Devina pov.
"Woi bego! Bangun pagi dikit napa" ujar kak greyson ngebangunin gua
"Sana! Ganggu orang lagi bobo princess aja lo!" Eluhku dengan mata yang masih tertutup
"Dasar kebo ! Gua hitung sampe 3 dan lo gak bangun juga, ntar lo nyesel" jelasnya. Apaan sih. Bacot ah
Bego.
"1..."
Bodo. Gak peduli gua.
"2..."
Au ah.
"3..."
"WOII!!! NJIR! BABI NGEPET LO!! JAHAT AMET! ANJ***" teriak gua memenuhi ruangan. Ya kenapa enggak coba? Kaki Gua ditarik sama tuh curut sampe badan gua jatoh ke lantai. Kan sakit. Tapi sakitan ditinggal doi :v [delete]
"Tuh liat jam berapa?"
"Jam 7"
"Iya jam 7"
"Terus?" Tanya gua. Belom nalar. Wajar kan? Baru bangun deng.
"Kok malah nanya sih?"
"Hmm..." hening sejenak "WOII!! GILAA!! GUA SEKOLAHH!!" Ujar gua. telat respon banget.
"bodo amet lo"
Gua langsung terbang ke kamar mandi. Nggak deng, maksud gua pergi ke kamar mandi.
2 menit...
"selesai"
"Buset?! Cepet amet lo mandi? Mandi bebek ?" Tanya tuh curut
"Gua gak mandi. Cuma gosok gigi aja" ujar gua dengan ekspresi datar
"Lo tau gak ya? Baru pertama gua kete--"
"Bodo. Gua mau caw dulu" ujar gua yang memotong perkataan kak greyson. Bego. Siapa suruh tuh orang pidato pagi pagi gini di depan gua coba.
**
Cape. Untung sekolah gua gak jauh jauh amet. Palingan kalo naek angkot cuma 5 menit dah nyampe.
*bel masuk*
Gua langsung duduk di bangku kelas gua. X MIA 3.
"Dev. Katanya kita duduknya di acak lagi" ujar chairmate gua. Widya orlando. Dipanggil widya
"Eh? kok gitu sih?"
"Gak tau gua. Ntar kita liat aja nanti"
"Yahh. Gak seru dong"
*krek*
Miss zetya memasuki ruang kelas. Biasa kalo guru killer masuk ke kelas tuh rada rada danger gitu.
"Ehm..kayaknya kalian semua udah tau kalo hari ini kita acak lagi tempat duduknya."
"Iyaa miss" ujar semua murid kompak. Without me~ gua malah penasaran dengan cowok yang lagi berdiri di depan pintu masuk menunggu perintah miss zetya buat masuk ke kelas.
"Oh iya, kita ada murid baru. Namanya---"
"Calum hood" ujarnya memotong perkataan miss. Songong amet.
You know what? Hampir seluruh cewek dikelas gua teriak teriak gara gara liat tuh cowok. Ganjen amet dah. Yang pastinya kecuali GUA
"Ganteng amett...."
"Duduk sama guaa ajaaa"
"Kok ganteng sih"
"Ih sukaa"
"Ganteng banget"
"Aaaaaa!!! Diaa ngeliatin akuuu"
Njr. Bacot dah.
"Ehh diam semuanya!! Miss udah nentuin kalian duduk sama siapa. Sementara itu, calum berdiri dulu disini."
"Willy dan angel"
"Sora dan elea"
"Draco dan petra"
"Widya dan zeze"
"Betrice dan carol"
"Setta dan debi".
"Beno dan feri"
"Cornella dan petrick"
"Descya dan dirga"
"Devina dan calum"
"Kokk gak adil sih miss?! Kok malah devina yang duduk sama bebeb calum?" Eluh elea. Biasaa... Cabe kelas
"Eh emang dia bebeb lo?? Ngarep aja mulu" ujarku. Yap ! Kami gak pernah akur dari dulu. Btw gua cuma mau manasin cabe kelas. Gak ada maksud lain. Palagi suka sama cowok songong gini
"Elea! Miss udah nentuin kalian duduk sama siapa jadi...... KALO KAMU GAK SETUJU KAMU BOLEH KELUAR DARI KELAS"
Mati lu.
Gua pun duduk lebih dulu dari calum. Dan mengambil posisi di dekat jendela.
Tanpa menghiraukan calum yang sedang ngeliatin gua. Gua cuma ngambil earphone dan mendengar kan musik.
"Hai" sapanya
"Hem?" Jawab gua. Cuek
"Kok cuek sih?"
"Bodo" ujar gua sambil memalingkan pandangan ke jendela.
"Gua calum"
"Udah tau"
"Gua pernah liat lo di---"
"Bacot!" Eluhku
Krik.. krik..
'Dah diem kan lo?' Batin gua.
"Ar, gua kangen lo" jelasnya. Ar? Tunggu? Itu panggilan gua di inggris. Dia kenal gua? Siapa dia?
Tatapan jahil nya seketika berubah menjadi tatapan dingin yang penuh tanda tanya
*speechless*
.
.
.
.Wahh Siapakah calum di kehidupan cewek berambut coklat ini? Next.
#voteplease
KAMU SEDANG MEMBACA
chairmate [c.t.h]
FanfictionGua 'devina arleta chance', cewek keturunan inggris yang tinggal di USA karena orang tua gua udah gak bersama lagi. Miris? Gak juga kok. Emang dari lahir gua gak pernah ngerasain yang namanya 'kasih sayang orang tua'. Gua pikir hidup ini ngebosenin...