkin karena gue tidur terlalu larut malam. Karena banyak karangan cerpen aku yang harus diselesaikan segera. Agar gue bisa mengirimkan cerpen-cerpen aku segera ke salah satu majalah remaja. Aku segera loncat dari kasur dan beringsut menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi dan mengenakan seragamku, aku terburu-buru untuk sarapan. "Ma, aku berangkat dulu ya! Assalamualaikum". Ujarku sambil mengikat tali sepatu. "Huh, hari ini terasa berat sekali. Pertama aku ditinggal ayah berangkat duluan, dan aku hanya minum susu". Gumamku dalam hati. Aku berangkat sekolah dengan naik angkutan umum. Jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh, maka aku selalu berangkat pukul 05.30 WIB. Sesampainya di sekolah, aku ditegur dengan ketua OSIS. "Gimana sih kok hari loe datang telat? Loe tau kan hari ini kita jadi pembina MOS?". Tegur Arya dengan nada setengah kesal. Oh, iya sampai sini aku lupa untuk memperkenalkan diri. Namaku adalah "Regina Alantasya Saufa". Biasa dipanggil 'Rere'. Arya Abdul Naufan adalah nama ketua OSIS sekolah kami.
Lanjut lagi ya! "Maaf banget Ar, gue tadi bangun kesiangan". Ujarku dengan wajah menyesal. "Oke, kali ini gue maafin, tapi untuk besok dan kedepannya loe harus datang tepat waktu. Sekarang loe gabung dengan yang lain untuk mengatur barisan peserta MOS". Ujar Arya tegas. Tahun ini aku menjabat sebagai Sekretaris OSIS dan dan menjadi pembina MOS gugus 3. Semua peserta MOS sudah berbaris rapi di lapangan sekolah. Ini adalah upacara pertama di tahun ajaran baru ini. Aku sangat senang karena tahun ini aku sudah kelas 11 dan lebih tepatnya aku menjadi Sekretaris OSIS periode tahun ajaran ini. Walaupun, aku masih sedikit canggung dalam menduduki posisi ini.
Upacara sudah dimulai, dan berlangsung hikmat. Agenda upacara hari ini sudah sampai pada pengibaran bendera. Namun, ketika semua murid sedang hikmat hormat kepada sang saka merah putih dan padus melantunkan lagu Indonesia Raya, tiba-tiba seorang peserta MOS pingsan. Kebetulan peserta MOS yang pingsan berasal dari gugus 3. Yap, gugus yang aku adalah pembinanya. Ternyata, peserta MOS yang pingsan adalah dari barisan laki-laki. Semua mata tertuju pada lelaki berperawakan tubuh ideal dan rambut yang selalu terlihat rapi. Awalnya, kukira dia pernah kulihat di suatu tempat atau aku pernah mengenalnya. Namun, segera ku tepis pikiran itu. Aku pun tersadar untuk membantu mengantarkannya ke UKS. Karena aku sebagai penanggung jawabnya, aku harus menugguinya sampai sadar di UKS. Beberapa saat kemudian, dia tersadar, aku pun mulai merasa lega. Dari tadi, aku sudah berpikiran negatif tentang hal-hal yang terjadi pada dirinya.
"Sudah mendingan?". Ujarku memastikan. "Iya, sepertinya sudah". Ujar nya sambil bangkit dari tempat tidur. "Sudah kamu disini saja dulu ya, istirahat dulu". Ujarku sambil siap bangkit dari kursi. "Nama lo siapa?". Ujarnya seketika diriku membeku sesaat. "Nama saya Regina Alantasya Saufa, panggil aja Rere atau Tasya. Karena sekarang lagi MOS jadi manggilnya kak Rere aja. Saya ninggalin kamu dulu ya. Kamu disini aja dulu sampai benar-benar baikkan." Tanpa banyak tanya, dia segera mengangguk. Aku pun segera melangkahkan kaki menuju ruang kelas gugus 3.

*******

My Little Hope Where stories live. Discover now