Park [y/n]

589 21 0
                                    

Jungkook x You

.
.
.
.
.
.
.

Dia tampan, namja yang sangat ku sayangi dan ku cintai. Di sangat dekat denganku, bahkan kami sering bermain bersama, menonton bersama kami juga bersekolah di sekolah yang sama. Aku sangat mencintainya, sangat.

"[y/n]!! Mau ya?" namja itu menarik-narik lenganku seperti anak kecil.

"Mwo?" aku tak menghiraukannya dan kembali melanjukan menata buku ke raknya.

"[y/n] ayolah. Nanti ku belikan red velvet." rujuknya sambil berdiri di depanku dan memasang ekspresinya yang membuatku jijik.

'Oh bagaimana bisa namja ini mempunyai mata sebulat itu? Seperti kelinci saja. Lihat wajahnya, kenapa bisa imut sih?'

Aku membuang napasku berat lalu mengangguk mengiyakan permintaannya. "Nde aku akan menemanimu Jeon Jungkook! Sekarang minggirlah."

"Gumawo [y/n]." balasnya sambil memelukku.


Aku mengemas barangku dan menghampiri bunnyku yang sedang tertidur di meja baca. Aku tersenyum saat melihat wajah imutnya yang tengah terlelap itu, dan dengan pelan aku memanggil namanya berharap ia bangun.

"Jeon Jungkook irreonaya."

Ia perlahan membuka matanya dan tersenyum ke arahku-lalu mengangguk mengerti. Ia bangun dari duduknya dan berdiri tepat di depanku.

"Kajja!"


"Jadi apa yang ingin kau bicarakan, huh?" tanyaku sambil sesekali menyantap es krim red velvet yang Jungkook janjikan.

Ia tak langsung menjawab. Wajahnya gelisah menatapku dan tangannya pun tak bisa diam-berusaha menenangkan rasa gelisahnya.

"Kau kenapa sih?" tanyaku heran.

"Ani, a-aku hanya mau bilang sesuatu tentang pe-perasaanku." jawabnya, sedikit membuat jantungku berdegub kencang.

"Perasaanmu? Memangnya kenapa dengan perasaanmu?" aku menatapnya tak mengerti, lalu ia memajukan posisi duduknya dan berusaha agar bisa mendekat padaku.

"Aku… aku me-menyukai seseorang." jawabnya.

'Apa seseorang itu aku? Tidak [y/n], bukan kau pasti bukan kau. Aish apa yang kupikirkan sih? Jungkook pasti menyukaimu, pasti!'

"Siapa gadis itu?" tanyaku penasaran, sebenarnya itu hanya akal-akalanku agar aku tidak terlihat gugup di depannya setelah mendengar pernyataan itu darinya.

"Itu, eum..."

"Nugu?"

"Park..."

"Park?" 'namaku kah? Park [y/n]?'

"Park Eunha."

Kalian pasti tau apa yang kurasakan bukan? Sakit. Sakit. dan Sakit! Kupikir dia akan menyebutkan namaku. Tapi, gadis dengan segala kepopulerannya itu yang berhasil mendapatkan hati Jungkook, Park Eunha.

"Eoh. Terus mengapa kau tak menyatakan perasaanmu padanya?"

"Aku takut."

"Takut ditolak?"

Sepertinya usahaku menetralkan rasa sakitku tak akan berhasil, air mataku sudah membendung di ujung mataku. Hatiku teriris. Ingin rasanya aku menangis sekarang. Aku menundukkan kepalaku, berusaha menutupi air mataku yang sudah mengalir mulus di pipiku.

"Ani." jawabnya singkat.

"Terus?" aku berusaha mengeluarkan suara parauku dan berusaha membuatnya tidak terdengar aneh.

"Karena itu… ada alasannya."

"Apa alasannya?" tanyaku tak sabaran.

"Aku takut menyakiti orang lain."

"Siapa?"

"Kau."

Aku menatapnya tajam, dan ku yakin dia pasti akan melihat air mataku sekarang.

Dua menit.
Lima menit.
Kami diam.

Sepertinya aku hanya teman baginya.

"Fin...



















































Finally... Hahahahahha, gotcha."

'Kenapa dia tertawa?'

"Kau percaya aku benar-benar menyukai Park Eunha?"

"Kau kan yang bilang…."

"Ani. Aku menyukai Park [y/n]. Hanya ada satu nama itu di hatiku. Saranghae [y/n]." jawabnya sambil tersenyum manis, sedangkan aku hanya menatapnya tak percaya.

"Aigoo, lihat Parkku menangis gara-gara aku. Mianhae."

Ia menghampiriku dan mengapus air mataku dengan ibu jarinya, lalu memelukku yang terus menangis karena ulahnya.

"Mianhae Jeon [y/n]. Saranghae." ucapnya sambil memelukku.

"Yak! Namaku Park [y/n]. Jangan ganti namaku."

"Ani kau sekarang Jeon [y/n], karena sekarang kau milikku seorang."




Fin.





Uwa gaje...
Abisnya gak tau mau buat apa...
Yah lumayan lah untuk nemenin readers malmingan.. Ya ga..

Ngga..

Jangan lupa votmen ya..
Bai..

BTS IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang