Sweet BasketBall

2.2K 236 1
                                    

Readers ❤ Jeon Wonwoo
Y/N = ( You/Name )

*****
Wonwoo pov

Hari ini aku akan bermain basket bersama yeochinku Y/N. Ya, aku dan Y/N sudah menjadi pasangan kekasih selama kurang lebih 3 tahun bahkan kami berdua juga merencanakan untuk bertunangan saat lulusan nanti.

Tak buruk juga Y/N mengajakku bermain basket pagi ini, sudah lama sekali aku tidak memegang bola yang berukuran besar ini.

Sekarang ini aku tengah melawan kekasih tercintaku. Lihatlah peluh yang Y/N keluarkan tepat dipelipisnya. Peluh itu sangat jelas ku lihat, padahal kami baru saja bermain sebentar. Sekitar… 2 jam yang lalu.

“Berhenti sebentar ne?, aku lelah.” Kata Y/N dengan nada terputus-putus.

“Haah~ baru seperti ini saja kau sudah merasa lelah. Kita baru bermain selama 2 jam chagiya.” Kataku.

“Mwo? 2 jam kau bilang sebentar? Itu sudah lama Wonwoo-ssi. Aku lelah!”

“Aku mengerti. Kita istirahat sebentar ne.”

Aku berjalan ke arah Y/N dan duduk tepat di samping Y/N . Aku sedikit merasa iba melihat Y/N yang sekarang tengah kelelahan. Sesegera saja aku mengambil air mineral yang berada tepat di sebelah kananku lalu kuberikan air mineral itu pada Y/N. Y/N menerimanya dan langsung meneguk air mineral itu hingga tersisa setengah.

Cukup lama kami berada diposisi ini, tak juga satu dari kami yang bergerak dari bangku yang sekarang tengah kami duduki. Karena merasa bosan akupun memutuskan untuk melihat ke arah depan, Y/N juga melakukan hal yang sama sepertiku.

Memandangi anak remaja yang sedang bermain basket di tempat kami tadi. Sepertinya sudah cukup untuk hari ini.

“Aku rasa kita tidak bisa bermain lagi ditempat itu.” Kataku.

“Kau benar. Kalau begitu sekarang kita pulang saja.” Ucap Y/N sambil berdiri.

Kami berjalan berdampingan, tak hanya itu bahkan Y/N yang beberapa saat lalu sedang kelelahan sekarang malah berlari untuk merebut bola basket yang berada ditangan kananku.

Lihat, betapa semangatnya Y/N merebut bola yang beratnya hampir 650 gr itu. Aku terkekeh jahil dan dengan gerakan cepat akupun meninggikan bola ini tepat diatas kepala Y/N.

Karena tinggi Y/N yang masih kalah dariku membuatnya harus bersusah payah melompat untuk menggapai bola ini. Senang rasanya bisa melihat Y/N yang bertingkah lucu, sungguh membuatku ingin semakin menjahilinya.

“Berikan bola itu padaku.” Y/N masih terus berusaha untuk meraih bola ini, aku tak bisa hanya diam melihat Y/N yang terus melompat-lompat.

Aku tersenyum sebeleum akhirnya mencium Y/N tepat dipuncak kepalanya.

“Tidak bisa. Kau harus mengambilnya sendiri Y/N-ah.” Aku berucap demikian ketika berhasil menciumnya. Y/N menghentikan aktifitas melompatnya sembari menyentuh puncak kepalanya.

“Ah… chagiya.” Ucap Y/N dengan wajah cemberut. ternyata Y/N belum juga menyerah alhasil aku bermain-main sembari memindahkan bola ini ke kiri dan ke kanan.

Hap~

Hampir saja Y/N menangkapnya. Aku menurunkan bola itu tepat dibelakang Y/N, bukannya menyempatkan keadaan  Y/N justru sedang menegang di depanku. Semua itu dikarenakan posisi kami yang hampir berpelukan.

Y/N Pov

Sial! Kali ini aku kurang beruntung. Lihatlah wajah Wonwoo sekarang yang penuh dengan senyuman evil-nya. Ya, ampun, mengapa aku bisa terjebak pada posisi intim seperti ini.

Aku dapat merasakan pergerakan Wonwoo, perlahan tapi pasti Wonwoo mulai menghapus jarak diantara kami.

Sedikit demi sedikit, Wonwoo mulai mencondongkan wajahnya ke padaku. Tinggal 3 cm lagi , aku pun menutup mataku.

“Hyung, apa yang kalian lakukan?” tanya seorang anak laki-laki yang membuatku terperenjat kaget.

Spontan aku melepaskan pelukan Wonwoo dariku. Malu, tentu saja. Sedangkan Wonwoo, aigoo... Ia malah melihat tak senang pada anak ini.

“Ah, tidak. Kami tidak sedang melakukan apa-apa. Hyung dan Nuna tadi hanya–“

“Berciuman.” Kata Wonwoo enteng. Aku membara , sesegera mungkin aku menajamkan mataku untuk menatap Wonwoo yang berada disampingku. Bukannya menyesal , Wonwoo malah melihatku dengan ekspresi datarnya. Awas kau Jeon Wonwoo!.

“Tidak. Jangan dengarkan apa yang tadi Hyung ini katakan.”

“Oh, iya. Namamu siapa anak manis?”

“Juno. Kim Juno, nuna.”

“Juno-ya, ayo pulang nak.”

“ah itu eomma. Iya eomma Juno kesana.”
“Annyeong, nuna, hyung.” Katanya sambil melambaikan tangan padaku dan juga Wonwoo.

Aku hanya tersenyum membalas lambaiannya, ketika anak itu sudah pergi akupun membalikkan tubuhku untuk menatap Wonwoo.

“apa?. Kau ingin melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda tadi, kan?” Kata Wonwoo sembari menarik punggungku untuk mendekat.

“Shireo, apa kau tidak malu?. Ini ditempat umum, tadi saja kita sudah ditergur sama anak kecil.”

Sebelum Wonwoo menarikku kembali dengan cepat aku merebut bola basket itu dari tangannya dan kemudian berlari secepat mungkin untuk menghindari Wonwoo.

Aku menjulurkan lidahku mengejek, kulihat Wonwoo mulai beranjak dari tempatnya. Wonwoo berlari untuk mengejarku yang berada tepat didepannya saat ini.

“Yak, Y/N!!! Kesini kau!!”

...End...

*****

Kali ini aku bawa part yang agak pendek. Lagi mampet otakku, pusing tujuh keliling *eaa wkwk.

IMAGINE WITH JEON WONWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang