Pagi tiba, kirana bergegas menuju sekolah. Ia satu sekolah dengan kakaknya. Ia sekarang telah SMA. Karena ini hari pertamanya sekolah, ia sangat riang gembira. "Kak, ayo ini udah jam berapa nanti telat lho ke sekolah," katanya. "Sabar sih dek orang cuma nebeng kakak juga buru-buru amat," sahut kakaknya. "Ih hari pertama masuk sekolah nih kak, ayo dong ini masih masa pengenalan sekolah. Kan malu anak baru telat ," . "Iya iya ribet banget deh," jawab kakaknya mulai marah dengan ocehan adiknya itu. Kirana belum tau ia akan masuk di kelas yang mana, bersama siapa saja temannya, tapi ia pede pede saja. Yang penting ia bisa masuk sekolah barunya itu. Ia bertemu dengan sahabatnya yang sama sama mendaftar di sekolah yang sama vita namanya. "Hai, vit apa kabar nih? Wah kira-kira kita satu kelas gak ya?" celotehnya yang tidak berhenti berbicara. "Ya udah lihat aja siapa tau kita satu kelas." jawab vita dengan tegas berharap kirana berhenti bertanya-tanya. Suara bel pun terdengar, dengan penuh semangat ia berlari ke papan pengumuman dan mencoba mendesak orang yang ada didekat papan pengumunan agar menyingkir. "Aduh gak kelihatan lagi, permisi-permisi gantian dong," katanya sambil terus mendesak. "Wah mana sih, ini wahid, ini em Vita kamu disini ni," teriak kirana dengan keras dan sangat mengganggu murid baru lain yang sedang mengecek. Maklum kirana adalah anak yang ceria dan penuh semangat. "Eh kirana aku nemuin nama kamu nih disini, kamu satu kelas sama Osyi dan Khalid,". Mendengar kata yang diucapkan Vita ia langsung menghampiri dan menabrak siapa saja yang ada disekelilingnya. "Kamu dapet kelas IIS 1 nih (biasa disebut ips). Kalau aku kelas apa?" tanya vita penasaran. "Yah padahal aku pengen MIPA, tapi gak papa deh gak buruk kok. Kamu dapet kelas MIPA 6, vit." sahut kirana mulai cemberut. "Udah-udah gak usah cemberut. Gak papa lagi orang tuamu pasti bisa ngerti."
"Bukan masalah itunya, takut aja kalau dapet temen yang gak enak." jawab kirana mulai ketus. "Udah gak papa, aku yakin pasti kamu seneng deh dapet kelas itu kamu juga satu kelas kan sama osyi dan khalid mereka kan temen kita satu SMP dulu jadi kan lebih mudah kalau mau duduk bareng." jawab vita mencoba menenangkan.
Bel pun berbunyi, tanda agar semua anak baru masuk ke kelas masing-masing. Walaupun keinginannya tak kesampaian, semangatnya tetap berkobar. Dengan vita ia mulai berkeliling mencari kelas barunya itu. Vita sudah menemukan kelas barunya, sedangkan kirana masih bingung mondar-mandir gak jelas karena kebingungan. Dengan teliti ia pun akhirnya menemukan kelas barunya dan ternyata ia mendapati osyi sedang membaca catatan murid baru yang ada di jendela. Karena ia punya sifat jail, kirana pun dengan sengaja mengagetkan osyi yang masih sibuk membaca tersebut. "Baaaa, hai osyi cie kita satu kelas," kata kirana mulai melupakan masalahnya yang tadi membuatnya frustasi. "Hai kirana, eh iya ya satu kelas sama khalid juga ternyata." Tiba-tiba wali kelas barunya pun masuk, dan semua teman barunya masuk kelas "selamat pagi murid-murid perkenalkan nama saya rani listyana, biasa dipanggil bu rani. Disini saya sebagai wali kelas baru kalian." sapa hangat dari wali kelas barunya. Sembari gurunya mulai mengabsen, kirana mengajak ngobrol osyi, "Osyi minta pin dong, kita kan belum pernah satu kelas sebelumnya karena itu aku gak punya pinmu, minta ya???" karena kirana memohon maka osyi memberikan pinnya "Ini pinku catet ya kalau gak langsung invite aja," jawab osyi. Kirana langsung mengambil hp osyi dan langsung menginvite tanpa mendengar apa yang osyi katakan. "Anak-anak kita buat struktur organisasinya sekarang ya," sahut bu rani hampir mengagetkan kirana. "Kamu, sini" bu rani langsung menunjuk salah satu murid untuk menjadi ketua. "Perkenalkan namamu dan kamu akan menjadi ketua," lanjut kata bu rani. "Hai semuanya perkenalkan nama saya Hendra, dan saya disini akan menjadi ketua.". Karina tiba-tiba terkejut, "Dia cowok yang dingin banget wah jadi pengen tau gimana sifat aslinya," katanya dalam hati. "Saat dia memikirkan kata-katanya itu ia dibuat terkejut oleh gurunya "Kamu yang ada dipojok, sini". Karina bingung, dengan pasti ia melangkah ke depan lalu ia bertanya "saya bu?" bukan itu yang ada dikuburan, ya kamu lah siapa lagi. Perkenalkan dirimu dan kamu menjabat sebagai bendahara," sontak saja itu membuatnya semakin terkejut tapi apa boleh buat ia pun menyangupinya "Hai semuanya perkenalkan namaku kirana aku akan menjabat sebagai bendahara," ucapannya sok akrab tapi, ia tak peduli. Setelah bel pulang ia pun berjalan keluar sambil bicara dengan khalid. "Hai khalid, kita satu kelas lagi ya waktu SMP satu kelas sekarang juga satu kelas nih" kata kirana memulai pembicaraan. "Eh iya nih, satu kelas lagi." kata khalid. Tiba-tiba kirana memotong pembicaraan dengan seenaknya, "Eh duluan ya lid aku udah ditunggu kakakku. Sampai jumpa, ketemu besok ya daaa" nada suaranya pun mulai menjauhi khalid.*maaf cover nya jelek, mungkin ada yang mau buatin cover juga boleh
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanda Tanya Besar ???
Teen Fiction*Awal sekolah yang mengasyikkan *Ketika sekolah sebagai perantaranya