Chapter 3: What's The Problem?

356 24 0
                                    

Hari ini, Naruto bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Ia memang terbiasa berangkat pagi. Ia selalu membersihkan ruangan KSG setiap pagi

Kali ini, seperti ada yangmengganjal di hatinya. Mengganjal sekali. Bukan tentang pelajaran ataupun nilainya, dan juga bukan tentang kondisi kekasihnya, tapi tentang KSG(Hinata kan juga termasuk KSG-_-). Tentang teman-temannya

Perasaan apa ini? Aku sangat merasa tidak nyaman

#######################

Sesampainya di ruang KSG, Naruto segera membereskan ruangan itu

Saat Naruto menyapu ruangan, memorinya kembali pada 13 jam yang lalu, hari kemarin

Flashback

Para anggota KSG sedang berada di ruangan. Mereka mengerjakan tugas matematika bersama-sama

"Kenapa Ibiki-sensei memberi kita soal SMA kelas 3?! Padahal kita masih kelas 1!" seru Ino kesal

"Memang susah! Aku kebingungan! Mana Shikamaru pulang duluan pula!" kata Naruto merengut kesal

"Coba kalo ada nii-san dan nee-san, kita pasti akan lebih mudah untuk mengerjakannya," kata Naruto lirih

"Tidak usah terlalu bergantung kepada mereka! Mereka sudah tidak disini lagi!" seru Neji

"Memang apa salahnya mengharapkan mereka pulang?!" Suara Naruto mulai meninggi

"Kita dan mereka sudah berpisah bukan? Mereka tak akan kembali! Jangan bersikap seperti anak kecil seolah kau bisa membuat mereka pulang kembali!" kata Neji sengit

"Kau benar-benar tak menghargai mereka! Aku tak suka!" Naruto membanting bukunya

"Kalian memang seperti anak kecil!" Neji beranjak menuju pintu. "Apa aku bisa mempercayai kalian?" Kemudian ia pergi

Flashback mode off

Kejadian itu sungguh membuat hati Naruto miris. Ia tak sanggup untuk bertemu Neji lagi. Tapi, ia meresa dirinya yang paling benar

Tak lama Hinata datang dan mereka berbincang-bincang

"Aku sungguh tak mengharapkan ini Naruto-kun. Aku tak ingin hubungan kita merenggang seperti ini," kata Hinata menatap kekasihnya

"Aku juga Hinata. Tapi ini berat bagiku. Aku tidak bisa mengemban tugasku sebagai ketua KSG, dan beginilah jadinya. Aku sangat menyesal!" kata Naruto dengan nada putus asa

"Tak apa Naruto-kun." Hinata mengelus pipi Naruto lembut. "Masih ada aku. Aku dan teman-teman. Tidak usah takut, kami akan selalu menemanimu dan membantumu. Ganbatte, Naruto-kun!" kata Hinata cerah, kemudian mencium dahi Naruto

"Arigatou Hinata! Aku akan berusaha!" Naruto memeluk Hinata hingga Hinata blushing berat

#######################

"Neji, tidakkah kau berpikir tindakanmu itu berlebihan?" tanya Tenten. Mereka berangkat sekolah bersama

"Seharusnya mereka sadar. Senpai kita sudah tak disini lagi. Mereka terlalu berharap," kata Neji sengit

"Aku tidak suka dengan sikapmu yang seperti ini Neji! Aku benar-benar kecewa!" Tenten terisak kemudian berlari meninggalkan Neji

Tenten berlari, tak peduli dengan Neji yang memanggilnya berulang kali

#######################

Pulang sekolah. Di bukit rumput belakang sekolah

"Kau harus mengatasinya," jawab Sasuke

"Tapi bagaimana? Neji begitu keras kepala," kata Naruto

"Kita harus membuat dia yakin. Dia tidak mempercayai senpai. Dia juga tak mempercayai kita." Sasuke menatap lurus ke depan. Rambutnya tertiup angin lembut

Naruto mulai frustasi. Ia duduk di rerumputan luas yang bergoyang tertiup angin

"Membuat Neji yakin dengan apa yang sudah diperjuangkan oleh senpai. Begitu, kan?" tanya Naruto

"Hn. Dia harus belajar untuk menghargai senpai kita," Sasuke memasukkan kedua tangannya ke saku celana

"Mungkin aku harus..."

"Apa?! Kau bercanda?!" Sasuke menatap Naruto tajam

"Ini keputusan terbaik..."

"...kurasa."

:::TBC:::

Stories of KSG : ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang