operasi winter wonderland

19 2 0
                                    

Sudah 2 tahun sejak umat pony menyerang umat manusia, para pony itu akan menyerang Jakarta dengan kekuatan 280 pegasus, 1000 pony normal, 500 unicorn, dan 220 wonderbolt (pegasus yang lebih cepat dari yang normal).

(Di atas gambar M1A2 Abrams)

Jakarta, pukul 9 pagi WIB- 11-12-2017

Keadaan di Jakarta sangat kacau, banyak kemacetan lalu lintas yang dipenuhi kendaraan yang ditinggalkan, hanya deru mesin kendaraan yang masih menyala yang membuat suara. Ambulan, mobil polisi, mobil damkar , dan kendaraan militer terparkir di mana-mana tanpa ada yang mengoprasikan. Salju turun di Jakarta karena para pegasus mengirim awan salju dan mendinginkan suhu untuk melemahkan kita, tetapi kita beradaptasi dengan mudah. Monas, musium, dan monumen di evakuasi barang-barang berharganya ke bunker bawah tanah. Lalu ada tank M1A2 dari Amerika, T-90 MS dari Rusia, leopard 1 milik Indonesia, leopard 2 dari Jerman, dan challenger 2 dari Inggris melakukan
patroli rutin mengeliling pagar kawat berlistrik.

Ryan Fox pov*
Umurku baru 22 tahun, aku pengemudi tank T-90MS karena aku campuran Indonesia-Rusia dan berlatih di Rusia, aku yatim-piatu karena semua anggota keluargaku sudah diubah menjadi pony, aku menikmati kesunyian dan udara segar (kecuali asap tank menyembur ke wajah ku).

Kesunyian ini berakhir ketika ada suara teriakan dan suara pakaian baju besi, tetapi aku terus melaju kencang hingga M1A2 berhenti dan menembak, aku pun menginjak rem dan mengambil posisi siap menyerang.
"Tembak ke target di arah depan dengan hulu ledak tinggi!" Olivia (komandan),dan Ivan (penembak) menekan tombol HE round (High explosive round) dan pengisi automatis bergerak dan memasukan peluru ledak tinggi.

lalu BOOOM!!!

Peluru itu melesat dan meledakan 1 squad royal guard.

"Kita harus mundur, mereka terlalu banyak!" Teriak Olivia (komandan).

Tanpa basa basi aku menarik transmisi ke mundur lalu tancap gas, hal ini membuat Olivia dan Ivan terbentur.

"Aduh! Bisa pelan-pelan gak sih?!" Teriak Olivia

"Kita tentara dan hanya dilatih 1 tahun jadi maklum kalo ada kekurangan!" Balasku.

"Jangan berantem, ayo pergi dari sini." Ucap Ivan dengan nada dingin dan datar.

Aku memundurkan tank lalu saat ada prajurit royal guard yang kurang beruntung, aku tancap gas dan melindas prajurit itu.

Olivia menembaki royal guard dengan senapan mesin berat, sedangkan Ivan menembak menggunakan meriam utama.

Aku melakukan manuver dan melindas beberapa mobil yang sudah ditinggalkan oleh pemiliknya, lalu mendengar suara ledakan yang bukan berasal dari tank.

"Sial, apa itu?" Tanya Olivia

"Tidak tahu, tapi ayo kesana." Ucap Ivan dengan nada datar.

Beberapa menit kemudian.

Saat tank miliku sampai, aku melihat bangkai tank lain, kecuali tank M1A2.

Aku bergerak maju dengan kecepatan 4 km/jam sambil melihat keadaan sekitar. Beberapa meter kemudian...

Apa yang kita bertiga lihat adalah hal paling buruk yang pernah kita alami. Yaitu kru tank challenger 2, leopard 1, leopard 2, dan T-90MS sedang dipaksa meminum ramuan. Saat mereka meminum ramuan tersebut, tubuh mereka sedikit demi sedikit berubah menjadi pony.

"Markas tolong hancurkan semua tank kecuali tank T-90MS ku dan M1A2." Ucap Olivia.

"Dimengerti, meluncurkan misil anti-tank." Balas markas.

Aku memundurkan tankku perlahan dan berusaha tidak menyebabkan suara lalu BRUK!!! BEEP! BEEP! BEEP!

Aku langsung mengambil kecepatan penuh saat mundur dan melindas mobil yang memiliki alarm tersebut.

Semua kru yang menjadi pony melihat kearah tankku lalu mengambil pedang atau tombak yang berada di dekat mereka dan berlari kearahku.

"Sial, kita akan mati!" Teriakku

"Tidak hari ini." Ucap ivan dengan nada datar dan dingin.

Lalu tank T-90MS kami terdorong kebelakang, bersama dengan suara BOOM!!! Dari meriam utama.

Lalu suasana menjadi sepi.

"Sebaiknya kita mencari M1A2." Ucap Olivia dengan sedikit takut.

"Ok." Jawabku dan mumundurkan tankku.

Aku berbalik arah dan menuju ke arah penutupan jalan yang dipenuhi kendaraan yang ditinggalkan. Aku melihat M1A2 dengan kru yang memperbaiki mesin.

"Pegangan, ini akan sama seperti mengendarai mobil di tempat berbatuan." Ucapku dengan nada bercanda

Aku memacu tankku ke arah penutupan jalan dan melindas mobil sedan polisi yang sedikit tertutup salju. Tankku tetap melaju hingga mencapai mobil yang lain lalu membuat jalan ke arah M1A2 dengan cara melindas kendaraan yang ditinggalkan ini.

Jakarta, pukul 11 siang WIB-11-12-2017

Aku telah sampai dan memperbaiki M1A2 mereka sejak 1 jam lalu, aku akhirnya menemukan masalah lalu berlari ke arah kotak perbekalan dan mengambil pendingin anti beku. Aku berlari ke arah bagian belakang M1A2 dan membuka lubang cairan pendingin sebelum menuangkan cairan pendingin ke tempat penampungannya, tidak lupa kita mengganti oli dengan mengambil dari bengkel tanpa berpenghuni setempat, aku mengambil 5 kaleng solar, 4 botol cairan pendingin, dan 4 botol oli untuk berjaga-jaga lalu menaruhnya di belakang tank atau tempat menaruh perbekalan untuk mesin. Kru tank M1A2 mengambil kaleng solar, cairan pendingin, dan botol oli dengan jumlah masing-masing 4. Untuk makanan kami mengambil dari toko setempat dan menaruhnya ke ranjang khusus makanan di belakang turret. Sekarang kita bergerak ke arah pom bensin dan menuju ke arah tempat penyimpanan solar, tapi sayangnya M1A2 memakai bahan bakar pesawat tetapi masih dapat menggunakan pertamax.
Sampai di sana aku turun dari tank dan memotong selang solar, hingga solar menyemprot keluar. Aku sudah membuka tempat penyimpanan bahan bakar dan memasukan selang solar tersebut ke dalam tempat bahan bakar, setelah cukup aku menutup tutup tangki bahan bakar dan membuka tangki bahan bakar cadangan 1 dan memasukan selang solar ke dalam, setelah penuh aku menutup penutup tangki cadangan bahan bakar 1 dan melakukan hal yang sama pada tangki cadangan bahan bakar 2. Setelah tidak terpakai aku menekan tombol darurat yang menghentikan pompa solar.

Kru M1A2 masih mengurus tank nya dan mengisi bahan bakar, lalu saat mereka siap, kita bergegas menuju ke istana presiden, tempat pertahanan utama.

Beberapa jam kemudian.

Kami sampai di gerbang istana presiden yang dejaga ketat oleh tank dan apc.

"Akhirnya bisa sampai di tempat aman." Ucap Olivia.

Aku menggerakan tank ku ke bagian maintenace dan menyuruh mekanik untuk tidak mencuri atau mengambil perbekalan yang ada di tank. Tank kami diisi ulang pelurunya dan ku parkir di depan barak kami.

Ini adalah misi pertamaku dan misi dimana aku kehilangan beberapa orang yang ada di barak kami. Olivia tidur di barak khusus perempuan sedangkan aku dan Ivan tidur di barak khusus laki-laki.

Misi ini adalah misi pengintaian pertama dan juga yang paling membuatku tertekan.

Nah, gimana ceritanya?
Like, vote, dan comment ya!
Yang paling sering comment, like, dan vote kalo ditanyain nama, jawab ya! Soalnya mau dimasukin cerita lho!
Nanti Ryan masih jadi peran utama sampai akhir.

The Conversation Buerau: Pull It Until The Root Is Gone!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang