Jimin's Breakfast

606 19 0
                                    

Imagine You x Jimin


Cahaya matahari perlahan memasuki celah matamu yang sedikit terbuka berusaha untuk membangunkanmu dari tidur nyenyakmu.

Sejenak kamu menerjapkan mata, melihat cahaya itu yang menyilaukan selaput pengelihatanmu dan berbalik menatap Jimin yang masih terlelap di sisi kananmu dengan selimut menutupi tubuh polos kalian berdua.

Kamu tersenyum singkat menatap Jimin yang terlihat menggemaskan saat tertidur, lalu dengan hati-hati kamu bangun dan duduk disisi ranjang sambil merentangkan kedua tanganmu-mereflekskan tubuhmu yang kaku karena kegiatanmu dengan Jimin semalam.

“Woah!! Lekuk tubuhmu indah jika aku melihatnya membelakangi cahaya.”

Kamu terkejut lalu menarik selimut yang sudah kamu singkirkan-tadi dari tubuhmu, lalu menatap pria di sampingmu itu.

“Ka-kau sudah bangun?”

Wajahmu memanas sekarang, entah seberapa merahnya pipimu kamu tak peduli, yang kamu pikirkan hanya berusaha menutupi tubuh polosmu itu, sedangkan Jimin terus menarik selimut yang masih kamu pertahankan.

“Morning chagi.”

Sapa Jimin sambil memasang senyum paling indah yang pernah kamu lihat. Sedangkan kamu hanya tersenyum canggung sambil menundukan wajahmu-menutupi pipimu yang sudah memerah. Bukannya kasihan, Jimin malah tertawa lepas lalu membekap kedua pipimu dengan kedua tangannya dan menekannya hingga pipimu menyembul.

“Lucunya.”

Jimin tersenyum lalu melepaskan dekapannya dari pipimu dan beranjak turun dari ranjang. Matamu membesar ketika Jimin beranjak dari ranjang tanpa mengenakan sehelai benangpun ditubuhnya.

“Oppa! Pakai celanamu.”

Kamu berteriak padanya, berusaha memperingati namjamu itu tentang keadaan tubuhnya yang polos tanpa kain. Sedangkan Jimin malah berbalik menghadapmu dan membuatmu semakin terkejut, lalu menutup kedua pengelihatanmu dengan selimut yang kamu genggam.

“Bukannya kau sudah melihatnya semalam? Kenapa harus malu.”

Jimin menarik selimut yang ada digenggamanmu dengan sekali tarikan, lalu tertawa melihatmu yang buru-buru berusaha menutupi dada dan bagian privasimu dengan kedua tanganmu-dan memejamkan kedua matamu.

“Oppaa!! Kembalikan.”

Dengan jahilnya Jimin terus tertawa menatapmu yang masih memejamkan mata, berusaha tidak melihat tubuh Jimin dan kedua tanganmu yang tak bergeming menutupi tubuhmu. Tiba-tiba perutmu berbunyi, dan seketika tawa Jimin terhenti karena suara perut laparmu yang lumayan keras.

“Lapar huh?” Kamu hanya mengangguk-mengiyakan pertanyaannya. “ Tunggu disini.”

Jimin beranjak dari kamar lalu meninggalkan kamu sendirian dikamar, dan kamu langsung menarik selimut yang tadi Jimin rampas. Lalu menutupi tubuhmu dengan itu.

15 menit berlalu, Jimin kembali sambil membawa nampan dengan sandwich, daging panggang dan susu hangat lalu naik keatas ranjang dan meletakkan hidangan itu di atas pangkuanmu.

“Untukku?”

Kamu menatap Jimin dan ia mengangguk mantap lalu menarik sebagian selimutmu dan menutupi juniornya, lalu menatapmu yang masih menatapnya.

“Makanlah.”

“Kau?”

“Aku makan setelah kau.”

Kamu melahap sandwich dan menghabiskan daging panggang serta susu hangatnya, sedangkan Jimin menatapmu yang makan dengan lahapnya.

“Kau lucu y/n. Apalagi saat makan, tapi tidak saat semalam kau berada dibawahku, kau berbeda, kau... sangat... menggoda...”

Matamu membulat sempurna, tatkala indera pendengaranmu menangkap ucapan vulgar yang keluar dari mulut suamimu itu, yang baru saja sah kemarin. Sedangkan dia masih sempat tertawa melihat reaksimu.

“Jangan katakan itu.”

Balasmu tak suka, apalagi mengingat semalam kamu mengerangkan nama Jimin dan pasrah dengan tindakan suaminya itu, sedangkan Jimin terus membawamu terbang melayang dengan segala perlakuannya semalam. Jimin hanya terkekeh.

“Done.”

Jimin mengelap sisi bibirmu dengan ibu jarinya dan menyingkirkan nampan yang sudah tak berisi lalu beranjak duduk di depanmu.

“Apa yang kau lakukan?”

“Sarapan.”

“Mwo?”

“Aku akan sarapan sekarang.”

Jimin menarik selimutmu dan menatapmu ganas dan kalian melanjutkan ronde berikutnya.



fin.


Uwaaah mauuu Jimin-aaaa!!
Sarapan sama roti sobek.. Wkwkwkwk

Jangan lupa tinggalkan jejak ya..
Byeee..

BTS IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang