-BEGIN [1]-

125 16 3
                                    

27 December, 2015

-Dua Hari Sesudah Pembunuhan Berantai di Gangnam-

Drringg... Drriingg... Drriingg

"Eommaaaaaa~ Ada yang telepphhoonn"teriak seorang yeoja yang sepertinya terusik dari 'mimpi indah'-nya, setelah yeoja itu akan tidur lagi karena mengira eomma-nya sudah mengangkat telephonnya, tanpa tahu apa-apa. Setelah baru memejamkan matanya, ternyata telephon rumahnya berdering lagi, merasa kesal ia pun membanting bantalnya dan menggerutu tak jelas lalu beranjak dari kasurnya menuju ruang utama

••••••••

Seorang wanita berusia paruh baya tengah asyik menonton berita yang ditayangkan televisi tanpa tahu telephon rumahnya sedaritadi berbunyi, sedetik kemudian datang seorang yeoja yang masih setengah sadar dengan kacamata yang bertengger baik dimatanya datang dari tangga dengan wajah yang sangat....—KESAL—

"Eommaa,, telephon-mu dari tadi berdering"ucap yeoja tersebut —Go Eun Byul— dengan nada kesal

Mendengar ucapan anaknya barusan, wanita itu sadar dan buru-buru mengangkat telephonnya, anaknya a.k.a Eunbyul yang melihat itu hanya geleng-geleng melihat tingkah eommanya, pandangan eunbyul beralih kearah televisi yang sedang menayangkan berita yang pastinya ditonton oleh eommanya yang sampai tidak sadar bahwa telephon rumah berdering padahal jaraknya tidak terlalu jauh dari ruang televisi

Telah terjadi pembunuhan diGangnam, dengan ditemukannya mayat dilokasi yang terbilang cukup strategis yaitu tak jauh beberapa meter dari Pusat Perbelajaan Gangnam....’

Mendengar kata 'pembunuh' mata eunbyul menyerngit, seakan dia mengkhawatirkan sesuatu

‘........Polisi telah mengkonfirmasikan tanggal kematiannya tepat pada tanggal 25 Desember, sekitar jam 21.00 PM KST...’

Seakan habis tersambar petir, badan eunbyul membeku, ia berusaha mencerna setiap kata yang dilontarkan oleh pembawa berita tersebut dan pikirannya entah terbang kemana. Belum selesai dengan keterkejutan dari berita, eunbyul dikejutkan dengan pernyataan polisi yang sedang mereka wawancarai

‘kami mengkonfirmasi, bahwa pembunuhan yang terjadi pada tanggal 25 Desember 2015 ini merupakan orang yang sama membunuh puluhan warga Korea tepat ditanggal yang sama ditahun 2003, tapi kami belum tahu motif dari pembunuh berdarah dingin ini’

Eunbyul benar-benar seperti orang yang sedang kehilangan jiwanya, ia terdiam cukup lama dari sorot matanya menunjukkan kekhawatiran yang sangat dalam, kekhawatiran yang menjerumus kedalam rasa ketakutan. Jika tidak disadarkan dengan tepukan eomma, mungkin eunbyul bisa menjadi patung selama berjam-jam

"Eunbyul-ah, kau harus hati-hati mulai sekarang. Kau tahu kita tak bisa menganggap hal ini sebuah lelucon"nasihat eomma lalu kembali kesofa dan mengganti tayangannya kechannel lain, eunbyul pun menyusul duduk disofa dekat eommanya, eunbyul benar-benar tidak tenang sekarang —setidaknya itu yang dirasakan eomma—

"Eunbyul-ah, neo gwaenchanna?"tanya eomma khawatir, dan dijawab baik-baik saja oleh eunbyul namun tatapan matanya tak bisa berbohong bahwa ia kini mengkhawatirkan sesuatu, sesuatu yang tak diketahui orang lain bahkan eommanya. Karena terhanyut dengan perasaan yang tak karuan, pikirannya seakan tertarik pada kejadian yang sebenarnya ingin ia lupakan......

Flashback

25 December, 2015

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Secret : Miracle Of DecemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang