2

147 4 0
                                    

"Dek, lu turun disini aja ya! Gaenak diliat yang lain", celetuk Nawdir yang melihat kanan kiri. "Yaelah mas, adek kan adik nya mas Nawdir, masa mas tega nurunin adek di sini", rengek Nisa yang pura pura mengucek ngucek mata nya agar berubah menjadi merah. "Kali ini, dek!" Nawdir bergegas meninggalkan Nisa di depan gerbang sekolah. Mas gua parah ah ninggalin gua disini bete gila max

Huftthhh

Akhirnya Nisa bergegas masuk dan menghiraukan sikap Nawdir tadi.

-----------------------------------

"Huhhh gue kesel nih sama bunda, masa sekarang gue harus berangkat bareng sama mas Nawdir yang ngeselin manja nya itu bikin gua enek", cerocos Nisa kepada Putri sahabatnya.
"Apa dek? Mas Nawdir? Hmm jan kek gitu dong dek, lu mah yaa ahelah", jawab Putri dengan raut wajah yang centil saat menyebut nama Nawdir.
"Ih put, geli banget sih gue dengernya! Masih suka lu sama mas gua yang rese nya naudzubillah?", tanya Nisa kepada Putri, Putri mengangguk dan tersenyum manja.
"Oh my god", teriak Nisa, sehingga membuat bu Iis guru biologi langsung melirik Nisa dan Putri. Bukan hanya bu Iis saja, teman teman di kelas 10 MIPA 3 serentak mengalihkan pandangannya ke arah Nisa dan Putri. "Nisa! Kenapa kamu teriak? Jangan berteriak dikelas saya, saat saya sedang menjelaskan!" seru bu Iis dengan menaikan nadanya seperti orang yang sedang memarahi kucing yang mengambil makanan di dapur tanpa izin, "maaf bu, saya kaget saat Putri tidak sengaja menyenggol saya dengan sikutnya" jawab Nisa dengan suara yang bergetar. "Kamu dan Nawdir sama saja, selalu mencari alasan yang sering kali tidak masuk akal!" ketus bu Iis, Nisa menunduk dan bu Iis kembali lagi menjelaskan materi yang sedang ia sampaikan untuk pertemuan kali ini.

-------------------------------

Tiiiinnnngggggg

Bel istirahat pun berbunyi, kali ini Nisa tidak menampakan diri dikantin, dia malah berdiam diri di kelas ditememani dengan angin yang sering kali memeluknya.

"Dek, lu sendirian aja? Jomblo ya? Hahahahaha", Putri menyenggol sikut Nisa yang sedang menatapnya tidak suka.
"Hmmm... Put?", panggil Nisa sambil membuang muka ke arah jendela, "yogss dek? Kenapa?". "Gue bingung nih, kenapa ya lu suka sama mas Nawdir?", Nisa menatap Putri penuh tanda tanya, dan Putri menyambutnya dengan cekikan pelan "emang harus ya dek pake alesan?" tanya Putri seraya menggodanya dengan garis tipis yang dia sunggingkan keatas. "Bingung aja", Nisa kini terdiam dan tidak bertanya lagi.

Ketika Aku Dan Kamu Menjadi KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang