(15) New and Back

53 3 0
                                    


Hyun POV

Aku masih belum bicara dengan Ryeo sejak kemarin. Entah apa yang membuatku aneh seperti ini. Seperti ada yang mengganjal dihatiku. Beribu pertanyaan sudah mengantri dalam otakku. Joshua dan Jaejong terus menatapku dengan aneh. Dan itu membuatku sebal.

"Apa?" Sentakku pada mereka berdua.

"Hyun, kau habis makan apa? Tumben sekali kau diam?" Si rumit Jaejong ini lama lama kujitak kepalanya.

"Ya, kurasa Jaejong benar. Kau ini kenapa sih?" Aku mendengar nada ini lagi. Nada bicara Joshua sebelum Ryeona hadir dalam hidupku. Dia kembali seperti dulu dan aku berubah menjadi aneh.

"Tak ada, aku hanya pusing saja." Bohongku.

"Kemarin saat kita pulang bersama, kau juga bilang pusing. Apa kau berbohong?" Tanya Jaejong menerawang padaku. Aku hanya membalasnya dengan tatapan sinisku.

"Hyun, kemarin kemana Ryeona menghilang?" Tanya seorang teman perempuan.

"Kenapa kau bertanya padaku?"

"Kau kan pacarnya." Ah ya itu benar. Yang mereka tau adalah jika aku ini pacar Ryeona.

"Dia di ruangannya." Jawab Joshua.

"Ruangan? Jadi dia juga butuh ruangan ya?"

"Ya kurasa dia juga butuh. Dia kan yang punya sekolah. Kita harus menghormatinya lebih dari kepala sekolah. Iya kan?"

Kenapa mereka jadi membicarakan Ryeo. Aku menjadi jengkel sekarang. Apa yang harus kulakukan untuk menghentikan keheninganku dengan Ryeo. Aku ingin mendekatinya tapi aku masih kikuk.

"Hei hei lihat ini." Sedrick berlari masuk ke dalam kelas dan memanggil beberapa orang untuk melihat sesuatu.

Beberapa anak keluar dan terkejut. Membuat kami yang di dalam juga ingin melihat apa yang mereka lihat.

"Apa itu Ryeo?"

"Iya itu memang dia."

"Wow Ryeona hebat."

Aku mendengar mereka menyebut nama Ryeona. Itu membuatku ingin berdiri sekarang. Tapi sudah terlambat. Ryeona masuk kedalam kelas dan...dan...apa yang dilakukan gadis ini sekarang?

"Nona? Kau mengubah rambutmu? Kau jadi seperti bule sekarang." Jaejong terlonjak kaget dan langsung berlari kearah Ryeona.

"Ryeo, apa yang kau lakukan dengan rambutmu. Kau mengorbankan rambut hitam alamimu dan mengubah warna rambutmu menjadi blonde seperti itu?" Tanpa sadar aku memarahinya ditengah kelas. Beberapa anak memfotoku dan Ryeona. Aku yakin lima menit lagi foto itu akan muncul di web sekolah. Ryeona masih menatapku.

"Kau bahkan tak peduli saat aku dihina kemarin. Sebenarnya kau ini serius jadi pacarku atau tidak sih." Skak dia membuatku tak bisa bicara. Dia menganggap hubungan kami ini nyata.

"Seharusnya kau membelaku. Dan tadi malam kau bahkan tak menjawab telfonku. Aku ingin bicara padamu tentang ini." Ryeona menunjuk kepalanya. Ya dia benar, tadi malam dia menelfonku sebelas kali tapi baru kusadari tadi pagi.

"Ryeo tapi aku..." aku berusaha membela diri disini. Tapi Joshua memegang pundakku isyarat untuk berhenti.

"Sudahlah, kau juga salah karena mendiaminya selama sehari kemarin. Lagi pula dia masih cantik." Entah mengapa setiap Joshua membicarakan Ryeona, aku merasa iri padanya.

Ryeona POV

Salah sendiri mendiamkanku kemarin. Kau pikir enak didiamkan seperti itu. Aku menelfonmu terus menerus tadi malam dan kau bahkan tak mengangkatnya.

Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang