ME AND YOU part 6

5.2K 85 1
                                    

Rebecca vot

Entah mengapa aku merasa pria memuji wanita sebagai bagian dari unjuk kekuasaan, mereka merasa wanita selalu membutuhkan pujian mereka, aku tidak suka dengan pemikiran pria yang seperti itu, mereka pikir mereka yang berhak menilai? Aku merasa semua pria yang aku kenal banyak yang seperti itu.

Aku awalnya berpikir juan tulus memujiku dan pujian itu anehnya membuat aku tak nyaman, kadang juan juga terlihat tak perduli padaku tapi disisi lain dia terlihat perhatian padaku.

Suatu hari aku pernah berkhayal jika aku dan juan menikah dan kami hidup bahagia bersama, tetapi aku juga berpikir jika pernikahan itu tidak mungkin menjadi nyata jika aku saja merasa ragu dengan keseriusan juan.

Dia masih istimewa di hatiku sampai-sampai aku tidak bisa menyukai pria lain selain dia, tapi entah mengapa perasaan tidak yakin dan ragu muncul begitu saja.

Apa lagi aku menyadari kalau aku bukan orang yang cocok untuk berkeluarga, pada saat-saat itulah aku merasa diriku tak pantas untuk juan, aku berpikir aku terlalu kekanakan dan itu sangat memalukan.

Setahuku menikah itu bukan hal yang main-main, aku ingin satu kali menikah dan tidak akan ada perceraian dan nanti jika punya anak aku ingin dia tumbuh dengan keluarga yang utuh? Jadi aku harus berpikir berkali-kali sebelum memutuskan untuk menikah.

Berkeluarga adalah kontrak seumur hidup dan jika kita belum mampu mengerjakan maka kita tidak bisa memaksakannya, karena jika sesuatu yang dipaksakan hasilnya adalah kekacauan, perceraian, perselingkuhan, saling menyalahkan dan anak-anaklah yang menjadi korbannya, aku pikir semua itu terjadi karena orang-orang yang melakukan sesuatu tanpa pikir panjang.

"Sayang kakakmu menelpon dia ingin bicara denganmu" kata juan sambil memberikan ponselnya padaku.

"Ya, terima kasih" kataku setelah menerima ponselnya lalu menempelkannya di telingaku.

"Halo kak, apa kabar" kataku menyapa kakakku yang berada di seberang sana.

"Kakak baik-baik saja sayang, bagaimana denganmu" kata kak ge kepadaku.

"Aku baik kak, kak ge apa aku boleh bertanya" kataku merajuk padanya.

"Kebiasaanmu jika ingin meminta sesuatu selalu merajuk dan kakak sangat merindukan sipatmu yang satu ini" jawab kak ge sambil terkekeh.

"Ih kakak, aku serius ingin mengatakan sesuatu kepada kakak" kataku.

"Iya sayang, kau boleh bertanya apa pun kepada kakak tetapi jangan bertanya yang aneh-aneh lagi ya" kata kakakku.

"Nggaklah, memangnya kapan aku bertanya hal yang aneh" kataku berpura-pura tidak tahu padahal aku tahu betul apa yang kakakku maksud.

"Jika kau memang lupa dengan masa nakal kita ketika kita masih anak-anak, itu tidak masalah adikku sayang tapi sekarang kita bahas tentang itu nanti saja, sekarang katakan kepada kakak apa yang ingin kau tanyakan" kata kak ge.

"Kapan aku bisa pulang kak? Aku tidak betah tinggal disini" kataku.





📙📙📙

Author vot

Mendengar nada sedih adiknya george merasa cemas, mungkin di antara mereka sedang ada masalah sehingga rebecca sangat sedih dan ingin cepat-cepat pulang. Pikirnya.

"Ada apa sayang? Apa sesuatu terjadi di antara kalian" tanya george kepada adik tercintanya itu.

"Tidak ada kak, kami baik-baik saja tapi ini karena aku yang ingin pulang bukan karena ada masalah antara aku dan juan, nanti jika kita ketemu aku akan menceritakan alasannya yang penting sekarang aku ingin pulang secepatnya" kata rebecca memohon kepada george.

"Baiklah tunggu sebentar sayang kakak akan memberitahu juan jika kakak akan menjemputmu sekarang, apa kau senang" kata george dia ingin menghibur adiknya agar tidak merasa sedih.

"Iya kak, makasih" kata rebecca lalu menutup telponnya dan meletakan ponsel juan di atas meja.

Rebecca melihat juan memasuki kamarnya untuk mengambil ponselnya tidak lupa rebecca mengucapkan terima kasih sebelum juan pergi dari kamarnya, juan mengangguk lalu tersenyum kepada rebecca sebelum dia keluar untuk kembali ke kamarnya.

Juan ingin memberi rebecca waktu untuk sendiri tanpa dia yang mengganggu tidur nyenyaknya, karena jika juan berada di dekat rebecca dia tidak akan bisa menahan gairahnya.

Setelah keluar dari kamar rebecca, juan mengecek ponselnya lalu keningnya berkerut ketika dia melihat pesan dari george yang memberitahu dirinya jika dia akan menjemput rebecca.

"Kenapa dia ingin menjemput rebecca sekarang" gumam juan dia merasa bingung dengan rencana george terhadapnya.

Juan tidak ingin terlalu memikirkan hal yang aneh-aneh, dia perlu bicara dengan george dan setelah itu dia akan berbicara soal hubungannya dengan rebecca.

Di tempat yang berdeda seorang kakak terlihat begitu khawatir setelah mendengar perkataan adiknya bagaimana bisa george membiarkan adiknya begitu saja setelah dia tahu kalau adiknya tidak ingin lagi tinggal bersama temannya.

George mengirimkan pesan kepada juan kalau dia akan menjemput adiknya untuk pulang, dia tidak ingin ada salah paham antara dirinya dan juga juan karena george tahu bagaimana sipat juan dia tidak akan puas hanya dengan perkataannya saja tanpa mendengar penjelasan dari rebecca.

Jadi george meminta adiknya untuk berbicara kepada juan walau bagaimana pun juga adiknya harus menyelesaikan masalah mereka sebelum pergi dari rumah juan.

Setelah itu baru dia akan mengijinkan adiknya pulang bersamanya, karena akan lebih baik jika kita meninggalkan suatu tempat tanpa meninggalkan masalah, menyelesaikan masalah dengan baik-baik akan berdampak baik juga untuk masa depannya nanti.


ME AND YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang