Rebecca vot
"Ca bangun sayang ini sudah siang katanya kamu harus berangkat jam 7 pagi, ini sudah jam 06:30 cepat bangun waktunya 30 menit untukmu bersiap-siap" kata suara lembut ibuku yang paling aku cintai.
Ya, kemaren aku bilang kepada ibu untuk membangunkanku karena hari ini aku berangkat kerja pagi, sebenarnya aku masih ingin malas-malasan di balik selimutku yang hangat ini tapi untuk saat ini aku harus cepat bangun sebelum terlambat.
"Aku sudah bangun ibu, makasih telah membangunkanku" kataku tanpa membuka mata.
"Sama-sama sayang, ayo cepat mandi ibu tidak akan keluar dari kamarmu sebelum ibu melihatmu masuk ke dalam kamar mandi" kata ibuku.
"Mmmm..." gumamku sambil turun dari ranjang tanpa membuka mataku, aku mengambil handuk yang sudah di siapkan setelah itu aku langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk melakukan ritual pagiku.
"Jangan lama-lama sayang nanti kau terlambat" kata ibuku cukup nyaring.
"Iya ibuuu aku tahu" jawabku, ibuku memang cerewet sekali kadang aku menutup telingaku jika ibu sudah berbicara tanpa henti seperti kereta api.
Bukannya aku kurang ajar kepada ibuku sendiri, wajarkan jika aku sedikit mengeluh dengan sipat cerewet ibuku? Walau pun aku terdengar tidak sopan tapi asal kalian tahu aku sangat mencintai ibuku.
Tidak ada wanita yang sehebat seorang ibu di dunia ini, ibu yang mengandung, melahirkan bahkan yang membesarkanku dengan penuh cinta dan kasih sayang, ibu tidak pernah mengeluh sedikit pun baginya aku adalah permata yang sangat berkilau dan juga berharga, aku beruntung memiliki orangtua yang sangat menyayangiku.
Jika ibuku cerewet berbeda dengan ayahku, ayah sangat pendiam tetapi tegas ayah tidak pernah melarangku tapi jika yang aku lakukan hal tidak baik, ayah akan sangat kecewa dan sipat tegasnya akan muncul saat itu juga aku tidak menyalahkan ayah karena aku sadar itu semua salahku.
"Rebecca 10 menit lagi jam 7 apa kau tidur di kamar mandi" teriak ibuku sambil menggedor pintu kamar mandiku.
"Iya ibu 5 menit lagi aku selesai" jawabku tak kalah nyaringnya, teriakan ibu sungguh luar biasa sepertinya semua tetangga bisa mendengar teriakannya.
Aku tidak ingin ibu berteriak lagi akan lebih baik jika aku bergegas, tidak lucu juga jika aku terlambat atasanku pasti akan menceramahiku, aku sudah bosan mendengarnya selalu mengomeliku jika aku terlambat 1 menit saja padahalkan dari rumah ke kantor jaraknya lumayan jauh jadi wajar kalau aku terlambat.
Aku bergegas membersihkan sisa sabun dari tubuhku setelah semua bersih aku meraih handuk lalu memakainya, aku keluar dari kamar mandi dan melihat pakaian kerjaku sudah siap semua, siapa lagi jika bukan ibu yang menyiapkannya tidak mungkin ayah atau kakakku.
Sebelum berangkat kerja perkenalkan dulu namaku REBECCA RAUSCH aku anak kedua dari keluarga RAUSCH, anak pertama adalah kakakku dia bernama GEORGE RAUSCH, ayah ku seorang pengusaha sukses begitu juga dengan kakakku dia pengusaha muda yang sukses dan di gilai para wanita dan yang terakhir adalah ibuku dia asisten pribadi ayahku walau pun asisten ibu tidak bekerja di balik meja ibu khusus melayani ayah dalam segi apa pun.
Setelah semua siap aku turun ke bawah untuk menghampiri orangtua dan kakakku yang sudah menunggu di meja makan.
"Selamat pagi" ucapku dengan riang.
"Pagi" jawab mereka bersamaan.
"Ayo makan dulu roti bakar kesukaanmu sayang sebelum berangkat bekerja" kata ibuku yang cantik.
"Tidak bisa bu aku sudah terlambat aku tidak mau bosku memarahiku" jawabku dengan menyesal.
"Duduk dan makan sarapanmu rebecca jangan membuat kerja keras ibu sia-sia karena kamu tidak memakannya" kata kakakku dengan tegas, kalau sudah seperti ini aku tidak bisa membantah dan orangtuaku juga tidak akan membelaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME AND YOU
Short StoryAku ingin memilikimu untuk menjadi pendampingku hari ini, besok dan selamanya. Ini bukan tentang siapa kamu tapi ini tentang aku dan kamu.