empat

26 9 0
                                    

Bunyi alarm yang lumayan keras membuatku terbangun dari tidur nyenyak ku. Tanganku bergerak menyusuri nakas dan mengklik salah satu tombol di alarm agar suara alarm itu berhenti.

"Honeeyy.. "

"Daddy?" Aku senang bukan main karna daddy ku kembali ke Indonesia untuk menjenguk ku. Aku berlari ke dalam pelukan nya, ya. Aku sangat rindu padanya

"Apa kabar honey?" Tanya daddy ku

"Baik dad" jawabnya sambil tersenyum 5 jari

"Apa kamu sudah bertemu dengan bima?" Tanya daddy yang membuat perubahan di wajahku

"No" jawabku singkat. Karna jujur, aku sangat malas membahas soal ini

"Ayolah honey, perbaiki hubunganmu dengannya"

"kalau tujuan daddy datang kesini hanya untuk membahas soal ini, lebih baik daddy gaush pulang" jawabku sedikit membentak dan berlari menuju kamarku di lantai dua.

....

"Pagi mom" sapaku pada mommy yang sedang sarapan

"sarapan dulu sayang"

"nanti saja mom di sekolah, aku buru-buru" ucapku sambil mencium pipi mommyku.

"Aku jalan mom dad" pamitku seraya berjalan tergesa-gesa keluar rumah

"hati-hati honey" balas ayahku, yang hanya ku balas dengan anggukan kecil

Aku sengaja berangkat pagi hari ini, karena aku tidak ingin bertemu dengan lelaki itu jika aku harus berangkat bersama daddy ku.

Aku berjalan kaki ke ujung jalan komplek untuk menaiki angkutan umum yang akan mengantarkan ku ke sekolahku. Tidak peduli jika aku harus panas-panasan dan desak-desakan di dalam angkot. Karna jujur aku tidak pernah naik kendaraan umum.

hanya perlu waktu 15 menit aku di angkutan umum itu, dan untung saja masih pagi jadi penumpang tidak terlalu banyak. Aku buru-buru menyusuri koridor dan segera masuk ke dalam kelasku. aku sampai tidak memperhatikan keadaan koridor sekitar dan --

BRUK

"Aw" ringisku kesakitan tanpa melihat orang yang tak sengaja ku tabrak itu

"Kalo jalan tuh hati-hati, jangan buru-buru" pria itu mulai menceramahiku, tetapi aku sama sekali tak melihatnya. Aku sibuk dengan pakaianku yang menjadi berantakan

"Emm,, sorry gu-- " perkataanku terputus saat melihat siapa yang berada didepanku saat ini.

Tak ingin berlama-lama dengan kondisi seperti ini, dan bertatapan dengan pria itu. Aku hendak berlari menaiki anak tangga lantai dua dan segera ke kelasku. Tetapi

"Bell tunggu" ucapannya membuatku berhenti karena pergelangan tanganku ditahan olehnya.

"Ada apa lagi?hm" tanyaku yang terlalu cuek sepertinya

"maafin aku bell" ucap pria itu lirih

"Saya tidak kenal anda dan anda tidak punya salah dengan saya"

"Bell aku serius"

"Saya tidak pernah pernah se serius ini" ucapku ketus

Tak berpikir panjang, aku langsung melepaskan pegangan pria di hadapan ku dengan kasar dan langsung berlari menaiki anak tangga menuju ke kelas ku.

Dikelas, hanya ada aku sendiri. Aku begitu lelah, pria itu mengingatkanku kembali dengan apa yang terjadi 3 tahun silam. Aku kecewa padanya, bahkan aku sempat berpikir aku tidak ingin mengenalnya lagi.

aku duduk di bangku ku, dan menenggelamkan kepala ku yang begitu lelah ke dalam dekapan tanganku di meja. Aku tak sadar , hingga aku tertidur dengan posisi membungkuk di meja.

"bellaaaa... woy bangun!"

"Bel bangun! Lo mau tidur sampe pak karim dateng trus ngajar fisika?"

Pertanyaan itu mampu membuatku terlonjak kaget dan spontan aku langsung terduduk. Siapa lagi kalo bukan teman sebangku ditambah cewek yang jadi sahabatku itu. Michelle

....

Hallo semua!
Maaf ya nge publish nya satu-satu. Soalnya baru permulaan ni hehe

gimana ceritanya? Seru gaak?

Maaf ya kalau ga seru

jangan lupa follow akun gue yaa!

Vote juga jangan lupaa:))

sayang kaliaann

COME BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang