first love in war

10 2 0
                                    

(Gambar di atas, katyutsha yang merupakan altillery roket milik Rusia)

Jakarta, pukul 3 pagi-12-12-2017

Princess Celestia pov*

Aku berjalan bersama dengan 1000 royal guard yang terdiri dari berbagai macam ras untuk menyerang Istana mereka.

"Ratu Celestia, kami menemukan benda aneh yang memiliki senjata manusia di atas." Ucap slah satu royal guard

           Seperti ini

Lalu saat salah satu prajurit mendekati benda tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu saat salah satu prajurit mendekati benda tersebut. Benda itu menoleh ke prajurit itu dan "RATATATATA!" Prajurit royal guard tersebut jatuh dengan keadaan penuh lubang di wajah dan dada.

Lalu saya mengganti arah ke arah kemacetan kendaraan manusia yang ditinggalkan, saat semua berjalan melewati kendaraan. Semuanya melihat ada satu lusin prajurit manusia dengan baju kuning dan memakai tabung oksigen.

Saat kami maju perlahan, ada prajurit yang ceroboh yang langsung lari ke arah manusia berpakaian kuning yang memiliki tanki oksigen dibelakangnya. Manusia itu membalik arah dan menyemprotkan gas berwarna hijau, aku ketakutan ketika prajurit tersebut kejang-kejang dan tidak bisa bernafas, manusia tersebut tidak terpengaruh karena helm yang mereka gunakan.

Salah satu dari mereka berjalan mendekat dan mengambil sesuatu benda dari tas slempangnya dan menarik sesuatu lalu melemparkan benda hitam berbentuk tabung ke arah royal guard.

Aku menoleh dan royal guard yang tadi terkena gas hijau tersebut melompat dan menggigit royal guard lain, lalu darah terciprat kemana-mana.

"Apa apaan ini!?" Teriakku

"Lepaskan dia! Tolong!" Teriak royal guard yang digigit

Prajurit lainnya menarik prajurit yang menggigit tetapi tidak berhasil, jadi ada yang memotong leher prajurit tersebut.

Prajurit yang digigit selamat dan kejang-kejang, setelah 15 detik prajurit itu bangun dan menggigit kaki prajurit lainnya.

Aku Memutus leher prajurit yang terinfeksi dan memutus kaki prajurit yang tergigit. Darah berceceran dimana-mana.

Lalu aku menoleh ke arah manusia tersebut, dimana 4 dari 12 manusia itu menulis di papan jalan, sedangkan 6 lainnya menggunakan kamera.

Salah satu dari 2 manusia tersebut memegang rimot dan "BANG!!!" Terdengar suara ledakan, manusia yang tersisa (1) memakai kamera TV dan merekam.

Aku melihat ke arah ledakan dan melihat asap hijau, dengan suara batuk-batuk atau kesulitan bernafas diiringi teriakan kesakitan.

Saat asap tersebut hilang, aku terkejut setengah mati, karena darah dimana-mana dan organ berceceran, beberapa prajurit yang terinfeksi menggigit yang selamat. Aku teriak "MUNDUR!!!" Karena serangan kejutan ini gagal.
Aku pun teleport ke canterlot.

The Conversation Buerau: Pull It Until The Root Is Gone!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang